Follow Us @soratemplates

Saturday, 3 September 2022

Optimasi Instagramku

03:20 0 Comments

Sambil menyelam minum air. Itulah yang sedang saya lakukan sekarang. Sambil ngisi blog yang sudah beberapa hari tak terjamah, sambil bikin setoran KLIP, plus sambil mengerjakan tugas recook dari Dapur Sosmed IP Soloraya. Eh, satu lagi ding. Sekalian sambil ngerjain Makcep Wary karena jawaban recooknya kudu baca satu postingan ini juga. Haha...


Baiklah..., pekan ini kami para koki dapur sosmed diminta untuk melakukan optimasi instagram. Hm..., sebenarnya bukan sekali ini saja sih saya tahu tentang materi ini. Tapi tetap saja, ketika makcep menyajikan materinya tuh kayak padat dan super kenyang banget. Alhamdulillah pokoknya. Nah dari masakan itu, kami para koki diminta untuk recook beberapa hal.


Pertama, kami diminta untuk menentukan niche. Setelah melalui perenungan panjang, menyelami lubuk hati paling dalam, menimbang dalam bimbang, memilih meski perih (halah, mesti Makcep Wary males bacanya wkwkwk) untungnya ga sampai mendakai gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudra, bersama teman bertualang... Oke, ini lagu ninja hatori. Akhirnya saya memutuskan untuk saat ini mengambil niche tentang mental health atau manajemen emosi atau semacamanya begitulah, namun dengan membubuhkan aroma islami di dalamnya.


Kenapa saya memilih niche itu? Alasan utamanya karena beberapa bulan sebelumnya saya mengupas tentang hal itu secara terus-menerus di kelas bunda cekatan. Jadi mumpung masih kemebul di ubun-ubun, diwujudkan saja dalam bentuk konten. Itung-itung anggap saja buat catatan alias rekam jejak biar apa yang ditangkap selama beberapa bulan kemarin tidak sirna begitu saja tak berbekas.


Next, kami diminta mencari 20 hashtag yang terkait niche tersebut. Nah ini nih tantangannya. Soalnya Makcep Wary request hashtag yang dipilih harus dalam interval 500 ribu sampai satu juta. Susah-susah gampang kan. Banyak hashtag yang oke, tapi sudah dipakai puluhan juta. Kata Makcep sih kalau pilih yang itu nanti bakal tenggelam di antara puluhan juta konten. Tapi..., kalau ternyata mampu berenang gimana mak? Eh lhah, malah nawar di sini.


Alhasil, saya baru nemu segelintir ini aja mak. Siwer euy. Nanti mudah-mudahan seiring berjalannya waktu bisa menemukan hashtag yang sifatnya insidental sesuai dengan tema konten yang akan dipost. Untuk hashtag yang sifatnya general tentang mental health atau manajemen emosi yang saya tulis antara lain #selftalk (732.157), #positivewords (517.847), #positivequote (663.272), #positiveparenting (724.396), #positivevibe (882.114), #reminders (931.580), #inspirationquotes (934.993), #motivasiislami (615.081), #motivasibijak (712.034). Udah berapa tuh makcep? Hitung sendiri ya, sisanya ngutang haha...


Nah buat sunnah muakadnya, kami boleh juga tuh menampilkan bio instagram kami dan screenshoot instgram sebelum dan sesudah dilakukan optimasi. Untuk gambarnya kurang lebih begini.





Saya sengaja membuat branding diri saya sebagai a moslem doctor-writer. Kenapa begitu? Wah ceritanya panjang, saya kasihan makcep kalau harus membaca satu naskah lagi. Intinya branding itu memang terkait dengan aktivitas publik saya namun dengan tidak melupakan peran saya sebagai seorang muslim.


Lalu saya breakdown lagi satu persatu, bahwa status saya sebagai general practitioner alias dokter umum. Kenapa? Ya biar orang ga salah kaprah mengira saya sebagai psikiater misalnya. Saya tuliskan juga bahwa saya author dari buku blablabla. Memang tidak semua saya tulis, cuma yang kebetulan ada akun instagramnya saja yang saya mention di bio. 


Di sana saya tuliskan juga beberapa akun terkait bisnis. Yah, siapa tahu setelah ini jadi beli kan hehe. Yang terakhir saya beri informasi juga kalau saya ibu dari 3 anak. Ngapain sih dicantumin segala? Ya biar followernya pada tahu gitu kalau yang bikin konten dari sudut pandang emak-emak. Plus biar ga ada yang macem-macem ngegoda. Eh...


Terakhir kami diminta mencantumkan capture sebelum dan sesudah. Nah, ini nih ajaibnya. Setelah sekian lama anget-angetan bikin konten, dua hari ini dipaksa banget harus bikin postingan setiap hari minimal satu, lebih baik kalau tiga. Hm..., di sini nih tantangannya. Kudu menyiapkan amunisi ide dan waktu untuk eksekusi.





Ternyata ada yang menarik yang saya alami. Ceritanya saya baru belajar bikin reels. Reels pertama saya tanggal 17 Agustus lalu diikuti dua reels karena diminta makcep bikin postingan tiap hari. And you know, reels saya yang terakhir udah lima ribu lebih viewersnya. Terharu ga sih...


So, kesimpulannya memang butuh niat besar kalau mau serius main sosial media. Semoga saja bisa selalu terjaga strong why-nya. Last, thank you ya makcep buat materinya. Terima kasih juga kalau kamu sudah membaca postingan ini sampai di kata terakhir. Haha...