Follow Us @soratemplates

Monday 18 March 2019

NHW#7 Rejeki Pasti, Kemuliaan Kita Cari

10:46 0 Comments


Bismillahirrahmanirrahim ....
Di NHW kali ini saya diminta untuk menemukan bakat lewat tools yang sudah tersedia. Awalnya saya sudah pernah mencoba tes temu bakat. Namun setelah kuliah umum dengan Abah Rama, saya mempelajari terlebih dahulu tentang bakat-bakat itu lewat panduan ST30 dan pandu 45. Saya akui, barangkali aktivitas kegiatan saya memang kurang beragam sehingga ketertarikan pada aktivitas lain mungkin tidak muncul. Tapi setelah membaca 114 kegiatan yang dipaparkan Abah Rama, saya mulai bisa memetakan mana ketertarikan saya. Untuk memastikannya, saya coba lagi mengisi kuesioner di temubakat.com. Dan ini lah hasil ST30 saya.


Dari gambar di atas bisa dilihat bahwa bakat utama (warna merah) dan bakat (warna kuning) saya sudah cukup konsisten. Bakat utama saya yang jumlahnya ada 7 terletak di networking (N), servicing (S), elementary (E), thinking (T), dan generating idea (Gi). Secara konsisten pula saya tidak berbakat plus bukan bakat utama saya di bagian headman (H), technical (Te), dan reasoning (R). Terbukti di peran-peran itu warna saya serba hitam, abu-abu, atau paling mentok berwarna putih.
Menurut cara pembacaan ST30 yang dipaparkan Abah Rama, hasil ini bisa memiliki 3 makna yaitu interpersonal vs individual, otak kanan vs otak kiri, serta rasa, cipta, karsa.

Dari gambar di samping, 5 dari 7 bakat utama saya masuk dalam kategori interpersonal. Artinya saya lebih memiliki potensi secara interpersonal dibandingkan individual. Hal ini saya konfirmasi dengan bagan yang kemarin sempat disampaikan Teh Elma dalam kuliah umum tentang Me Time. Saya menyadari ternyata me time saya yang bermakna dan bisa menge-charge kembali diri saya justru ketika saya berbaur dengan orang lain. Dibandingkan diberi kesempatan satu jam ke salon, saya lebih merasakan dampak kebahagiaan ketika diberi waktu yang sama untuk mengisi sebuah workshop misalnya. Agaknya pemetaan ini sudah sesuai, tinggal saya maksimalkan lagi untuk memperbanyak bekerja sama dengan orang lain dan juga melayani orang lain. Karena di poin inilah bakat peran saya plus di sini pulalah saya merasa bahagia.

Dari sisi otak kiri vs otak kanan, menurut gambar di samping saya lebih dominan otak kanan karena 6 dari 7 bakat utama saya masuk di pengelompokan otak kanan. Wallahua'lam terkait hal ini saya belum mampu untuk mengkonfirmasi dan sepertinya tidak terlalu signifikan bagi saya apakah akan berpengaruh jika saya tahu saya dominan otak kanan atau otak kiri. Walaupun mungkin jika mengingat masa kuliah dulu saya memang cenderung memakai cara-cara otak kanan dalam belajar dibandingkan cara otak kiri, seperti belajar sambil mendengar lagu atau belajar sambil mewarnai dll. Barangkali dari sini sudah cukup untuk mengkonfirmasi.

Terakhir adalah cara baca ST30 berdasarkan kelompok cipta, rasa, atau karsa. Jika dilihat dari pengelompokan di samping maka saya termasuk kelompok rasa karena 5 dari 7 bakat utama saya masuk kategori ini. Jika dikonfirmasi, barangkali memang cukup tepat karena dalam kehidupan sehari-hari pun saya memang sering memperhatikan aspek psikologis dll. Meskipun saya juga punya 1 bakat utama cipta yaitu creator dan 1 bakat utama karsa yaitu journalist, namun ranah rasa memang lebih dominan bahkan ikut mempengaruhi aktivitas peran sebagai creator dan journalist.

Untuk mengkonfirmasi secara keseluruhan bakat utama, bakat, bukan bakat, dan bukan bakat utama digunakan tabel aktivitas suka dan bisa. Hampir mirip pula dengan bagan kuadran minat dan bakat. Kurang lebih kedua bagan ini bisa dijadikan satu.

Bakat
Bukan bakat
Minat
Enjoy, easy, excellent, earn
Enjoy, easy, excellent
Kekuatan
Hobi
Memeriksa pasien, ikut kegiatan bakti sosial, menjadi pembicara, memotivasi orang, mendengarkan curhat, menulis
Jalan-jalan,  membuat kreasi masakan, menata rumah
Bukan minat
Easy, excellent, earn
-
Kemampuan
Sia-sia waktu
Membuat penelitian, menjadi admin, mengurusi keuangan, berjualan
Membetulkan barang, membuat craft, bercocok tanam, memelihara hewan
Produktif
Tidak produktif

Monday 11 March 2019

NHW#6 Menjadi Manager Keluarga Handal

10:32 0 Comments


Bismillahirahmanirrahim
Alhamdulillah, selama 6 minggu mengikuti matrikulasi, tugas ke-6 ini adalah tugas paling mudah bagi saya hehe. Mengapa mudah? Karena tidak sadar saya sudah diajarkan untuk mengandangkan waktu sejak zaman SD oleh ibu saya. Hanya saja kandang waktunya tentu berbeda. Seingat saya dulu, saya punya jam dimana saya bebas bermain dengan tetangga, tapi begitu menjelang magrib harus pulang. Pun saya punya waktu untuk belajar mengerjakan PR dan aktivitas rutin jam berapa saya harus bangun dan sebagainya. Jadwal rutin itu ternyata masih mewarnai saya hingga saat ini. Saat kuliah, saya terbantu dengan kandang waktu ini sehingga tetap bisa aktif di banyak organisasi. Setelah menikah pun saya memainkan kandang waktu dengan suami, dengan pilihan-pilihan aktivitas yang kami sepakati. Jadi di NHW ini syukurlah saya tinggal mereview kandang waktu saya lagi.

Tuliskan 3 akvitas paling penting dan 3 aktivitas paling tidak penting
Aktivitas Penting
  • Jaga klinik
Saya akui urusan jaga klinik masih menjadi aktivitas penting saya sebagai dokter. Bahkan jika ada tawaran untuk menggantikan jaga di luar jadwal tetap saya biasanya tergerak untuk mengeksekusinya. Tentunya untuk jadwal-jadwal insidental ini sudah sesuai izin suami dan sudah terfasilitasi alokasi waktu yang terpakai dengan segala konsekuensinya. Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kendala.
  • Talaqi hafalan anak
Sehubungan dengan anak pertama yang mulai saya delegasikan ke sekolah tahfidz balita, sebagai orang tua saya diminta untuk murojaah hafalan yang sudah didapat di sekolah. Senada juga dengan pertanyaan di NHW#2 saat saya bertanya ke anak, "Mami baik atau nggak?" Dan ternyata menurut anak pertama saya sudah baik karena mau mengaji dengannya. Berarti di sini dia senang jika saya mau meluangkan waktu mengaji bersama.
  • Menulis
Karena saya ingin mengambil peran hidup sebagai penulis, maka aktivitas menulis harus menjadi aktivitas penting saya. Semenjak punya anak, kegiatan ini hampir tidak saya lakukan dengan serius. Hanya semaunya saja, sesempatnya jika ada sisa waktu. Hampir tidak ada karya sama sekali dalam 3 tahun ini. Seiring resolusi 2019 untuk menajamkan pena kembali untuk mencetak karya, maka aktivitas menulis masuk dalam aktivitas penting.
Aktivitas Tidak Penting
  • Tidur terlalu lama
Aktivitas ini disponsori oleh anak-anak. Dengan dalih ngobrol sambil dongeng atau membacakan buku sebagai pengantar tidur siang si kakak, saya pun ikutan tidur sampai sore. Begitu juga menidurkan dua bocah selepas isya, tak jarang saya ikutan bablas. Alhasil waktu dalam sehari habis cuma buat tidur. Bisa sampai 10 jam sendiri. Astagfirullah ....
  • Melihat ig story
Alasannya karena ig story seru dan cuma ada 24 jam, lalu penasaran buat mengikuti story karena takut keburu hilang. Padahal kalau dipikir-pikir tidak terlalu penting buat saya juga kalau ketinggalan story dari teman-teman atau tokoh yang saya ikuti. Sepertinya aktivitas ini memang perlu ditiadakan.
  • Blogwalking
Dengan dalih belajar terkadang saya keasyikan browsing sana-sini. Misalnya di NHW kemarin ketika mencari info tentang desain pembelajaran, keasyikan browsing saat anak-anak tidur tak tahunya sudah masuk waktu ashar. Sebenarnya perlu karena salah satu sarana mencari ilmu, cuma mungkin bisa diperketat waktunya agar bisa lebih memaksimalkan aktivitas lain yang lebih bermanfaat.

Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Syukurnya masih dominan aktivitas penting, walaupun hampir imbang. Karena biasanya saya blogwalking atau melihat ig story saat anak tidur tetapi saya tidak tidur. Kalaupun saya ikut tertidur, otomatis saya tidak sempat membuka HP untuk kedua kegiatan itu. Hanya saja tantangannya kali ini adalah mengurangi jam tidur tetapi juga tidak dipakai untuk memegang HP melainkan untuk memaksimalkan aktivitas penting. Insya Allah ....

Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
Aktivitas jaga klinik, talaqy, dan menulis alhamdulillah sesuai dengan peran hidup saya di NHW sebelumnya yaitu menjadi istri dan ibu yang juga sebagai dokter dan penulis. Bismillah, berarti inilah yang akan menjadi aktivitas dinamis saya. Untuk jaga klinik sesuai jadwal jaga saya yaitu dari jam 08.30 s.d. 12.00. Kemudian sepulang dari klinik saya akan membersamai anak yang juga baru pulang sekolah dan memaksimalkan aktivitas bersama sambil talaqy quran sampai menjelang tidur malamnya kira-kira jam 20.00. Untuk aktivitas dinamis menulis saya luangkan di jam yang sama dengan jadwal jaga klinik karena tidak tiap hari saya jaga. Maka, aktivitas dinamis saya dimulai dari jam 08.30 hinga 20.00 setiap harinya. Bismillah ....

Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time
Di poin ini saya tersadar, ternyata aktivitas rutin saya tidak banyak. Berhubung saya tinggal dengan mertua, beberapa aktivitas domestik sudah diambil alih oleh ibu mertua, seperti memasak, menyapu halaman, menyiram tanaman, memberi makan hewan peliharaan, membuang sampah, atau mengangkat jemuran. Alhamdulillah .... Aktivitas rutin saya cuma menyapu rumah, mengepel, mencuci sekaligus menjemur baju, menyetrika baju, menyiapkan bekal sekolah dan membuat mpasi untuk anak yang kecil. Beberapa aktivitas pun tidak saya lakukan setiap hari. Misal hari ini saya menyetrika, maka saya tidak mencuci baju. Mengepel pun hanya 3 kali seminggu, di hari saat saya tidak jaga klinik. Ternyata cukup membuat saya tetap bahagia. Untuk alokasi waktunya mulai dari bangun tidur khususnya jam 06.00 sampai 08.30. Cut off time-nya insya Allah konsisten di jam 8.30. Karena selesai atau tidak selesai urusan domestik, jam itu saya harus berangkat jaga klinik. Kalau tidak jelas saya akan terlambat. Jadi insya Allah cukup mudah untuk patuh di cut off time-nya.

Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda
Insya Allah .... Untuk agenda harian ini cukup konsisten. Untuk agenda-agenda tak terencana biasanya dinegosiasian untuk diluangkan di waktu week end.

Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan
Kandang Waktu
Peran
Judul
Waktu
Kegiatan
Aktivitas rutin
As moslem
Prayer time
04.00 - 06.00
Bangun tidur, tahajud, subuh, tilawah 1 juz dengan suami
As wife
Domestic time
06.00 - 08.30
Cuci/setrika baju, menyapu, mengepel, menyiakan bekal + mpasi, menyuapi anak, memandikan anak, mandi, sarapan
Aktivitas dinamis
As doctor and writer
Productive time
08.30 - 12.00
Jaga klinik, menulis naskah
As mother
Playing and talaqy time
12.00 - 13.00
Ishoma
13.00 - 16.00
Komunikasi dengan anak, mendongeng, baca buku, tidur siang
16.00 - 17.00
Ashar, mandi sore, makan sore adik
17.00 - 18.00
Bermain, mengaji
18.00 - 20.00
Magrib, makan malam, isya, menidurkan anak
Aktivitas bebas
As me
Me time
20.00 - 22.00
Baca buku, buka hp, ngobrol dengan suami, tidur


Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
Insya Allah jadwal ini sudah biasa dilakukan. Yang perlu diamati untuk minggu ini adalah apakah bisa mengerem untuk tidak terlalu banyak tidur. Lalu karena tidak ketiduran mudah-mudahan bisa memaksimalkan me time dengan suami, dan juga memanfaatikan waktu produktif saat tidak jaga klinik untuk menulis naskah dan bukannya justru membuka ig story atau blogwalking. Insya Allah ....

Monday 4 March 2019

NHW#5 Membuat Desain Pembelajaran

10:28 0 Comments


Bismillahirrahmanirrahim
Dalam mengerjakan NHW ini ada begitu banyak tanda tanya yang bermunculan. Terutama karena saya sendiri tidak paham dan belum pernah mengenal tentang desain pembelajaran sebelumnya. Saat mencari-cari informasi dari google ternyata ada banyak model desain pembelajaran. Untungnya ada kawan matrikulasi yang mengemasnya dalam bentuk sederhana. Maka kali ini untuk uji coba pertama kali saya berkiblat dari paparan kawan tersebut.

Tujuan pembelajaran : menjadi istri dan ibu yang berperan sebagai dokter dan penulis yang memberikan inspirasi bagi orang lain
Indikator: 
  • Suami bangga pada istrinya
  • Anak-anak bahagia bersama ibunya
  • Pasien puas dan teredukasi
  • Pembaca mendapat manfaat dari tulisan
Metode:
  • Menguasai ilmu bunda sayang, bunda cekatan, bunda produktif, bunda shaleha
  • Update ilmu kedokteran, selalu memberikan take home massage pada pasien
  • Menambah skill kepenulisan
Sumber belajar
  • Buku parenting dan keluarga
  • Komunitas parenting
  • Jurnal kedokteran
  • Komunitas kepenulisan
Evaluasi:
  • Meminta evaluasi dari suami terkait peran istri dan ibu
  • Meminta feed back dari pasien jika kontrol kembali
  • Melihat respon pembaca melalui komentar tulisan

Insya Allah ini desain pembelajaran untuk sementara. Semoga bisa terealisasi dan mungkin diperbaiki lain kali.