Setiap orang tua pasti menyayangi anaknya.
Tetapi, apakah rasa sayang pada semua anak itu memiliki kadar yang sama?
Kadang kala orang tua terkesan lebih
cenderung pada salah satu anak, tetapi lain waktu lebih berpihak pada anak yang
lain. Barangkali orang tua tidak menyadari kecenderungan ini, tetapi belum
tentu demikian pula pada anak. Bisa jadi anak sudah dapat merasakan
kecenderungan tersebut sehingga mulai timbul benih-benih rasa iri terhadap
saudaranya.
Rasa iri yang awalnya hanya benih dapat
tumbuh subur jika orang tua tidak segera menyadari hal itu. Tak jarang, orang
tua justru menyalahkan sang kakak yang tak mau mengerti atau menegur si adik
karena tak mau menghormati. Rasa iri yang semula biasa saja tanpa sadar berubah
menjadi kebencian tak terkira karena tidak ditanggapi secara benar oleh orang
tua. Padahal, sumber segala petaka itu hanyalah perkara sepele, yaitu setiap
orang tua haruslah memahami bagaimana caranya bersikap adil terhadap
anak-anaknya.
Rasulullah SAW bersabda, “Bersikaplah adil di
antara anak-anak kalian dalam pemberian, sebagaimana kalian suka berlaku adil
di antara kalian dalam kebaikan dan kelembutan” (H.R. Ibnu ‘Abi ad-Dunya).
Beberapa orang tua mempunyai standar yang
berbeda mengenai definisi adil pada anaknya. Sebagian orang tua menganggap adil
adalah sama rata, tetapi sebagian lain beranggapan bahwa adil adalah sesuai
dengan porsinya.
Rasulullah SAW sendiri memiliki pengertian
yang berbeda dalam mendefinisikan kata adil. Dalam sebuah kisah, beliau
menunjukkan bahwa adil adalah sama tanpa ada perbedaan. Rasulullah SAW pernah
menegur seorang sahabat tatkala dia hanya mencium anak laki-lakinya saja,
sementara anak perempuannya yang juga ada bersamanya tidak diberi ciuman. Saat
melihat kejadian itu, beliau bersabda, “Kamu tidak bersikap adil pada
keduanya!” (HR. al-Baihaqi).
Hadits tersebut secara jelas mengatakan bahwa
orang tua dikatakan tidak adil jika hanya memberikan sesuatu kepada satu anak
saja, sedangkan anak lain tidak mendapatkannya. Terlebih jika anak yang lain
melihat sikap orang tuanya tersebut. Bukan tidak mungkin sikap tidak adil yang
ditunjukkan oleh orang tuanya dapat menjadi sumber rasa iri dan dengki terhadap
saudaranya.
Sikap adil orang tua terhadap anaknya dapat
pula diartikan sesuai dengan porsinya. Sebagai contoh, pengertian ini berlaku
dalam pembagian harta waris. Dalam hal harta waris, anak laki-laki mendapatkan
pembagian yang lebih besar daripada anak perempuan. Pembagian porsi yang lebih
besar pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan ini menandakan bahwa
Islam mensyariatkan berbuat adil sesuai dengan porsinya. Anak laki-laki masih
memiliki tanggungan untuk menghidupi anak dan istrinya, sedangkan anak
perempuan tidak memiliki kewajiban untuk itu. Terlebih anak perempuan tersebut
juga masih menjadi tanggungan dari suaminya. Dengan demikian, pembagian ini
tetap dikatakan adil karena tepat sesuai dengan porsinya.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sikap
orang tua yang mencoba untuk bersikap adil tetap saja dapat menimbulkan rasa
iri pada anak-anak. Untuk menyikapi hal tersebut, orang tua perlu menanamkan
rasa kebersamaan dalam diri anak-anak. Sejak dini orang tua harus membiasakan
sikap agar adik menghormati kakaknya dan kakak menyayangi adiknya. Rasulullah
SAW bersabda, “Tidaklah termasuk golonganku orang yang tidak menghormati yang
lebih tua dan tidak menyayangi yang muda” (HR Imam Ahmad dan ath-Thabrani).
Hadits di atas menunjukkan adanya sikap yang
berimbang antara kakak dan adik. Ini menjadi tugas dan kewajiban orang tua untuk
mengajarkan dan menanamkannya sejak kecil. Tentunya orang tua tidak ingin
anaknya tidak menjadi golongan Rasulullah SAW. Apalagi jika itu terjadi karena
orang tua tidak berbuat adil sehingga anak tidak saling menghormati dan
menyayangi.
Maka, mari berbuat adil. Orang tua bersikap
adil pada anak-anaknya tepat sesuai dengan kondisinya. Orang tua memberikan
contoh agar kakak bersikap adil pada adiknya dengan mengajarkan bagaimana
menyayangi yang kecil. Orang tua juga memberikan contoh agar adik bersikap adil
pada kakaknya dengan mengajarkan bagaimana menghormati yang lebih tua. Karena
Allah SWT memberikan hadiah istimewa bagi orang-orang yang bersikap adil.
Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang yang bersikap adil akan ditempatkan di
atas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya” (HR Muslim). Subhanallah….
No comments:
Post a Comment