Sebuah rumah gadang nampak megah mendadak goyah
Satu sudut muka rumah kehilangan pemancang
Goncang
Kaki rumah pincang
Tiga pemancang lain mulai payah menopang
Dunia mencemooh tak peduli
Menganggap rumah gadang tetap mewah nan punya jati diri
Hanya sudi menengok tatapan muka
Tanpa melirik tiga pemancang tersisa
Yang mulai gemetar
Menahan hembusan angin yang tak kenal gentar
Pemancang muka berdiri mandiri
Bertahan agar rumah gadang tetap berdiri
Dua pemancang belakang hanya sanggup menemani
Sedikit menangkal jika angin nakal coba-coba mengguncang lagi
Hanya kuasa Tuhan yang menentukan
Rumah gadang memaksa berdiri dengan pemancang semula
Atau tiga pemancang membagi beban yang sama
Membentuk segitiga sama sisi
Toh dunia tak melirik ke arah kaki
Tiga pemancang mendamba keseimbangan
Merindu datangnya pemancang lama yang pergi sementara
Semoga rumah gadang kembali layaknya sedia kala
Meladeni dunia yang kian sinis memicingkan mata
Semoga..