Follow Us @soratemplates

Thursday 30 September 2010

Bukan Panjang Angan-angan


Beberapa waktu lalu, saya menulis tentang jangan mimpi hanya sekedar mimpi. Lalu ada seorang kawan yang berkomentar tentang mimpi dan panjang angan-angan.

Ya, mimpi dan panjang angan-angan. Batasnya tipis sekali. Ketika seseorang bermimpi, setidaknya ia akan melambungkan angan-angannya. Demikian pula orang yang panjang angan-angan, sekiranya ia akan memenuhi pikirannya dengan mimpi-mimpi indah yang ingin dicapainya.

Namun, orang pasti lebih suka disebut sebagai sang pemimpi dan bukan orang yang panjang angan-angan. Lalu, bagaimana mengontrol diri agar tak enak-enak bermimpi hingga terkesan hanya berangan-angan saja?

Sebuah diferensiasi yang baik saya dapatkan saat 'mencuri dengar' kajian di masjid depan rumah saya. Semuanya hanya perkara waktu. Ya, waktu. Bukankah orang yang bermimpi membayangkan jika satu tahun lagi, dua tahun lagi, atau sepuluh tahun lagi dia akan menjadi seperti apa. Sedangkan waktu beberapa tahun lagi itu tak akan ada yang tahu.

Kita hanya tahu waktu saat ini karena memang begitulah yang Allah sediakan pada kita. Kita hanya punya waktu saat ini, detik ini. Masa depan hanyalah milik Allah, dan kita tidak memiliki kuasa apapun untuk menentukan akan menjadi apa kita di tahun yang akan datang, bahkan satu hari atau satu jam ke depan. Demikian juga waktu yang sudah berlalu. Bukan lagi menjadi milik kita meski satu detik pun juga. Itulah rahasia waktu yang harus kita tahu.

Jika kita berani bermimpi berarti kita berani bermain-main dengan waktu. Sedang kita tahu, bahwa kita hanya punya waktu saat ini. Maka, lakukanlah mimpimu saat ini juga. Jika kita bermimpi kuliah luar negeri lima tahun lagi, kita hanya berangan-angan panjang jika sampai di situ saja lantas berhenti. Tapi jika saat ini kita mulai melakukan persiapan meski kecil untuk mewujudkan mimpi itu, sekiranya kita masih pantas disebut sebagai sang pemimpi.

Ya, fokuskan perhatianmu pada jatah waktumu saat ini. Karena mimpimu yang sempurna hanya akan menjadi angan-angan belaka jika menyiakan waktu yang ada.
Sang waktu, pedang bermata dua yang bisa menebas kepalamu sewaktu-waktu.


No comments:

Post a Comment