Follow Us @soratemplates

Friday, 21 January 2011

Ngeblog? Buat Apa?

04:39 2 Comments

Tidak terasa, sudah 1 tahun saya bertahan dengan blog HEALTHY ini. Tertanda postingan pertama 20 Januari 2010 dan sekarang sudah 21 Januari 2011. Rekor baru sepertinya. Yah, karena dari SMA, saya suka gonta-ganti blog saking bosannya. Alhamdulillah…, umurmu panjang duhai blog HEALTHY.

Artinya, sudah 1 tahun juga saya punya kebiasaan baru. Ngeblog dan blogwalking. Yup..yup.. hobi baru (atau kelemahan baru) ini memang cukup berbeda. Makin betah duduk berlama-lama di depan laptop dengan koneksi internet. Menghabiskan waktu. Hm…, astagfirullah. Sampai-sampai obat kantuk saya saat belajar adalah ‘blogwalking’. Ck..ck..ck..

Sebenarnya ada keseruan tersendiri saat blogwalking. Menemukan blog-blog menarik, lalu membacanya. Jika terbersit suatu keinginan lebih lanjut, beri sedikit komentar. Jika tidak, cukup jadi pembaca gelap saja. Hehe…

Dari aktivitas blogwalking itu, saya menemukan keunikan tersendiri. Ternyata di luar sana banyak orang yang berminat untuk menulis. Ternyata di luar sana, ada begitu banyak orang yang suka blogging juga. Lalu keunikan selanjutnya, ternyata blog-blog itu beraneka macam ‘bentuknya’. Iseng-iseng saya menarik kesimpulan kalau orang ngeblog itu dengan beraneka macam tujuan. Seperti apa?

Blog pribadi untuk curhat

Wah, bejibun jumlahnya. Dan hehehe…, saya sendiri juga punya. Blog ini lebih banyak menceritakan kehidupan pribadi penulis. Lebih cenderung ke curhat yang isinya tentang kebahagiaan, kesedihan, dan segala macam rasa nano-nano hatinya. Menarik kah blog seperti ini? Bagi saya, menarik! Ups, bukan berarti saya suka melihat masalah orang lain. No…no…! Tapi dengan melihat kisah hidup mereka, kita bisa banyak belajar. Bagaimana sudut pandang orang itu, bagaimana cara ia mengatasi masalahnya itu, dan kita juga bisa belajar berempati pada masalah orang itu. Bukankah ini bisa menjadi modal seorang dokter untuk mengatasi masalah pasiennya? (Hehe…, cari-cari alasan saja..)

Blog Keilmuan

Blog yang satu ini dibuat oleh seseorang dengan tujuan membagikan atau menyebarkan ilmunya. Cukup banyak juga. Beberapa yang saya temukan seperti blog tentang kedokteran, keperawatan, teknik, IT, psikologi, dan masih banyak lagi. Sangat bermanfaat! Blog-blog ini bisa menjadi sumber referensi untuk menunjang perkuliahan. Biasanya blog-blog ini cukup menjunjung tinggi kevalidan sumber yang mereka berikan dengan referensi yang top. So, tak ada salahnya ngutip-ngutip isi blog mereka untuk bahan belajar kita.

Blog tentang Hobi

Hampir mirip dengan blog keilmuan, tapi yang ini lebih cenderung ke arah hobi. Contohnya, blog yang isinya full resep-resep masakan, blog tentang otomotif, blog tentang musik, blog yang full cara berkebun, blog yang isinya cerpen semua, atau isinya desain-desain semua. Cukup unik juga. Karena dengan mengoleksi beberapa blog seperti ini, kita tak perlu susah mencari referensi yang lain. Pingin cari menu masakan ini, eh ternyata sudah ada di blog. Pingin belajar bikin desain, tinggal cari insipirasi dengan melihat blog mereka. Enak…

Blog Bisnis

Hwa…ini blog yang paling bikin saya ‘pusing’. Isinya penuh dengan promosi. Tujuannya tak lain dan tak bukan untuk menjual barang-barang mereka. Yang paling sering adalah baju, pernik-pernik, tas, obat-obatan herbal, kue-kue. Katanya promosi lewat blog cukup memberikan banyak keuntungan. Publikasi gratis secara terus menerus dan pendatang datang dengan sendirinya. Tertarik? Silakan buat. Tapi jangan harap saya akan sering mengunjunginya. Hehe..

Blog Religius

Ini nih yang mantap. Banyak juga orang di luar sana yang blognya full manfaat seperti ini. Memberikan tausiyah atau resume kajian yang mereka ikuti. Mantap sekali pokoknya. Bisa menjadi penawar setelah nyasar blogwalking ke mana-mana. Habis baca curhatan orang, pusing baca ‘kuliah’ atau hobi orang, stress dengan bisinis orang, ujung-ujungnya kembali sejuk dengan membaca blog religi orang. Hehe…

Blog Persembahan

Ini blog yang paling bikin saya ‘ngiler’, Hehe…maksudnya terasa seru…sekali membaca blog-blog ini. Apa maksudnya blog persembahan? Blog persembahan hanyalah istilah saya tentang blog yang ditulis oleh seseorang dengan sudut pandang orang lain. Yang paling sering saya temukan adalah blog yang ditulis oleh seorang ayah atas nama anaknya, atau seorang ibu atas nama bayinya. Lucu…sekali. Bahkan yang komen pun adalah ibu lain. Misalkan ibu A punya anak bernama Alia. Ibu B punya anak bernama Daffa. Komentarnya pun tentang anak mereka. “Sama bunda Alia…, Daffa juga habis sakit. Nanti kalau Alia sudah sembuh, cerita-cerita ke Daffa lagi ya…” Hua…, pingin. Pasti kalau anaknya sudah besar dan bisa membaca atau ngeblog sendiri, dia akan terharu. Haha..mengkhayal mode on.

Yup, itu beberapa jenis blog yang bisa saya klasifikasikan. Kalau menilik ke blog HEALTY sendiri, rasanya tak bisa dikategorikan ke mana-mana. Lebih tepat kalo blog HEALTY dinobatkan sebagai blog gado-gado. Yup, gado-gado alias campur-campur. Pokoknya, semua deh ada di sini. Hehe…

So, Anda ngeblog? Buat apa?



Wednesday, 19 January 2011

Rahasia Gigi

08:13 2 Comments

Beberapa hari kemarin, saya menemukan artikel menarik di sebuah majalah milik ibu saya. Judulnya ’50 hal yang tak akan dibahas oleh dokter gigi anda.’ Isinya cukup menarik. Tentang pernyataan beberapa dokter gigi Indonesia dan luar negeri. Ada beberapa hal yang memang tidak saya ketahui sebelumnya. So, di sini saya akan mengcopykan beberapa pernyataan itu.

Tahukah Anda

  • Tahukah Anda bahwa saran untuk mengunjungi dokter gigi setahun dua kali hanya berlaku bila mulut Anda memiliki gusi yang sehat. Padahal, tak banyak orang yang memiliki gusi sehat, lho! (Chris Kammer, DDS. Dokter gigi estetik, Wisconsin, AS)
  • Masalah gusi yang dialami oleh kebanyakan pasien saya ternyata memengaruhi kondisi gigi belakang mereka. Namun tahukah Anda bahwa kondisi itu ternyata tidak berdampak pada gigi depan mereka? Ternyata banyak orang hanya menyikat gigi-gigi yang terlihat saja. (Joel Staven, DDS, California, AS)
  • Untuk menjaga kesehatan gigi, Anda perlu menyikat gigi dan flossing selama 10 menit tiap hari. Namun tahukah Anda bahwa orang dewasa rata-rata menghabiskan waktu dua atau tiga menit saja untuk menyikat gigi. Parahnya, anak-anak menghabiskan waktu kurang dari itu. (Joel Staven, DDS, California, AS)
  • Semua orang biasa mencuci tangan sehabis makan, tetapi mengapa tidak ada yang membiasakan diri untuk berkumur sehabis makan, ya? Padahal banyak sekali makanan yang menyelip di gigi sehabis makan yang bisa menimbulkan karies. Cobalah biasakan diri Anda untuk berkumur setelah makan, tak peduli hanya sekedar makan dua atau lima butir kacang atau sepiring nasi, agar kesehatan gigi terjaga selalu dan Anda tak perlu menderita sakit gigi lagi yang mengganggu aktivitas Anda. (drg. Mira R. Wisensa, Jakarta, Indonesia)

Bau dari Mulut

  • Cairan penyegar mulut yang mengandung alcohol akan membuat kering mulut Anda. Memang, mulut Anda akan terasa segar dan wangi selama 30 menit ke depan. Namun setelah itu, mulut Anda akan memiliki bau yang lebih parah dibanding sebelumnya. (Gary Herskovits, DDS, New York, AS)

Technologi Terbaik? Ah, Yang Benar Saja!

  • Kemampuan pasta gigi ada batasnya, lho. Bila Anda mendengar ada formula pemutih gigi yang baru, yakinlah bahwa pasta gigi hanya dapat menghilangkan noda pada permukaan gigi dan tak mungkin bisa memutihkan seperti zat pemutih. (Careen Y, DDC, Prosthodontist, California, AS)

Anda yang Salah

  • Sudah lebih dari 20 tahun kami berusaha mengingatkan para orang tua mengenai potensi kerusakan gigi pada balita akibat botol susu, dan menyarankan agar tidak membiarkan anak tidur sambil minum susu dari botol. Namun sampai sekarang, hal tersebut masih belum diterapkan oleh para orang tua. (Winifred J. Booker, DDS, Dokter gigi anak, Maryland, AS)
  • Jangan bawa anak ke dokter gigi hanya saat dia mengalami sakit gigi. Hal ini akan membuat pengalaman traumatis. Dan kami akan kewalahan menangani anak-anak yang meraung-raung tidak mau diperiksa. Jadikanlah pemeriksaan ke dokter gigi sebagai sebuah rutinitas yang menyenangkan. Ajaklah anak Anda ke dokter gigi enam bulan sekali saat masa pertumbuhannya, dan setahun sekali bila gigi sudah tumbuh semua dalam keadaan bagus. Jadi semua akan senang dan kami tak perlu mendengar jeritan keras anak Anda di ruangan kami. (drg. Mira R. Wisensha, Jakarta, Indonesia).
  • Menurut saya, nama lain minuman bersoda adalah gergaji listrik cair. Karena benda itu bisa memotong gigi dengan mudah. Bukan masalah kandungan gula yang ada di dalamnya, melainkan asam yang terkandung di dalam soda bisa langsung merusak gigi. (Chris Kammer, DDS, Dokter gigi estetis, Wisconsin, AS)
  • Saat gigi Anda tanggal dengan sendirinya, bukan berarti tidak ada bagian gigi yang tersisa. Walau tak ada lagi mahkota, gigi masih menyisakan akar. Jadi jangan langsung pergi ke tukang gigi dan membuat gigi baru. Segera ke dokter dan minta perawatan gigi. Karena bila Anda langsung ke tukang gigi dan membuat gigi, sisa gigi yang masih tertanam dan tidak terawat akan menimbulkan infeksi. (drg. Dewi Ratih Djayaningsih, Sp.KG, Jember, Indonesia).

Tip Gratis

  • Bila Anda ingin mengurangi bakteri jahat di mulut, coba kunyah xylitol (pengganti gula yang ada di permen karet). Bahan itu akan mengubah susunan kimia yang ada di mulut Anda. Enam sampai tujuh butir permen dengan kandungan xylitol dapat mencegah karies. (Chris Kammer, DDS, Dokter gigi estetis, Wisconsin, AS)

Jangan Takut

  • Tambalan amalgam yang berwarna perak itu memang mengandung merkuri dan akan copot dari waktu ke waktu ke mulut Anda akibat gerusan gigi. Namun Anda harus memiliki sekitar 300 tambalan utnuk bisa mencapai level merkuri yang bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan Anda. (Edmond Hewlett, DDS, Prosthodontist, California, AS)
  • Mengambil tambalan amalgam malah bisa menyebabkan semakin banyak kandungan merkuri di mulut Anda, dibanding mendiamkan tambalan itu pada gigi. (Brody Hildebrand, DDS, Prthodontist, Texas, AS)
  • Tambalam komposit memang lebih popular, namun sebenarnya tambalan amalgam lebih awet, terlebih bagi masalah gigi yang parah. (Brody Hildebrand, DDS, Prthodontist, Texas, AS)

Memilih dokter gigi

  • Perawatan gigi estetis hanya bisa dilakukan pada mulut yang sehat. Namun banyak dokter gigi yang mau melakukan proses perawatan gigi estetis tanpa menyembuhkan masalah gusi Anda dulu. Memang, tak semua dokter gigi itu baik! (Joel Steven, DDS, California, AS)
  • Kadang, seorang dokter gigi menyarankan Anda untuk melakukan pembersihan total pada gigi. Namun bila hasil pemeriksaan tidak memperlihatkan akar gigi Anda dipenuhi karang gigi atau adanya indikasi masalah mulut lainnya, sebaiknya Anda acuhkan saja. (Careen Young, DDC, Prosthodontist, California, AS)

Coba Pikir Lagi

  • Cabut gigi hanya bila gigi tersebut sudah tidak bisa lagi difungsikan sebagai gigi. Hindari pencabutan gigi, karena hilangnya satu gigi saja akan memengaruhi posisi gigi lain dalam mulut. Dan itu bisa mengganggu fungsi pengunyahan. (drg. Iswarti Ningsih, Bogor, Indonesia)

Yup, semoga bermanfaat…


Sumber: Majalah Readers Digest edisi Agustus 2010


Sunday, 16 January 2011

Pi-pi-pi-pi-pi

07:06 18 Comments

“Dek, tak sabar mbak ingin bertemu. Ingin segera mentoel pipimu”

“Via…, ana kangen nyubit-nyubit pipi anti…”

“Vi, pipimu itu dikasih baking powder atau apa sih? Kok bisa mengembang dengan sempurna?”

“Enak ya… pipinya kayak marshmallow…” sambil menekan-nekan telunjuk ke pipi saya.

Hpfff… itu sebagian dari komentar yang sering dilontarkan orang-orang sekitar saya. Pipi..pipi..pipi…musculus buccinator. Hehe…

Saya sendiri tidak tau mengapa pipi saya bisa menggembung seperti ini. Dari lahir sampai segedhe ini tetap saja ukurannya begini. Mau kurus, mau gendut, ya tetap saja begini. Hm…

Saya tidak bermaksud menggugat keadaan. Meskipun kadang merasa kaget juga, baru semangat-semangatnya diskusi di kelas tau-tau teman sebelah memain-mainkan pipi saya. Kalau sudah begini, cuma perlu sedikit perisai saja. Yang bikin saya aneh adalah orang-orang di luar sana yang ternyata banyak juga mempermasalahkan pipi mereka.

Iseng-iseng suatu kali saya berselancar ria di internet tentang pipi. Saya menyimpulkan ada dua kubu dalam perkara per-pipi-an ini. Kubu pertama adalah si chubby yang pingin kempes. Kubu kedua adalah si tirus yang pingin menggembung.

Si chubby yang pingin kempes merasa tak nyaman dengan pipi gembung mereka. Lalu mulai bertanya sana sini tentang cara mengempiskan pipinya. Nyatanya banyak orang yang memberi saran juga. Salah satunya dengan senam pipi. Senam pipi?? Aneh-aneh saja. Caranya dengan mengucapkan a-i-u-e-o sehingga musculus buccinatornya alias otot yang membentuk pipi itu berkontraksi (haduh…terbayang anatomi nih). Anehnya lagi, banyak yang mencoba dan ternyata berhasil. Saya? Tak ingin mencoba. Lalu ada lagi yang memberi saran dengan menggunakan efek kosmetik. Diberi blush on untuk mempertegas tulang pipinya. Ah…, entahlah. Saya tak paham perkara begituan.

Lalu kubu kedua. Si tirus yang ingin menggembung. Mereka merasa pipi chubby itu menggemaskan (hm..tau rasa dia kalau sudah jadi korban) dan sangat imut-imut (lama-lama bisa amit-amit tuh). Mereka pun bertanya ke sana ke mari untuk tau tips menggembungkan pipi. Taukah apa jawabannya? Makan dan tidur. Hehe…saya banget. Ada cara aneh juga yaitu sering-sering mencubit pipi sendiri atau meminta teman untuk mencubit pipi. Waduh…pantesan pipi saya tambah gembung terus…

Tapi terlepas dari perkara pipi itu, ada hal yang cukup mengusik. Rasanya manusia (apa hanya wanita ya?) mudah sekali mempermasalahkan fisik mereka. Yang chubby minta kempes, yang tirus minta gembung. Gendut minta kurus, kurus minta gendut. Dan masih banyak lagi hal lainnya. Semuanya bermuara pada sudahkah mensyukuri apa yang diciptakan Allah untuk kita dan menerima diri kita apa adanya?

Rasanya kalau semua berpikir begitu pasti tak akan ada yang merasa risih berpipi chubby atau tirus. Yang tirus tetap bersyukur karena tak menderita dicubitin terus. Yang chubby juga bersyukur karena bisa menyenangkan orang lain dengan merelakan pipi mereka menjadi mainan. So simple. Tapi, mengapa belum semua bisa? Tetap saja merasa kurang cantik. Yang tirus merasa akan tambah cantik kalo pipinya chubby. Yang satu berpikir akan cantik kalo pipinya tirus. Hm…, serba salah.

Masalahnya cantik itu relatif. Dan memang tergantung si pemilik pipi masing-masing bagaimana dia menilai diri mereka sendiri. Tapi, bukankah semua wanita diciptakan untuk cantik? Toh, kecantikan fisik tak akan abadi. Apalagi hanya perkara pipi. Fisik akan semakin renta dan kecantikan pun akan lapuk dimakan usia. Belum lagi jika sudah masuk liang lahat, ujung-ujungnya sama saja. Jadi tak perlulah mempermasalahkan ingin chubby atau tirus. Yang terpenting adalah bersyukur!

So…, Syukuri apa yang ada… Pipi adalah anugerah…



Friday, 14 January 2011

Bagaimana Aku Bisa Percaya?

13:50 4 Comments

Kepercayaan adalah sesuatu hal yang mahal. Kupikir begitu. Bukankah dalam hidup ini pun kita dituntut untuk percaya pada Tuhan? Kurasa ini adalah suatu hal yang mahal. Ya, karena kepercayaan ini akan dibayar dengan kehidupan akhirat yang kekal. Sangat mahal, mungkin terlalu mahal. Aku menggenaralisasi kesimpulanku ini. Kepercayaan itu mahal. Entah pada Tuhan, manusia, atau diri sendiri sekalipun.

Sejujurnya aku bukanlah orang yang mudah percaya pada orang lain. Maka, kali ini aku bertanya, “Bagaimana bisa mempercayai orang lain?”.

Lagi-lagi kepercayaan adalah hal yang mahal yang harus dibayar dengan mencicil pelan-pelan. Kepercayaan tidak mungkin dibangun dalam sekejap mata, butuh waktu lama untuk meletakkan satu demi satu batu bata untuk membangun rumah kepercayaan. Sayangnya kepercayaan yang susah payah terbangun kadang bisa sirna dalam sekali mengedipkan mata. Yah…, gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga.

Mempercayai orang lain memerlukan sebuah bayaran tersendiri. Baiklah, aku paham dengan istilah don’t judge the book by its cover. Tapi dalam kamus kehidupanku, manusia jelas terpancar dari dirinya. Di depanmu bisa jadi mereka baik-baik saja, tapi di belakangmu tidak ada yang tahu. Dan sedikit mengada-ada, aku punya sedikit intuisi untuk melihat hal itu dari sorot mata mereka. Intuisi, bukan bermaksud berprasangka buruk. Meskipun kadang aku berpikir, betapa tipis antara intuisi dengan prasangka. Tapi, bukankah mata tak pernah bohong? So, rumus kepercayaan pertamaku adalah melihat sorotan matanya.

Sorot mata terlihat tanpa kita harus berinteraksi dengannya. Begitu interaksi terbentuk, rumus lainnya bisa berjalan. Beberapa waktu lalu sebuah tweet menarik dari seorang teman sengaja aku retweet. Kurang lebih isinya begini: never trust to someone who lies to you and never lie to someone who trusts you. Hm…, menarik. Kepercayaan dibayar dengan kejujuran. Tapi, belum tentu diawal kita tahu dia berbohong atau tidak. Lagi-lagi intuisi bermain. Kita bisa menilai apa yang sering dia bicarakan. Tentang dirinyakah atau tentang orang lain kah? Dari sana bisa kita nilai apakah ia termasuk orang yang bisa dipercaya. So, rumus kepercayaan keduaku adalah mulutnya.

Rumus ketiga kurang lebih merupakan perpaduan dari pertama dan kedua. Makin sering berinteraksi tentu kita bisa menilai apakah kita bisa percaya atau tidak. Dilihat dari mana? Dari tingkah lakunya, dari respeknya terhadap kita. Bukan berarti orang yang respek pada kita lantas bisa dipercaya. Lihat situasi dan kondisi karena bisa jadi mereka pun respek hanya pada situasi dan kondisi tertentu saja. Tentu akan aneh kalau orang yang jarang berinteraksi tiba-tiba menawarkan diri menemani jalan-jalan, atau orang yang biasa kita ajak ngobrol tiba-tiba mengacuhkan diri kita. Yup, rumus yang ketiga adalah respeknya atau tingkah lakunya.

Baiklah, mungkin rumus kepercayaan di atas terlalu mengada-ada. Tapi bagi Anda yang sedang merasa sangsi dengan apa itu percaya, mungkin selayaknya patut dicoba. Kita tak tau siapa mereka sebenarnya karena kita bukan Tuhan yang tahu segalanya.