Apa yang dimaksud dengan magic words? Tentu bukan simsalabim
abrakadabra, atau lebih-lebih kun fayakun. Ada yang bilang kata ajaib itu
adalah maaf, tolong, dan terima kasih. Di Moewardi, ada sedikit yang berbeda
dengan tiga kata ajaib itu.
Pertama, sapa. Ketika bertemu dengan pasien, maka seorang
dokter harus mau menyapa pasien tersebut. Coba bayangkan ketika dokter datang
lalu langsung sok aksi main tindakan, tanpa menyapa, tanpa permisi. Tentu
sangat terkesan tidak sopan. Sapaan yang diberikan kepada pasien secara tidak
sadar membuat kita memulai hubungan yang baik dengan pasien. Orang yang menyapa
akan terkesan lebih ramah, dan jika orang itu ramah maka orang yang diajak
berinteraksi pun akan lebih senang. Ketika orang lebih senang, bisa jadi orang
tersebut akan lebih kooperatif untuk diajak berinteraksi.
Sapaan juga menjadi bentuk apresiasi kita kepada orang lain.
Ketika kita menyapa orang lain, artinya kita menganggap orang itu ada. Kita
tidak bersikap acuh dan tak peduli dengan keberadaan orang tersebut. Maka,
dengan dimulai dari sapaan itulah kita diharapkan dapat lebih memanusiakan
manusia.
Kedua, maaf. Ada yang bilang jangan terlalu mengumbar kata
maaf jika kita tak salah. Tapi, kata maaf dalam konteks ini berbeda. Maaf di
sini memiliki arti bahwa kita meminta izin kepada pasien. Misal, seorang dokter
akan mengecek tekanan darah pasien. Maka, dia akan lebih baik jika mengatakan, “Maaf
bu, bisa diulurkan tangannya untuk diperiksa tekanan darahnya?”. Makna tersirat
pertama, jelas kita memohon izin pada pasien. Makna berikutnya, boleh jadi kita
memang melakukan ‘kesalahan’ kepada pasien, missal pasien merasa sakit karena
kita harus menyuntik dan sebagainya. Artinya, memang tidak ada salahnya jika
ketika meminta maaf sejak semula.
Yang terakhir adalah kata terima kasih. Ucapan terima kasih
lagi-lagi sebagi bentuk penghargaan kita kepada orang lain. Barangkali pasien
itu memang tidak memberi kita barang atau sesuatu yang berharga sekalipun.
Tapi, sekedar pemberian izin bagi kita untuk melakukan tindakan ataupun
pemeriksaan bukankah juga suatu pemberian yang berharga? Jadi, tak ada salahnya
jika mengucapkan terima kasih dengan apapun yang telah mereka berikan.
Yup, dengan tiga kata ajaib itu, mungkin memang akan ada keajaiban
yang terjadi. Pasien akan lebih rela untuk diperiksa, kita pun lebih nyaman
untuk melakukan tindakan. Tiga kata yang mudah, tapi sangat bisa mengubah. Jika
bisa membuat keajaiban itu, mengapa tidak?
No comments:
Post a Comment