Follow Us @soratemplates

Monday 16 September 2013

Ga Sopan, Cewek Kok ....


Dalam hidup ini orang sering sekali berkomentar dalam hal apapun. Terkadang komentar itu menyakitkan, tapi tidak jarang pula komentar itu justru masukan yang membangun. Salah satu komentar yang kadang kala terdengar adalah tentang perilaku kita sehari-hari, misalnya sikap duduk.


Sebagai koas, kami seringkali harus mencari dokter kemana-mana. Seandainya dokter itu sudah ditemukan di mana keberadaannya, belum tentu kami bisa langsung menemui beliau. Akhirnya mau tak mau kami menunggu. Yang melelahkan adalah ketika wilayah tempat menunggu tersebut tidak ada kursi sama sekali. Maka, akhirnya pernah suatu ketika saya dengan beberapa teman perempuan memutuskan bersimpuh di koridor rumah sakit. Lalu lewatlah residen dan berkomentar, "Bangun dek, koas kok jongkok, ga sopan dilihat pasien. Cewek-cewek lagi." Maka, bangkitlah kami.

Di lain kesempatan saat kami menganggur di poli. Pasien tidak ada, semua koas berkumpul di poli tersebut, sedangkan jumlah kursi terbatas. Akhirnya, saya dan seorang teman perempuan memutuskan duduk bersila di lantai di bagian sudut belakang poli agar tidak terlihat. Lalu bangkitlah seorang teman koas laki-laki, "Sini duduk di kursi, ga sopan cewek duduk di lantai."

Begitu juga tadi siang ketika mengunjungi puskesmas. Saat poli kosong, kami duduk-duduk di dalam. Ada tiga kursi di sana dan sudah terisi oleh dua ibu bidan dan seorang teman koas. Saya sadar diri, tidak ada tempat sembunyi di situ. Tempatnya pun tidak memungkinkan untuk duduk atau bersimpuh di lantai, sedangkan jika harus terus berdiri jelas akan melelahkan. Satu-satunya tempat yang memungkinkan adalah bed periksa. Biasanya ketika poli kosong, tempat tidur pasien menjadi salah satu tempat duduk para koas. Maka, saya pun memutuskan duduk di bagian sudut tempat tidur poli. Belum sempurna benar saya memposisikan diri untuk duduk, teman koas laki-laki yang duduk di kursi langsung berdiri, "Duduk kursi aja. Ga pantes cewek duduk penekan (memanjat)"

Ziiink... 

Sebagai perempuan yang ditegur sebenarnya saya mengucapkan terima kasih sekali. Terlebih setelah itu saya mendapat tempat duduk yang lebih 'layak'. Tetapi ada rasa menggelitik juga di hati. Apakah seorang perempuan harus selalu terlihat manis termasuk saat duduk? Padahal ketika kami duduk di lantai, teman-teman koas laki-laki yang lain juga duduk di lantai meskipun di sudut yang berbeda. Demikian juga ketika akhirnya saya duduk di kursi, maka teman saya juga akan duduk di tempat tidur.

Entah apakah ada kepatutan sendiri untuk sikap seorang perempuan dan laki-laki. Padahal menurut saya kalau sama-sama dengan alasan kesopanan, tentunya berlaku secara umum. Jika sama-sama tidak sopan karena duduk di lantai, seharusnya berlaku pula bagi laki-laki. Jika tidak enak harus naik ke tempat tidur yang cukup tinggi untuk duduk, seharusnya demikian pula untuk laki-laki.

Barangkali asas yang dipakai bukan atas dasar kesopanan semata, tetapi justru alasan laki-laki yang seakan dituntut untuk mengalah kepada perempuan. Saya sendiri tidak paham apakah teman-teman lelaki saya merasa demikian sehingga mereka mengutamakan kami untuk duduk layak di kursi. Padahal urusan gender seharusnya tidak menjadi alasan.

Terlepas dari alasan itu, yang penting adalah bagaimana agar kita bisa bersikap sopan. Yah, kepatutan dan kepantasan kita bertingkah laku memang menjadi kunci. Barangkali kita menganggap suatu hal tidak masalah, tapi orang lain sudah merasa risih dengan keadaan tersebut. Kalau memang sikap perempuan harus sedemikian tertatanya demi tidak membuat para pria itu merasa risih, yah apa boleh buat lakukan saja. Toh dengan begitu kita akan menjadi makhluk yang jauh lebih sopan. Tidak ada salahnya untuk bersikap sopan kan?



No comments:

Post a Comment