Follow Us @soratemplates

Sunday 10 November 2019

Beberes Buku



Alhamdulillah masuk pekan berikutnya yaitu beberes buku. Apa saja itu?


Proses Decluttering
1. Apakah Anda membuat sub-kategori terhadap buku yang dideclutter? (misalnya : buku favorit, literatur, pekerjaan, anak, resep, dll. Silahkan jelaskan alasannya mengapa iya dan jika tidak juga kenapa)

Ya, saya membuat subkategori buku yang saya miliki. Buku kedokteran, bisnis, properti, parenting, marriage, agama, psikologi populer, buku anak, dan buku karya saya sendiri. Saya membuat kategori ini untuk memudahkan dalam mencari buku ketika dibutuhkan. Buku-buku dengan kategori yang sama saya susun menjadi satu sehingga memudahkan ketika hendak mengambil dan mengembalikan.

2. Cek buku-buku Anda apakah sudah memiliki tempat? (jika overwhelm, bagaimana cara Anda menyiasatinya. dan jika sudah sedikit sekali, tengoklah buku digital Anda-jika ada)

Sebelumnya ada yang belum memiliki tempat karena space terbatas sedangkan buku melebihi kapasitas. Solusinya adalah dengan decluttering buku tiap kategori.
Untuk buku digital tidak banyak saya miliki. Beberapa yang penting sudah tersimpan di laptop.

3. Kurangi jumlahnya jika berlebih (ceritakan proses decluttering pada proses berbenah buku Anda, kemudian kaitkan dengan prinsip RASA)

Saya memilah lagi untuk tiap kategori, buku mana yang kira-kira masih akan saya butuhkan dalam waktu yang akan datang. Untuk buku-buku yang saya sudah merasa cukup membacanya dan tidak terbersit untuk membukanya lagi maka saya sisihkan.


Proses Organizing
1. Bagaimana corak/style Anda dalam menyimpan buku? (boleh sesuai materi ataupun mix sesuai selera Anda) kemudian cek berdasar prinsip RASA.

Sesuai prinsip rapi dan teratur, sebagian besar buku saya simpan dengan cara vertikal. Namun ada buku yang terpaksa disimpan secara horisontal karena keterbatasan tempat.




Terkait prinsip aman dan nyaman, saya meletakkan buku yang masih dalam prosea baca dan alquran di atas lemari. Hal ini dikarenakan ketika ditaruh di meja mulai terjangkau oleh anak yang baru satu tahun dan disobek-sobek.


Terkait prinsip sehat dan bersih, saya membatasi buku dalam proses yang ada di atas lemari hanya 2 buku agar tidak terlalu banyak buku yang menumpuk. Buku yang sudah selesai dibaca saya kembalikan ke almari kaca dan ditutup rapat. Tujuannya agar mengurangi debu yang masuk dan menempel di buku.

Untuk prinsip alami masih belum saya terapkan karena kurang paham. Sejauh ini saya membersihkan buku hanya dengan mengelap atau dengan kemoceng saja.

Untuk berkelanjutan, saya memilih tema-tema buku yang masih relevan untuk dibaca di kemudian hari.

2. Tulis kebiasaan baik terkait buku-buku yang Anda simpan tersebut.

Prinsip yang saya pakai beberapa bulan terakhir ini adalah fokus pada satu buku. Artinya saya hanya menaruh 1 buku dalam proses baca di kamar. Saya fokus menyelesaikannya untuk dibaca. Begitu selesai, saya kembalikan ke almari kaca.

Saat berbenah kemarin, saya menyadari bahwa ada beberapa buku yang belum saya baca hingga selesai dan menumpuk di kamar. Setelah saya pertimbangkan ternyata saya kurang tertarik dengan bahasan buku sehingga wajar jika saya tidak menyelesaikan. Untuk buku-buku ini langsung saya decluttering saja.

3. Tulis berapa % buku yg sudah dibaca dari total buku yg Anda simpan (indikator selesai baca : sudah selesai membaca cermat semua halaman cover to cover).

Setelah proses decluttering, kurang lebih hanya 10% buku yang belum benar-benar selesai saya baca. Biasanya tipe buku kitab-kitab seperti tafsir quran, ensiklopedia hari kiamat, buku kedokteran yang tebal-tebal, dll. Buku ini semacam kamus yang dibuka jika dibutuhkan dan dibaca pun sesuai tema atau sub bab tertentu yang sedang ingin diketahui. Beluk terpikirkan untuk benar-benar menyelesaikan dari awal hingga akhir.

Sedangkan untuk buku-buku 'ringan', hanya 4 buku milik saya pribadi yang masih tersegel rapi. Beberapa buku milik suami ada yang belum terbaca dan saya pun agaknya tertarik untuk ikut membaca, namun dalam hal ini tidak saya masukkan sebagai daftar prosentase buku yang menjadi tanggung jawab saya untuk membaca.

No comments:

Post a Comment