Follow Us @soratemplates

Sunday 17 November 2019

Menata Dapur (Bagian 1)



Bismillah ....

Dua minggu ini tema berbenah adalah menata dapur. Untuk minggu ini fokus pada peralatan masak, meja kerja, dan peralatan makan. Meskipun saya tak terlalu banyak decluttering di zona ini karena 90% barang di dapur adalah milik mertua, alhamdulillah dengan sedikit sentuhan dapur pun tampak sedikit lebih rapi daripada biasanya.

Proses Decluttering
1. Apakah Anda membuat sub-kategori di setiap kategori dapur Anda? jelaskan alasannya (jika iya kenapa, jika tidak juga kenapa. untuk memudahkan cek materi halaman 4)

Di kesempatan ini saya justru membuat kategori untuk barang-barang dapur yang semula tampak tidak berkategori. Panci saya dekatkan dengan panci, dst. Sendok sayur saya gabung dengan sendok sayur, sotil saya gabung dengan sotil, begitu pula penjepit, pisau. Tutup panci yang semula menumpuk, saya letakkan di keranjang bersama tutup panci lainnya.

Begitu pula dengan alat makan. Piring beling saya gabung dengan yang beling. Piring melamin bersama melamin, dst. Sendok dan garpu juga diletakkan di tempatnya sendiri-sendiri agar lebih mudah untuk mencari.

2. Cek menu keseharian Anda, bagaimana pola makan Anda dan keluarga? Apakah barang di dapur sudah memenuhi atau justru berlebihan? bisa Anda ceritakan barang apa saja yang sering digunakan dan tidak atau belum sama sekali digunakan.

Sejujurnya barang di dapur termasuk berlebihan. Ukuran alat masak sangat bervariasi dari yang mungil sampai sangat besar. Panci dan wajan big size misalnya. Jarang sekali digunakan, mungkin hanya saat Idul Adha. Tetapi karena repot jika diletakkan di gudang, terpaksa masih menggantung di dapur.

Namun karena barang-barang tersebut bukan milik saya, lagi-lagi wewenang saya hanya menata. Selebihnya sesuai kebutuhan mertua jika sewaktu-waktu memang masih memakai barang tersebut.

3. Jika barang Anda berlebih-atau merasa overwhelmed, bisa ceritakan proses mengurangi perlengkapan dapur Anda. Dalam hal ini bisa Anda kaitkan dengan prinsip RASA (termasuk keputusan memilah sampah dapur).

Dari proses berbenah kemarin, saya hanya memilah barang yang sudah rusak saja. Barang-barang yang sudah tidak layak pakai kami sisihkan dan akan kami serahkan ke bank sampah. Di sini berkaitan dengan prinsip rasa khususnya poin sehat dan bersih, serta aman dan nyaman.

Untuk pengolahan sampah, kami terbiasa membuang sisa makanan atau bahan organik di wadah khusus. Sampah ini biasanya digunakan untuk makan ayam. Di sini selaras dengan prinsip alami dan berkelanjutan.


Proses Organizing
1. Pastikan barang hasil decluttering yg telah disingkirkan (tidak disimpan), tetap disisihkan khusus pada sebuah tempat/kantong/box utk donasi/jual/upcycle (buat batasan waktu kemana dan kapan melaksanakannya).

Barang yang sudah disisihkan sementara ini disimpan di tas kresek besar di gudang. Rencananya menunggu berbenah minggu depan di tema dapur berikutnya. Sampah-sampah yang dikumpulkan ini akan kami salurkan ke bank sampah paling lambat dalam bulan ini.

2. Tata barang dapur sesuai dengan materi atau gaya penataan Anda sendiri, usahakan sudah fix kemudian cek apakah sudah sesuai dengan prinsip RASA.

Untuk gaya penataan alat masak, kami menggantung peralatan masak di dinding dekat kompor. Penataan dengan gaya ini cenderung lebih rapi dan teratur dibandingkan jika ditumpuk karena ketika akan memakai langsung terlihat alat mana yang akan digunakan tanpa perlu mengangkat beberapa alat masak yang ditumpuk.


Untuk meja kerja sebenarnya tidak mutlak memakai meja kerja karena proses memasak cenderung justru dilakukan sambil duduk di lantai. Meja kerja digunakan untuk memasak yang singkat seperti ketika tinggal menggoreng tahu tempe, dst. Di space ini ditaruh toples-toples bumbu dengan maksud untuk memudahkan mengambil saat proses memasak.


Untuk alat makan, saya menyusunnya berdasarkan fungsi, bahan, dan menyesuaikan ukuran. Rak gelas ada di bagian atas bersama cangkir-cangkir karena menyesuaikan tipe almari.
Piring dan mangkok beling diletakkan di sini pula, sedangkan piring melamin dan seng ditaruh di rak bawahnya. Penataan ini mempertimbangkan prinsip aman dan nyaman karena anak kecil tidak bisa menjangkau piring, mangkok, dan gelas yang berbahan beling atau kaca di rak atas.



Kurang lebih hanya itu yang saya lakukan di sesi ini. Masih ada minggu depan untuk kembali mengoptimalkan dapur secara keseluruhan. Meskipun hanya sedikit mudah-mudahan bisa memberi dampak positif untuk keluarga sehingga memiliki habit rapi yang berkelanjutan hingga ke depannya. Aamiin...

No comments:

Post a Comment