Follow Us @soratemplates

Monday, 23 August 2010

Berpura-pura Sempurna


Manusia itu tidak sempurna, untuk itu berpura-puralah untuk jadi sempurna.
Statement itu digelontorkan oleh seorang teman saya untuk kami diskusikan bersama. Menarik, karena saya baru mendengar istilah itu. Berpura-pura sempurna.

Yap, tidak ada manusia yang betul-betul sempurna karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah semata. Coba dibayangkan jika manusia itu betul-betul sempurna, serba bisa, serba segalanya. Pastilah manusia akan sangat 'capek', plus sangat individualis. Toh, apa-apa bisa ia kerjakan sendiri karena ia begitu kaya potensi. Tapi dengan begitu ia akan menjadi capek, karena tidak ada lagi rasa saling membutuhkan, saling empati, dan saling berbagi. Jadi, betapa banyak manfaat di balik ketidaksempurnaan manusia. Syukurilah itu. Betapa qodarullah yang menciptakan kita sebagai manusia yang penuh dengan kekurangan itu sungguh sangat manis.

Tapi di sisi lain, manusia tetaplah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Bukankah banyak ayat Allah yang menyebutkan Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Allah telah membekali kita akal yang tidak dimiliki oleh makhluk Allah lainnya. Maka, syukurilah kelebihan yang telah Allah berikan pada kita.

Lalu, kenapa sampai ada istilah berpura-pura sempurna? Saya mengambil makna berpura-pura terlebih dahulu. Rasanya ada konotasi negatif di balik kata pura-pura. Bagi saya, orang yang berpura-pura adalah orang yang tidak bisa mensyukuri kehidupannya. Dia tidak mau menerima kekurangannya, menutup mata dengan kekurangannya itu, lantas bersikap pura-pura tidak memiliki kekurangan tersebut.

Di sini berbeda dengan orang yang menutupi kekurangannya. Menutup kekurangan dalam arti tidak membuka aib sendiri atau dengan maksud memaksimalkan kelebihan yang dia miliki, jelas tidak termasuk dalam hal berpura-pura. Dia menyadari betul kekurangannya. Dengan menyadari kekurangan tersebut, bisa jadi dia justru sangat bersyukur dengan kekurangannya. Salah satu bentuk syukurnya yaitu dengan memperbaiki kekurangannya dan mengembangkan kelebihan yang dia punya.

Coba tengok sebentar lirik lagu jangan menyerah :
Tak ada manusia yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali sgala yang telah terjadi

Syukuri apa yang ada

Hidup adalah anugrah

Tetap jalani hidup ini

Melakukan yang terbaik


Kuncinya adalah syukur. Kalau kita sudah mensyukuri segala yang terjadi, segala kelemahan kita, insya Allah kita tidak akan terjebak dalam suatu kepura-puraan. Tinggal bagaimana kita melejitkan sisi lain diri kita yang penuh potensi. Tapi jika kita belum bisa bersyukur, yang ada kita akan sangat terganggu dengan kelemahan kita. Akibatnya bisa jadi kita menutup mata dari kelemahan kita tersebut. Nah, di situlah letak kepura-puraannya. Tidak mau mengakui bahwa kita juga punya kelemahan.

So, tak perlulah merasa tidak beruntung karena memiliki banyak kelemahan. Cobalah untuk selalu bersyukur dan galilah potensi yang kita miliki. Dengan syukur dan menguasai potensi kita, orang lain justru akan melihat betapa kita sangat sempurna.



PS:
Special for my friend, fian.
Mudah-mudahan bisa menambahi yang kemarin.

Tulisan di gambar di atas: People are not perfect except when they smile
Hanya orang-orang bersyukurlah yang bisa tetap tersenyum dengan ketidaksempurnaan yang dia miliki

Keep smiling fian.. ;)

2 comments: