Follow Us @soratemplates

Tuesday, 15 February 2011

Histologi Sistem Cardiovascular

Dr. E. Listyaningsih S., M.Kes


Pada sistem kardiovaskuler akan dibahas mengenai jantung dan pembuluh darah.

Pembuluh darah dibedakan menjadi arteri, vena, dan juga kapiler.


Pada pembuluh darah ditemukaan adanya sel yang disebut sel endotel. Sel ini terletak di bagian dalam yang berhubungan langsung dengan rongga pembuluh darah.


Sel endotel berbentuk pipih. Makin besar diafragma kapilernya maka sel endotel akan makin pendek dan lebar. Makin tepi makin tipis juga.


Pada permukaan membrane selnya terdapat suatu caveole atau vesikuler invagination. Caveole yaitu invaginasi kecil seperti lubang atau percekungan membrane sel yang terbentuk selama pinositosis.

Caveole ini bisa mengerut membentuk vesikel bebas kecil yang terisi cairan dalam sitoplasma. Istilahnya disebut pinositik vesicle.

Kalo diibaratkan itu kayak botol. Botol itu kan ada bagian leher sama bagian bawah yang melebar. Si bagian leher itu terjadi tekanan dari luar. Akibatnya lama-lama si leher botol itu akan berpisah dengan bagian bawah botol. Nah, itulah yang disebut pinostik vesicle.


Antar sel endotel tadi membentuk suatu hubungan yang erat disebut tight junction (zonula occludens).


Lapisan penyusun sistem kardiovaskuler baik itu di sistem vesikulernya maupun di jantung sebenarnya identik.

Pada dasarnya terbentuk oleh 3 lapisan.

Kalau di sistem vesikuler, 3 lapisan itu adalah tunika intima (bagian dalam), tunika media (bagian tengah), dan tunika adventitia (bagian luar).

Sedangkan di jantung, 3 lapisan itu adalah endokardium (bagian dalam), miokardium (bagian tengah), dan epikardium (bagian luar).

Karena di vesikuler dan jantung itu identik, kita bisa ambil kesimpulan ni. Misalkan di jantung ada lapisan miokardium yang tersusun oleh otot (mio). Berarti di tunika media pada vesikuler juga tersusun oleh otot polos juga.


Sekarang, kita bahas satu persatu.


KAPILER

Dengan mikroskop electron, kapiler dibedakan menjadi 2 yaitu tipe continue dan tipe fenestrated.

Kapiler tipe kontinu adalah kapiler yang dinding dan membrane basalnya utuh. Kapiler ini terdapat pada sebagian besar jaringan tubuh.

Sedangkan tipe fenestrated adalah kapiler yang tidak utuh karena terdapat lubang/jendela ataupun berupa pori-pori.

Kapiler itu sendiri adalah pembuluh darah yang paling kecil. Jadi dindingnya paling sederhana jika dibandingkan pembuluh darah yang lain, yaitu hanya terbentuk oleh 1 lapis sel endotel.

Diameternya hanya ± 7 – 9 mikron. Tapi walaupun diameternya hanya kecil masih bisa dilewati oleh sel darah merah. Soalnya sel darah merah kan diameternya Cuma 8 mikron.

Kapiler-kapiler darah ini akan membentuk anyaman-anyaman yang menghubungkan arteri dengan vena.

Anyaman-anyaman dari kapiler ini ternyata erpengaruh terhadap metabolism suatu organ.


Organ dengan anyaman kapiler padat akan mempunyai metabolism yang lebih tinggi. Contohnya paru, hati, ginjal, membrana mukosa, kelenjar, otot rangka, dan substansi grisea otak.


Sedangkan organ dengan anyaman kapiler dikit/ longgar akan memiliki metabolism yang lebih rendah. Contohnya tendo, saraf, otot polos, dan membrane serosa.


SINUSOID

Sinusoid adalah pembuluh darah yang lebih besar dari kapiler yaitu dengan diameter 30 – 40 μm.

Ciri khas dari sinusoid yaitu lumennya tidak teratur sehingga pada gambarannya nanti akan terlihat berkelok-kelok.


Sinusoid dibedakan jadi 2 macam yaitu fenestrated sinusoid dan discontinue sinusoid.


Tipe fenestrated memiliki endotel tipis dengan pori-pori yang tertutup diafragma tipis.

Tipe ini terdapat di lobus anterior hipofisis, cortex adrenal, pulau langerhans pancreas.


Sedangkan tipe discontinue memiliki membrane basalis yang tidak utuh.

Tipe ini terdapat pada hepar.


Secara ilustrasi, gambaran dari kecil ke besar seperti ini. Kapiler < sinusoid < arteriol prekapiler < arteriol < arteri kecil.

Soalnya makin dekat dengan jantung (arteri) tunika medianya makin tebal akibat banyaknya otot polos. Jadi gambarannya terlihat lebih besar dibandingkan kapiler.


ARTERI

Arteri dibedakan berdasarkan ukurannya menjadi arteri kecil, sedang, dan besar.


Kalo dilihat dari dalam, susunannya seperti ini :

sel endotel – subendotel – membrane elastic interna – tunika media – membrane elastic eksterna – tunia adventitia.

Endotel, subendotel, dan membrane elastic interna terdapat pada tunika intima.

Pada tunika adventitia dapat dijumpai adanya vaso vasorum yaitu pembuluh darahnya pembuluh darah. Kan si pembuluh darah bertugas ngasih nutrisi ke organ. Nah trus siapa dong yang ngasinh nutrisi ke dia. So, ini tugasnya di vaso vasorum itu yaitu member nutrisi pada pembuluh darah.


Sekarang kita bahas arteri dulu satu persatu.


1.Arteri kecil (arteriol)

Subendotelnya ada;

Membrane elastic interna mulai terlihat pada arteri dengan diameter di atas 40 mikro.

Tunika media 1 – 5 lapis otot polos.

Membrana elastic eksterna tidak jelas.

Fungsinya mendistribusikan darah ke anyaman kapiler. Gampangannya ini kan arteri kecil jadi otomatis berhubungan dengan kapiler yang kecil juga. So, dia ngalirin darah ke si kapiler itu.

Arteri jenis ini terdapat di sebagian besar tubuh.


2.Arteri Sedang

Subendotel-nya justru tidak ada. Inget-inget aja kalo yang ga ada subendotel berarti arteri sedang.

Membran elastic interna terlihat sangat jelas.

Tunika media terdiri dari 40 lapisan otot polos.

Membran elastic eksterna-nya juga terlihat jelas dan berlubang-lubang. Ini ciri khas juga (Satu-satunya arteri yang membrane basal eksternanya keliatan jelas dan berpori).

Fungsinya untuk mendistribusikan darah ke organ

Contohnya arteri yang baru percabangan awal seperti arteri radialis dkk.


3.Arteri besar

Subendotelnya ada dan tamak sel Langhans.

Membran elastic internanya bercabang lebih dari 2. Karena tidak jelas jadinya sukar dilihat.

Tunika media-nya ada lapisan seraut elastis.

Membran elastic eksterna-nya juga tidak jelas.

Karena ini arteri besar jadi fungsinya adalah menghubungkan jantung dengan distributing arteri alias si arteri sedang tadi.

Contoh arteri besar yaitu arteri vertebralis.


VENA

Sama juga dengan si arteri yaitu ada tunika intima, media, dan adventitia. Susunan juga sama. Berdasarkan ukurannya juga sama dibedakan jadi kecil, sedang, besar.

Cuma karena di vena ada katub-katub, maka di bagian tunika intima ditambah bangunan berupa katub.


1.Vena kecil (venular)

Sub endotel tidak ada

Membran elastic interna tidak ada. Gampangannya di vena kecil tunika intima-nya ga ada.

Katub ada.

Tunika media berupa otot polos sirkuler.

Membran elastic eksterna tidak jelas. (Untuk vena semua membrane elastic eksterna tidak jelas semua).

Contohnya hampir di seluruh tubuh.


2.Vena sedang

Sub endotel ada.

Membran elastic interna juga ada.

Katub ada.

Tunika media juga otot polos sirkuler.

Membran elastic eksterna juga tidak jelas.

Contohnya: vena cephalica, vena mediana cubiti.


3.Vena besar

Sub endotelnya ada.

Membran eslatic internya-nya dukar diidentifikasi. (Nah, bisa jadi patokan ni. Ada subendotel tapi interna-nya susah. Kalo vena kecil kan sama-sama ga ada, kalo yang sedang kan justru sama-sama ada)

Katub tidak jelas. (Ini juga. Vena yang ga jelas katubnya adalah vena besar).

Tunika media berupa jaringan pengikat longgar tipis. Beda dengan si kecil dan sedang tadi yang terdiri dari otot polos sirkuler.

Membran elastic eksterna juga tidak jelas.

Contohnya vena jugularis eksterna dextra, vena subclavia sinistra.


Trus, setelah tau arteri dan vena masing-masing, kita bandingkan antara arteri dengan vena.


Arteri

Tunika media tebal karena banyak otot polos sirkuler.

Vaso vasorum hanya ada di tunika adventitia.

Pada preparat penampakan tampak bulat


Vena

Yang tebal bukan tunika media, tapi tunika adventitia.

Ada katub. Kalo arteri kan ga punya.

Vasa vasorum ga Cuma ada di tunika adventitia, tapi bisa sampe tunika media.

Penampakan pada preparat colaps.


Oya, dalam sistem sirkulasi kan selain pembuluh darah juga ada pembuluh getah bening. Kita bahas dikit ya tentang pembuluh getah bening.


Sistem aliran getah bening memiliki fungsi untuk mengumpulkan cairan limfe dari ruang-ruang jaringan dan mengembalikan ke darah.


Arus aliran limfe ini searah dengan kapiler-kapiler berujung buntu menuju ke pembuluh limfe yg lebih besar, duktus thorasicus, duktus limphaticus dexter


Cairan limfe dicurahkan ke peralihan v. Subclavia sinistra dan v. Julgularis interna dextra.

Kapiler limfe terdapat hampir pd semua jaringan dan organ tubuh, kecuali pada SSP, sumsum tulang, bagian dalam telinga, dan lapisan pelindung luar bola mata


JANTUNG

Bangunan-bangunan penting pada jantung yang harus diketahui:

a.Dinding jantung: endokardium, miokardium, epikardium.

b.Rangka jantung: trigonum fibrosum, annulus fibrosum, septum membranaceum

c.Katub jantung: valvula atrioventricularis, valvula semilunaris.

d.Muskulus papilaris

e.Chorda tendinae


1.Endokardium

Berupa lapisan tipis mengkilat di seluruh permukaan dalam jantung. (Identik dengan tunika intima)


Bangunan dalam endokardium antara lain: Muskuli papilaris, Korda tendinea, Katub-katub.

Pada muskuli papilaris dan corda tendinea tidak didapatkan adanya sel endotel. Soalnya musculi papillaris dan corda tendinea itu sendiri merupakan modifikasi dari sel otot polos.


Struktur histologis endokardium dibedakan lagi jadi 3 lapisan yaitu lapisan dalam, tengah (elastomuskuler), dan subendokardium.


Lapisan dalam terdiri dari endotel dan subendotel.

Endotel berbentuk oval/polygonal dengan inti yang berbentuk bulat/oval.

Subendotel-nya tipis. Terdiri dari serabut kolagen, serabut elastic, dan fibroblast.


Pada subendotel ini mulai tampak juga serabut-serabut purkinje. Serabut purkinje adalah serabut modifikasi dari otot jantung yang punya sifat seperti sel saraf. Pada serabut purkinje miofibrilnya terdorong ke tepi. Jadinya pada gambarannya akan terlihat inti yang berada di tengah.


Lapisan tengah (lapisan elastomuskuler) merupakan jaringan yang paling tebal.

Jaringan ini terdiri dari jaringan pengikat padat, serabut elastis, dan otot polos. Gampangannya namanya aja elastomuskuler berarti ada serabut elastic dan muskulusnya (otot polos).


Lapisan terluar adalah lapisan subendokaridum.

Kalo di lapisan sebelumnya tersusun jaringan pengikat padat, di sini disusun oleh jaringan pengikat longgar.

Jaringan pengikat longgar ini menghubungan endokardium dengan miokardium, lebih tepatnya bagian endomesium dari miokardium.


2.Miokardium

Namanya aja miokardium jadi tersusun oleh otot-otot jantung.

Di sini ada jaringan pengikat interstisiil terutama yaitu serabut retikuler.


Ada bangunan annulus fibrosus.

Annulus fibrosus ibarat cincin yang mengelilingi osteum atrioventricularis, sehingga memisahkan otot atrium dengan otot ventrikel.

Annulus fibrosus ini tersusun oleh jaringan pengikat kolagen.


3.Epikardium

Epicardium merupakan lamina viceralis dari cavum peri cardii.

Epicardium merupakan jaringan pengikat yang mengandung anyaman-anyaman dari serabut elastic, serabut kolagen, fibroblast, fixed makrofag vasa darah, dan vasa limfatika. Pokoknya berupa anyaman-anyaman banyak deh.


Di bagian permukaan yang bebas, epicardium dilapisi oleh satu/ selapis sel mesothelium.


Trus, apakah pericardii itu kosong-kosong aja? Nggak.

Di sana ada liquor pericardii yang fungsinya mencegah gesekan biar ga sakit.

Pada keadaan normal volume liquor pericardii ini sekitar 50 cc.

Kalo keadaan patologi, liquor pericardii bisa bertambah jumlahnya, berisi darah, atau berisi udara.




Silakan download di sini: Histologi Sistem Cardiovascular

No comments:

Post a Comment