Melestarikan budaya rasanya masih
menjadi tugas berat di mata generasi muda. Bahkan tak jarang mereka bersikap
apriori terhadap tugas mulia tersebut. Sikap itu dapat terjadi karena
kebanyakan mereka menganggap melestarikan budaya adalah tugas serius yang butuh
pelaksanaan dengan cara serius pula. Memang benar tugas ini adalah tugas
serius. Namun, apakah harus dilaksanakan dengan cara serius yang terkesan kaku?
Barangkali mereka membayangkan cara
menunjukkan budaya Indonesia adalah dengan menguasai tari-tarian daerah lantas
menjadi duta pariwisata demi menunjukkannya. Hanya dengan membayangkannya saja,
cara ini sudah terkesan berat. Atau mereka membayangkan cara melestarikan
budaya dengan setiap hari mengenakan pakaian adat daerah masing-masing. Cara
ini juga terkesan tidak visible.
Padahal, ada cara mudah untuk tetap bisa melestarikan budaya dan nilai luhur
bangsa, sebuah cara simpel dan asyik yang cocok untuk kawula muda.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, hampir
semua kawula muda melek akan teknologi. Lihat saja berapa banyak pengguna
facebook, twitter, blog, dan beberapa website atau situs jejaring sosial
lainnya. Sebuah kekuatan maya yang tanpa sadar kita miliki ini dapat menjadi
sebuah cara ampuh untuk melestarikan budaya. Kita bisa menunjukkan kualitas
budaya dan tingginya nilai luhur budaya kita secara langsung maupun tidak
langsung melalui semua media teknologi di atas.
Secara langsung, kita bisa membuat
website yang mempromosikan keunggulan budaya kita. Saat ini tak jarang kita jumpai website atau
blog yang menampilkan keunikan daerah masing-masing. Mulai dari wisata kuliner,
tempat rekreasi, situs-situs sejarah, pakaian dan tarian adat, hingga
lahan-lahan perekonomian yang menjadi potensi daerah tersebut.
Cara di atas adalah cara paling
jelas untuk mempromosikan budaya dan nilai luhur kita. Kita secara to the point telah berusaha melestarikan
budaya Indonesia di mata dunia. Cara ini bukan sebuah cara yang mustahil untuk
dilakukan, tetapi memang tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua generasi muda
tertarik untu menuliskan potensi daerahnya dalam sebuah blog atau website.
Maka, ada cara yang lebih simpel
dan asyik yaitu dengan memanfaatkan situs jejaring sosial. Apa yang lakukan?
Tak jauh berbeda dengan cara via website, kita juga dapat mempromosikan daerah
kita melalui note atau status-status
kita.
Mengingat jejaring sosial adalah
sebuah wadah untuk menjalin hubungan sosial, maka ada cara khusus untuk
melestarikan budaya dan nilai luhur bangsa melalui media ini. Caranya yaitu
dengan menunjukkan sikap bangsa yang menjunjung tinggi adat ketimuran. Kita
bisa membiasakan untuk tetap bersikap sopan dan ramah dalam status-status kita
di facebook. Kita juga bisa menekan sikap amarah dan tetap menjunjung tinggi
sikap menghormati dan menjaga keluhuran dalam setiap tweet kita. Bukankah ini sebuah cara yang mudah?
Memang cara di atas terkesan tidak to the point melestarikan budaya dan
nilai luhur bangsa. Tetapi, coba bayangkan jika jutaan pengguna facebook,
twitter, dan situs jejaring sosial lainnya di Indonesia selalu menunjukkan
sikap ramah dan sopan santun yang menjadi ciri khas adat timur. Bukankah di
mata dunia akan terpola sebuah gambaran bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat
yang ramah dan menjunjung nilai luhur adat ketimuran?
Jadi, tak ada alasan sulit bagi
kawula muda untuk melestarikan budaya karena ada cara simpel dan asyik untuk
bisa menerapkannya.
No comments:
Post a Comment