Follow Us @soratemplates

Monday, 26 April 2010

Suatu Sore di Kota Solo

18:28 2 Comments
Sore ini tidak seperti biasanya. Langit cerah, padahal biasanya hujan deras. Hari ini pun berbeda, bertepatan dengan hari pemilihan walikota Surakarta dan pengumuman kelulusan SMA. Dan makin berbeda pula karena aku yang biasanya duduk manis di dalam rumah justru berlenggang menunggangi sepeda motorku mengelilingi kota Solo.

Sore ini ibu menyuruhku untuk mengantar beliau ke Solo. Keperluannya untuk menjahit baju dan membeli sesuatu di toko (hm..., tak perlu kuceritakan di sini). Begitu sampai di toko, aku memilih untuk menunggu di tempat parkir saja dan membiarkan ibuku berlalu meninggalkanku yang tetap bertengger di atas motor. Seperti biasa, aku menikmati keadaan sekitarku. Melihat kendaraan yang lalu lalang di hadapanku. Tengah asyik mengamati sekeliling, suara motor terdengar meraung-raung.

Aku melirik jam tanganku, sekitar pukul 17.00. Hm. pengumuman kelulusan sudah diberitahukan. Jadwalnya memang sore hari, pukul 16.00, karena terhalang pelaksanaan pemilihan walikota. Terlintas dalam bayanganku bagaimana rupa anak-anak SMA yang sedang konvoi itu. Namun ketika iringan-iringan motor itu lewat di hadapanku, ternyata bukan anak SMA, melainkan segerombolan pasukan motor dengan memakai kaos seragam bertuliskan JR dan membawa bendera Jo-Dy. Hm..., ternyata ini konvoi kemenangan atas terpilihnya Jokowi-Rudy sebagai walikota Solo lagi. Ah, aku salah tebak.

Belum ada lima menit konvoi pendukung Jo-Dy berlalu, sudah terdengar lagi raungan suara motor. Kali ini lebih keras. Masya Allah, aku baru tersadar. Ini kan daerah rumahnya Rudy. Pantaslah kalo akan bersliweran banyak pendukung Jokowi-Rudy. Alamak...
Tapi begitu iring-iringan motor itu lewat, ternyata aku salah. Yang lewat justru sekelompok siswa SMA yang memakai kemeja dengan penuh coret-coretan sambil berdiri di atas sepeda motornya dan mengklakson bel sepeda motor tak henti-hentinya. Hm, aku salah tebak. Ternyata yang ini justru konvoi kelulusan dan parahnya justru lebih ganas daripada konvoi pendukung Jo-Dy.

Sejenak hening. Alhamdulillah... Semoga saja ibuku segera menyelesaikan belanjanya dan aku bisa segera pergi menjauh dari kawasan rumah Rudy ini. Namun, tak lama kemudian, suara raungan knalpot kembali terdengar. Tapi kali ini tidak terlalu ganas, bahkan lebih 'sepi' dibandingkan yang pertama tadi. Iseng, lagi-lagi aku menebak. Ini konvoi pendukung Jo-Dy atau konvoi anak SMA? Dalam hati aku menebak konvoi pendukung Jo-Dy. Dan begitu lewat di hadapanku, ternyata hanya 2 motor biasa yang dikendarai oleh 4 orang anak kecil usia SD.
Sekarang aku yang bingung. Anak-anak ini konvoi untuk apa? Pendukung Jo-Dy kah? Padahal mereka jauh masih kecil dan sama sekali tidak ikut mencontreng. Kok bisa-bisanya ikut senang dengan kemenangan Jo-Dy? Kalau konvoi kelulusan SMA... wah, dilihat dari wajahnya saja, lulus SD saja mereka belum apalagi lulus SMA. Hm..., apakah hanya karena ikut-ikut dek? Kasihan...

Suasana kembali normal. Suara raungan motor sudah tidak terdengar. Aku kembali asyik mengamati kendaraan sambil menunggu ibuku. Tepat saat ibuku menghampiri sepeda motorku, sebuah sepeda motor berlalu. Unik (bagiku)! Sepeda motor itu dikendarai dengan kecepatan lambat (menurutku), tanpa suara meraung. Penumpang motor itu mengenakan seragam SMA yang penuh dengan coretan, bajunya tak rapi, rambut apa lagi. Tapi yang mengendarai adalah seorang bapak-bapak yang melajukan sepeda motor dengan sangat hati-hati.
Aku ingin tertawa. Ini bapaknya yang begitu sayang pada anaknya hingga menjemput sang anak agar tidak ikut-ikutan konvoi atau anaknya yang konvoi lalu minta dijemput bapaknya untuk pulang? Aduh..., ada-ada saja.

Dan akhirnya aku pulang. Seru saja mengamati tingkah laku orang lain. Pendukung Jo-Dy, siswa SMA, atau anak kecil yang entah meniru siapa. Pendukung Jo-Dy yang banyak tapi tidak terlalu ganas, atau siswa SMA yang jumlahnya tak seberapa namun ganasnya luar biasa. Sempat terpikir ide gila. Kok tidak ada ya konvoi siswa SMA sekaligus pendukung Jo-Dy. Kan bisa sambil menyelam minum air tuh. Senang karena jagoannya menang sekaligus senang karena dirinya lulus. Pasti lebih buanyak dan lebih ganas. Haha... Bercanda! Jangan sampai lah. Mereka saja sudah cukup memekakkan telinga apalagi kalau pendukung Jo-Dy dan siswa SMA bersatu? Hm...tidak...

Hari ini, sore ini, Soloku yang damai berubah menjadi ramai...


Bukan berarti aku setuju dengan konvoi, hanya saja iseng meihat keunikan konvoi yang aku temui sore ini.
'Afwan...

Saturday, 24 April 2010

Kerinduan

18:23 2 Comments

Kerinduanku memuncak
Tak terbendung bagai air bah yang tumpah
Memori terputar kembali
Menampilkan rekaman kenangan yang terangkai indah
Air mataku menitik
Layaknya rintik hujan di tengah gurun gersang

Sesosok wanita
Sederhana nan lembut luar biasa
Kecerdasan dan keteduhan yang terangkai lewat kata yang teruntai dari bibirnya
Memberiku makna
Betapa engkau sangat berharga

Kau berada di satu sisi
Sedangkan aku sejajar jauh darimu
Tak kan pernah bertemu meski diperpanjang hingga jemu

Andai dulu aku bisa berlari atau merubah diri
Aku tak ingin sejajar denganmu
Aku berharap tegak lurus menyertaimu
Agar suatu waktu kita dapat bertemu


PS:
Untuk kakakku tercinta yang tak sempat kupandang wajahnya...

Thursday, 22 April 2010

Alhamdulillah..., Aku Lupa

04:43 2 Comments
Sering kali kita terlupa akan sesuatu. Lupa menaruh kunci motor, lupa membawa tugas kuliah, atau lupa materi kuliah saat sedang ujian. Merasa kesal? Wajar. Biasanya orang merasa terganggu dengan keadaan 'lupa' ini. Mungkin karena waktunya jadi tidak efektif, atau rencana-rencana dan target yang ingin diraihnya jadi sedikit berantakan. Tak jarang pula orang lain menyalahkan kita yang sedang lupa, "Kok bisa sih? Dasar pelupa!"

Padahal bukankah manusia itu tempat salah dan lupa. Jadi wajar jika kita memang sering lupa. Memang Allah sudah menciptakan manusia dengan keadaan seperti itu. Kenapa harus protes dan tetap menggerutu saat terlupa. Bukankah Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sempurna. Pun sempurna dengan sifat pelupanya.

Seumur hidup kita, roda kehidupan terus berputar. Seiring dengan perubahan suasana hati pula. Pernah suatu kali kita sedih luar biasa karena tertimpa musibah misalnya. Seandainya kita tidak pernah lupa, tentu kesedihan itu akan terbayang-bayang selamanya. Atau suatu ketika kita takut dengan sesuatu. Jika kita tak pernah lupa, betapa ketakutan itu akan menjadi bagian hidup kita selamanya. Manusia akan lebih mudah stress karena beban otaknya yang justru mampu mengingat segalanya dan tak pernah melupakannya. Jadi, bersyukurlah kita karena Allah menciptakan kita dengan sifat lupa.

Namun ada yang masih kurang setuju. "Bukankah enak jika kita tidak pernah lupa dengan materi belajar. Untuk kasus ini tidakkah lupa ini benar-benar mengganggu?" Hm..., tidak. Jika Allah menciptakan sifat ini kepada manusia, berarti secara universal berlaku pula untuk semua keadaan. Seandainya kita tidak pernah lupa dengan setiap materi belajar, yang ada kita akan menjadi orang yang malas. Kenapa? Karena kita merasa membaca satu kali saja sudah cukup dan tidak pernah lupa. Di sinilah hikmahnya. Manusia memang diciptakan sebagai makhluk yang mudah lupa agar ia tidak pernah berhenti belajar, agar ia mau mengulang kembali belajarnya.

Maka, aku sangat bersyukur karena aku bisa merasakan lupa. Namun bukan berarti lantas kita bisa berleha-leha. Justru karena kita ini pelupa, maka kita dituntut untuk lebih berhati-hati dan terus mau memperbaiki diri.

Tuesday, 20 April 2010

Patologi Sistem Retikulo Endotelial

04:28 0 Comments

Dari catatan kuliah

Prof.DR. Ambar Mudigdo, Sp.PA(K)


Salah satu organ sistem retikuloendotelial yaitu nodus limfatikus (kelenjar getah bening). Kelenjar getah bening tersebar di seluruh tubuh.

Untuk struktur histologisnya udah dibahas tuntas di histologi organ hemopoiesis atau histologi sistem limfatika, so ga dibahas lagi di sini.


Kondisi patologis yang sering dijumpai pada nodus limfatikus

Peradangan Akut Non-Spesifik

- Karena mengalami radang akut

- Radang : suatu reaksi positif / aktif oleh tubuh sebagai respon terhadap suatu stimulus

- Radang dapat dikategorikan menjadi beberapa hal

o Radang akut dan radang kronis; ada juga yang membagi lagi ditambah dengan sub kronis.

o Radang spesifik dan radang non spesifik

- Radang spesifik adalah radang yang membentuk jaringan granulasi. Jaringan granulasi ini merupakan jaringan ikat muda sebagai pengganti sel yang rusak.

Misal pada TBC jaringan granulasinya disebut tuberkel

- Radang nonspesifik misalnya akibat serangan strafilokokus, salmonella, dll

- Radang disebabkan oleh toksin, benda asing, zat kimia, stimulus fisik, dll

- Selsun yang akut ditandai oleh 5 hal :

1. Rubor (merah) : karena vaso dilatasi pembuluh darah

2. Kalor : lebih hangat karena banyak aliran darah

3. Tumor : bengkak

4. Dolor : nyeri karena stimulus saraf sensible

5. Fungsiolesi : gangguan fungsi

- Radang berbeda dengan infeksi. Infeksi merupakan proses respon dari suatu mikroorganisme

- Radang bisa dikarenakan oleh mikroorganisme atau penyebab yang lain.

Gambaran

- Stratum germinativum menyolok

- Terjadi mitosis

- Hiperplasia (bertambah banyak) dan hipertrofi (bertambah besar)

- Sinus melebar


Kronik Non-Spesifik

- Tidak nyeri

- Membesar

- Solid

- Mobil


Kronik Spesifik

- Membentuk jaringan granulasi yang spesifik

- Salah satu contohnya yaitu TBC

- TB tidak hanya menyerang paru. Bisa juga menyerang tulang, liver, limfa, testis, dan semua organ tubuh lainnya.

- TB bersifat cold

- Terdapat sel datia langerhans

- Livide (kebiru-biruan), bukan rubor

- Ada fistel (lubang)

- Terjadi nekrosis caseosa (perkejuan). Nekrosis yaitu kematian sel yang masih berhubungan dengan sel lain yang vital.


Neoplasma

- Primer : memang berasal dari situ

- Sekunder : berasal dari tempat lain

- Ganas : hodgkins dan non-hodgkins



Silakan download di sini

Patologi Sistem Retikuloendotelial

Sunday, 18 April 2010

Imunokimia

22:30 0 Comments


Diambil dari Slide dan Catatan Kuliah

dr. Ida Nurwati M.Kes


Sistem imun merupakan suatu pertahanan tubuh untuk melindungi tubuh dan menghancurkan zat anti.

Dibedakan menjadi spesifik dan non-spesifik.


Ciri-ciri sistem imun non-spesifik yaitu:

- Sudah ada sejak lahir

Misal kulit. Sejak lahir kan kulit udah ada. Bukan kalau ada serangan aja terus baru terbentuk kulit.

- Mekanismenya udah bekerja

Dengan adanya kulit itu tadi, otomatis langsung bekerja menangkal kuman. Bukan kalau ada kuman, kulit baru bekerja.

- Tidak spesifik terhadap agen tertentu

Contoh : kulit, air mata, bulu mata (menangkal cahaya), berkedip, alis (keringat), lisozim (dalam air liur), vagina (ph 4), batuk, bersin.

But, meskipun batuk merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh, batuk tetap harus diatasi dengan menghilangkan penyebabnya, bukan batuknya.

Kalo untuk yang spesifik, ya tinggal kebalikan dari ciri non-spesifik di atas…



Gambaran IgG

- Terdiri dari 4 nukleotida meliputi : 2 rantai ringan dan 2 rantai berat

- Rantai ringan (pendek) dan berat (panjang) dihubungkan oleh disulfide

- Simetris

- Rantai ringan dibagi 2 : jadi ½ variable dan ½ konstan

- Rantai berat dibagi jadi 4

o Pada Ig G A D : ¼ variable, dan ¾ konstan

- Untuk Ig M E pada bagian konstan ditambah 1 bagian lagi sehingga:

o Bagian variable 1/5, dan bagian konstan 4/5

- Enzim papain : memotong jadi 2 bagian sama besar :

o 2 Fab

o 1 Fc

- Tempat pemotongan papain disebut regio engsel. Menyebabkan Ig menjadi lebih fleksibel shg bisa mengikat antigen.

- Tempat pengikatan entigen di bagian dekan gugus amino (bagian variable)

- Bagian kontan di gugus karboksil

- Enzim pepsin : menghasilkan 1 fab dan fc jadi pecah-pecah

- Merkaptoetanol : menghasilkan 2 rantai berat dan 2 rantai ringan


Yang membedakan sifat Ig, terletak pada rantai beratnya.

Kalau yang membedakan kelas Ig, terletak pada bagian konstannya. Shg terbagi menjadi 5 kelas : Ig G, A, D, M, E.


Bagian variable (yg bagian ujung) dari tiap rantai masih dipecah-pecah lagi.

- Variabel rantai ringan jadi 3

- Variabel rantai berat jadi 4


Antibodi

Ig G

- Terbanyak

- Satu-satunya Ig yang bisa menembus plasenta

- Sebagai pertanda infeksi kronis

Ig A

- Monomer, dimer dihubungkan J

- Pertahanan pada kelenjar-kelenjar

Ig M

- Terbesar

- Pentamer dihubungkan J

- Pada bayi lahir dapat dijumpai jika ada infeksi intrauteri

- Pertanda infeksi akut

Ig D

- Belum diketahui fungsinya

- Monomer

Ig E

- Paling sedikit

- Muncul pada mekanisme alergi


Antigen

- Merangsang sistem imun

- Makin asing :

o Berat molekul makin besar

o Rantai makin komplek (aromatic : phenilalanin, tyrosin, tryptophan)


Pembentukan antibodi

Sel T helper

Virus – difagosit oleh makrofag – dipecah jadi fragmen – dipresentasikan keluar oleh protein MHC – hanya 1 yang sesuai dengan reseptor – berikatan dengan sel T helper – memperbanyak diri – mengeluarkan interleukin untuk mengaktifkan sel B dan mengaktifkan sel T sitotoksik, dan mengeluarkan sel memori.

Sel T sitotokis

Fagosit – dipresentasikan keluar oleh molekul MHC – sel T sitotoksik – aktif – mengeluarkan interleukin – menjadi sel memori dan mengeluarkan zat – meracuni fragmen yang ada di makrofag – jadi bersih.

Sel limfosit B

Fagosit – dipresentasikan keluar – dari sel T helper yang mengaktifkan sel B – berikatan – aktif jadi sel plasma – mengeluarkan antibody – mengikat virus.


Proses pembentukan antibodi

- Pada infeksi primer dibutuhkan suatu masa untuk membentuk antibody disebut lagfase.

- Setelah kuman masuk, Ig M naik (karena masa akut)

- Sebelum Ig M sampai puncak, Ig G naik

- Lalu keduanya turun dan sama-sama dibawah

- Jika ada infeksi sekunder, Ig G dan Ig M langsung naik dan masa lagfase memendek karena tubuh sudah punya sel memori

- Ig G akan naik lebih tinggi dari infeksi pertama

- Ig M akan naik lebih rendah dari infeksi yang pertama


Pembentukan Antibodi Monoklonal

Tikus diimunisasi dengan antigen – diambil sel anak limfa (bisa menghasilkan Ig, tapi umur tidak panjang) – dari kultur diambil sel myeloma (karena umurnya panjang tetapi tidak bisa menghasilkan Ig) – lalu difusikan antara sel anak limfa dan sel myeloma (biar jadi Ig dengan umur panjang) – diberi medium HAT – dikloning/diperbanyak – disubkloning (dipilih yang punya sifat tertentu sesuai yang diinginkan) – dimasukkan ke dalam tikus atau disimpan.


Contoh kasus:

Ada seorang ibu usia 25 tahun G1 P0 A0 hamil 9 bulan menderita toksoplasma. Setelah melahirkan G1 P2 A0. Anak A IgG positif, IgM negative. Anak B IgG positif, IgM positif. Bagaimana keadaan anaknya?

Jawab :

- G : gravit 1 menunjukkan hamil pertama

- P : partes 2 menunjukkan melahirkan 2 anak (kembar)

- A : abortus 0 menunjukkan belum pernah abortus

- IgM positif menunjukkan terserang infeksi akut atau infeksi intrauteri

- IgG positif karena setiap bayi memiliki IgG dari ibu (satu-satunya Ig yang bisa menembus plasenta)

- Keadaan bayi:

o Bayi A belum terkena virus toksoplasma. Namun kemungkinan masib bisa terkena. Hasil IgM negative karena bisa jadi masih dalam masa lagfase.

o Bayi B positif toksoplasma




Silakan download

Imunokimia