Follow Us @soratemplates

Saturday 8 May 2010

HIV AIDS



Drs. Hudiono, M.Si


Virus

- partikel hidup yang sangat sederhana

- terdiri dari asam nukleat

- dibungkus oleh selubung virus yang disebut kapsid.

- bersifat tidak stabil. Di alam gampang sekali mengalami mutasi.

- bersifat obligat intraseluler artinya dia hanya dapat berkembang dan bereplikasi bila di dalam sel. (baik hewan atau manusia).

- Jika di luar sel, mudah mengalami kematian.

- hanya punya 1 macam bahan genetic. Bakteri punya 2-2nya. Mans juga punya 2-2nya. Virus hanya DNA saja atau RNA saja.

- Kalo DNA : DNA virus. Kalo yang RNA : RNA virus atau retrovirus.

- tidak punya mesin penghasil energy (mitokondria), shg utk perkembangbiakan butuh energy dari inang.

- tidak punya mekanisme biosintesis shg utk biosintesis komponen virus dengan ribosom inang.

- Virus utk dapat menginfeksi sel melalui reseptor spesifik yg ada di permukaan sel. Artinya 1 virus punya 1 reseptor. Dan tidak bisa digunakan utnuk virus lain.

- Adanya reseptor di permukaan ini menentukan tropisme virus.


Tropisme virus yaitu kekhususan. Contoh:

- Polio virus hanya menyerang sel saraf, tanpa menyerang sel soma, sel epitel.

- papiloma virus. Menyebabkan tumor pada epitel.


Perkembangan virus

Perkembangan virus terdiri dari beberapa fase

1. Attachment (pelekatan virus pada reseptor)

- Menggunakan komponen permukaan virus (reseptor).

- Permukaan virus ada tonjolan-tonjolan. Yang menonjol lebi atas gp120, yg lebih rendah gp41.

2. Fase virus masuk ke dalam sel (penetrasi)

- Lewat cara endositosis dan virofeksis.

- Endositos utk virus yg telanjang (naked virus).

- virofeksis utk virus berselubung/beramplop.

- Kalo HIV ada selubung, Selubungnya terdiri dari lipid bilayer.

3. Uncoating (penelanjangan). Pelepasan genom virus/sitoplasma.

4. Repilkasi virus.

- Tidak sama antara DNA dan RNA.

- Kalo RNA harus diubah dulu ke DNA.

- Kalo udah DNA bisa langsung ditranskrip jadi mRNA.

5. Sintesis komponen virus / protein2 virus.

6. Proses perakitan kembali / assembling. Dirakit jadi partikel virus masak

7. Eliotion (Pelepasan)

- Utk virus yg bersifat sitosidal Pelepasan diikuti dengan lisis sel.

- Yg non sitosidal, tidak pake lisis sel.

- Utk virus retrovirus, biasanya pake cara tertentu yaitu pertunasan atau budding di mana selubung virus diperoleh dari membrane sel host.

Jadi utk retrovirus masih membawa HLA.


Infeksi ada 2 bentuk

1. Infeksi litik

Infeksi yg diikuti dengan lisis sel.

2. Lisogenik

Genom virus terintegrasi ke dalam genom host dan selama perkembangan sel host, sel anakan juga membawa DNA (genom virus).

Virus yang terintergasi ini disebut provirus DNA. Bentuk infeksi litik ini menentukan adanya infeksi yang bersifat laten.


Infeksi laten : contoh herpes virus di saraf trigeminalis. Bersifat laten jadi tidak merangsang reaksi imunitas.

Pada infeksi laten, tidak disintesis oleh antigen virus di permukaan sel. Pada permukaan sel yang terinfeksi tidak dibentuk antigen virus shg tidak dikenal oleh sistem imunitas.

Biasanya infeksi virus diikuti ekspresi antigen virus yang direspon oleh CD8 dan sel NK. Sel-sel yang mengalami transformasi menjadi sel tumor karena di sel tumor juga diekspesikean antigen tumor.


Sejarah virus

Virus HIV merupakan virus HTLV (Human T limpotropik virus). Ada 2 kelompok virus penting.

  1. HIV,
  2. leukimia virus.


HIV penyebab aids.

- HIV tipe 1 dan HIV tipe 2.

- Tipe 1 distribusinya menyeluruh di sleuruh dunia.

- Kalo yang tipe 2 hanya terbatas di afrika barat.

- Indonesia???? HIV Tipe 1.


Peningkatan HIV AIDS yang tajam berhubungan dengan tingkat imunitas. Shg berkaitan dengan penyakit imun lain seperti tuberculosis. TBC tertinggi di dunia (Indonesia). Urutannya Indonesia, india, cina.

HIV virus RNA hanya berikatan dengan terutama CD 4 atau sel T helper. Tapi ada juga sel makrofag dan monosit yng mengekspresikan CD4.

Infeksi HIV menyebabkan kematian sel CD4. Shg menyebabkan orang ini kehilangan sel imunokompeten.


Sel T helper: reaksi imunitas spesifik. Artinya dalam imunitas menghasilkan imunitas kimia yang menyulut sel imunokompeten lain untuk aktif dalam waktu yang sama.

Sel mast : alergi

Makrofag : fagositosis dan eliminasi debris sel

Sel NK : lisis sel tumor dan yg terinfekisi virus


CD4 menghasilkan protein mediator (ada di cakul imunologi dasar ni…) salah satunya menyulut sel B untuk membentuk antibody dengan membentuk sitokin IL-2, IL-4, IL-6. Sel B berkembang jadi sel plasma jadi antibody. Jika sel CD4 rusak, implikasinya sensitasi sel terganggu, sintesis DNA terganggu sehingga immunodeficiency.


Seseorang dikatakan AIDS jika ada 3 bentuk infeksi

  1. Kronis
  2. Laten : ada infeksi, ga ada gejala
  3. Akut. Ditandai dg penurunan jumlah sel CD4 di bawah 400/mikro liter.


HIV tipe 1, 2

- Punya 2 untai RNA serat tunggal yang identik.

- 2 untai : di atas dan bawah.

- Genom ini diselubungi oleh selubung yang terdiri dari lipid bilayer yang ada di sebelah luar.

- Terdiri dari tonjolan glikoprotein spike. Seperti GP120 dan GP41. Peranannya untuk perlekatan virus dg sel sasaran. Yg atas gp120, yang bawah GP41. gp120 utk perlekatan CD4. GP 41 utk fusi virus dengan membrane sel yg keudian virus masuk ke sel.


Genomnya sangat komplek walaupun hanya sekitar 9 kbp.

Genom mengkode

- protein structural (gag, pol, env),

- 6 gen lain, terdiri dari

o tat dan rev.

o 4 gen lain : nef, vif, vpr, vpu (tidak berperan dalam replikasi virus)

Gen gag

- mengkode protein core.

- mengkode protein p24(komponen nukloekapsid),

- p17 matriks protein.

Gen pol

- mengkode poliprotein yg punya 4 macam aktivitas ;

  1. Protein reverse transcriptase : enzim transkripatse terbalik. Enzim ini mengkatalisir sintesis DNA dnegan pola cetakan RNA.
  2. Protease. Memcah poliporotein.
  3. Integrase. Untuk integrasi DNA provirus ke dalam DNA host. Tidak pada 1 tempat tapi di banyak tempat.
  4. RNAse. Memisahkan RNA dari DNA setelah proses replikasi terjadi.

Gen env.

- Mengkode poliprotein GP160.

- Poliprotein ini oleh protease host akan dipecah menajdi GP120 dan GP 41.

Gen tat.

- Menghasilkan protein tat ,

- Fugsinya utk mengaktivasi proses transkripsi.

Gel rev.

- transport mRNA dari nucleus sel host ke sitoplasma.

Gen nev.

- Negative Regulating factor.

- dapat menurunkan ekspresi protein CD4 dan MHC kelas 1. Shg menyebabkan kematian sel.

Gen vif.

- Protein ini dapat meningkatakan infektifitas virus karena dapat menghambat enzim APOBEC 3G.

- enzim ini berfungsi untuk reaksi imunitas nonspesifik utk retroviral.

- Dimiliki sel host.

- Apobec3G.

o menyebabkan hipermutasi yaitu menyebabkan deaminasi sitosin pada MRNA dan DNA viral.

o Kalo terjadi deaminasi, replikasi virus terganggu perkembangan virus terganggu.

Gen vpr.

- Utk transport core virus dari sitoplasma ke sel host

Gen vpu

- berperan pada pelepasan virus dari sel host.


HIV termasuk virus yang litik, tapi bisa juga laten.

Gp120 utk menetralisasi virus (biar virusnya netral) artinya antibody trhadap gp120 bisa mnghambat perlekatan virus terhadap sel target.

Kalo ada virus HIV menginfeksi sel. Dibentuk antibody di semua gp, tapi yang bisa menetralisir virus yang gp120. Tapi untuk diagnosis pake yg p24.


Perkembangan virus

  1. Dimulai dari attachment

CD sbg pertanda permukaan yang menandakan perkembang sel T. Pada virus yang immature punya banyak CD 3,4,5,8. Tapi dalam perkembangan seterusnya, akan hilang. Sel yg masih menyisakan CD4 berperan sebagai sel T helper. Kalo yang tersisa sel CD8 maka jadi sel sitotoksik

Utk perlekatan virus pada sel target, pake resptor CD4 dan coreseptor (reseptor tambahan) yaitu CXCR4 pada sel T dan CCR 5 pada makrofag. Makrofag punya reseptor kimokin, shg bisa ditarik ke tempat infeksi.

2. Fusi envelope virus dengan membran

Menggunakan Gp41. Kemudian terjadi pelepasan genom virus ke dalam sel CD4.

Setelah masuk, genomnya (RNA virus) dg pola ikatan RNA dan reverse transkriptase dibentuk cDNA.

cDNA ini ditransfer ke dalam nucleus yang digunakan utk transfer ke dalam nukleus lalu terintegrasi ke dalam DNA host dng protein integrase.

Dst (udah kayak penjelasan yang di atas tadi…)


Penyebaran HIV

- Lewat IVDA, jarum suntik,kontak seks, transfusi darah/plasma

Kontak seks – infeksi primer di traktus genital – punya lapisan epitel - di epitel ada sel dendritik – ada lipoprotein di permukaan – menangkap virus – virus yang dibawa ke nodus limfatikus – ketemu sel CD4 – infeksi sel CD4.

Infeksi laten tidak dihasilkan partikel virus masak, tapi yang aktif dihasilkan virus baru.


Manifestasi klinis AIDS

- terdiri banyak manifestasi

- menurunnya status imunitas karena kerusakan sel T helper, shg mudah terserang infeksi oleh mikroorganisme yang opportunistic.

- Misal

o di gastrointesitanl : diare

o Traktusrespiratory : bronchitis, penumonie

o Terjadi tumor di kulit : sarcomakaposi.

o Di mata : retinitis, konjungtivitis (oleh adenovirus)


Strategi pengobatan HIV

  1. Membuat reseptor analog

Krn virus harus melekat di sel, jadi bisa dibuat reseptor analog (reseptor virus palsu) biar virus asli nempel di analog.

  1. Membuat obat yg dpt mempengaruhi replikasi virus misal menghambat protein integrase, menghambat enzim transcriptase, dll. (ini untuk yang sudah terlanjur kena virus)


DIAGNOSIS:

  1. Dengan teknik PCR (amplifikasi genom) Virus dari suatu primer spesifik
  2. Tes ELISA,

Dilakukan untuk deteksi antibody trhdp protein retroviral.

  1. Menghitung penurunan jumlah sel CD4. Dengan penurunan CD 4 dibawah 400 mikroliter akan tau indikasi adanya HIV shg segera diterapi antiviral.


Silakan download di sini

HIV AIDS

No comments:

Post a Comment