Ada yang bilang, jangan lihat sesuatu dari covernya, tapi lihat isinya. Namun kali ini saya justru sedang tertarik dengan cover-cover buku yang saya punya, khususnya buku kedokteran. Satu hal yang menarik dari cover buku itu adalah warnanya. Sebagian besar buku itu bersampul merah, tepatnya merah bata. Saya merasa heran. Kenapa kompak sekali berwarna merah? Kenapa tidak biru, seperti warna favorit saya? Usut punya usut ternyata warna pun memiliki pengaruh bagi otak dalam belajar.
Berdasarkan penelitian dari University of British Columbia, otak akan memiliki reaksi yang berbeda dengan rangsangan warna yang berbeda. Warna merah diketahui dapat memicu konsentrasi pada hal-hal yang detail. Itulah sebabnya ketika belajar, orang lebih banyak menggarisi hal-hal yang penting dengan tinta warna merah. Tujuannya agar meningkatkan konsentrasi pada hal yang mendetail tersebut. Warna merah dapat membantu seseorang untuk mengingat dan mengoreksi bacaan.
Sedangkan warna biru, justru bekerja sebaliknya. Warna biru akan merangsang otak untuk meningkatkan daya kreativitasnya. Biru cenderung bebas dan tenang sehingga orang yang melihat warna biru akan memiliki ekspresi kebebasan untuk menyalurkan kreativitasnya.
Jadi, agaknya tepat pilihan para penerbit untuk memilih warna merah sebagai cover. Tentunya dengan harapan dengan cover merah itu akan meningkatkan konsentrasi pembaca dan memudahkan pembaca untuk memahami isi buku. Hm..., warna merah mendominasi lemari bukuku...
Ngomong-ngomong apa warna cover buku yang mendominasi lemarimu?
info yang bagus :)
ReplyDeleteaku baru mau baca buku ber-cover merah juga nih
cover merah?
ReplyDeletejangan-jangan mau mengkhatamkan guyton, dorland, atau IPD.
hm...
haha, jelas bukan . . . mengherankan kalau aku jadi serajin itu :d
ReplyDeletewah, kalau aku biasa baca ebook jadi ga ketahuan deh kovernya.. =)
ReplyDeletehehe, iya juga ya...
ReplyDeletekalau pakai ebook, lemari tak kan dipenuhi warna cover tertentu.