Follow Us @soratemplates

Monday 21 June 2010

Ga Cuma Go Green, Tapi Juga Go Blue

Di mana-mana marak dielu-elukan go green. Kampus-kampus pun tak ingin kalah, saling berlomba-lomba mendeklarasikan dirinya sebagai green campus. Dulu waktu di UI, slogannya UI goes green. Katanya kampus kuning itu pun mengaku jadi green campus dengan hutan dan danaunya. Begitu pulang ke UNS, ada juga slogan nuansa hijau di green campus UNS. Padahal jelas ada yang lebih hijau karena pusatnya ilmu pertanian macam IPB. Hm..., serba hijau.

Namun, apakah serba hijau saja sudah cukup? Terinspirasi dari pelajaran kala SMA dulu bahwa
revolusi hijau saja tak cukup, tapi juga harus didukung dengan revolusi biru, kenapa kita tidak melakukan upaya go blue juga? Yang saya maksudkan go blue di sini adalah upaya penghematan dan pelestarian air. Sekarang air memang murah dan mudah diperoleh, tapi bagaimana dengan kondisi air puluhan tahun ke depan? Untuk itu, mari kita coba mengakali konsumsi air kita.

Mandi
Ada sebuah tips hemat air saat mandi yaitu menggunakan shower. Mandi dengan menggunakan shower akan lebih banyak menghemat air dibandingkan jika menggunakan gayung. Selain menghemat, tekanan yang keluar dari percikan air shower pun juga bagus untuk kesehatan.
Masalahnya, tidak semua kamar mandi di setiap rumah memiliki shower. Tapi jika kita memang berniat untuk menghemat air, tak ada kata yang tak
mungkin. Bukan berarti harus numpang mandi ke tetangga yang punya shower, tapi cobalah membuat shower buatan dari bahan seadanya. Dulu waktu kecil, saya pernah membuatnya di rumah simbah saya. Caranya dengan menggunakan selang yang tidak terlalu panjang dan menggunakan bekas botol shampoo. Pada salah satu sisi botol shampoo tersebut dibuat lubang-lubang dengan menggunakan paku. Lalu bagian tutup shampoo dibuka atau dilepas dan disambungkan dengan salah satu sisi selang, sedangkan sisi selang yang lainnya disambungkan dengan kran air. Begitu kran air dibuka, keluarlah air dari lubang-lubang shampoo tadi, ibarat shower.
Kalaupun memang tidak berniat repot-repot membuat shower, cobalah mengurangi guyuran air dengan gayung. Ambil air dari gayung dengan pelan-pelan saja dan tak perlu bernafsu. Dulu waktu kos se
ring kali mendengar orang yang mandinya bernafsu sampai-sampai heran juga kenapa air bak mandi yang penuh bisa tinggal separuh saja. Hm...
Masalah mandi ini pun juga sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Seperti dalam mandi junub, dengan mengguyurkan 3 kali di kepala, baru mengguyurkan bagian tubuh kanan dan kiri. Coba diteladani, rasanya akan lebih mengurangi jumlah gayung juga.

Minum
Hm..., menghemat konsumsi air minum bukan berarti lantas tidak minum sama sekali. Baga
imanapun kebutuhan akan minum itu sangat penting dan usahakan untuk tidak kurang. Maksud menghemat minum di sini adalah dengan tidak membuang-buang air minum. Kasus ini sering terjadi jika kita disuguhi air mineral dalam gelas. Sering air itu tidak habis dan akibatnya banyak sampah air mineral gelasan yang belum benar-benar kosong. Rasanya akan sangat sayang sekali.

Mencuci baju
Untuk yang mencuci baju dengan menggunakan mesin cuci, bisa diakali dengan memenuhi kapasitas mesin cuci terlebih dahulu. Sayang rasanya jika hanya mencuci 5 potong baju padahal air yang digunakan juga sama banyaknya dengan mencuci 10 potong baju. Kalau untuk anak kos atau yang mencuci sendiri bajunya, bisa diakali dengan mencuci 2 hari sekali. Memang jadi terlihat lebih banyak cuciannya, tapi setidaknya mampu menghemat beberapa liter air. Oya, mungkin bisa jug
a dicoba memakai produk sekali bilas. Hehe..., bukan bermaksud promosi karena saya sendiri memang belum mencoba. Tapi jika memang terbukti bersih, tidak ada salahnya dicoba.

Mencuci piring
Jika mencuci piring dengan air kran yang mengalir, cobalah menghemat air dengan mematikan kran saat sedang menyabuni piring. Sering kali karena merasa nanggung hanya mencuci 1 piring saja lantas air tetap dibiarkan mengalir saat kita menyabuni. Padahal taukah kamu bahwa 1 menit air yang mengalir saja bisa sampai 8 liter lho. Apakah tidak sayang jika air sebegitu banyaknya dibuang sia-sia.

Jika mencuci piringnya dalam party besar, mungkin bisa dengan menggunakan ember. Cuci piring dengan menggunakan ember memang lebih menghemat air. Sediakan saja 2 ember air, yang 1 untuk membersihkan sabun, dan ember yang lain untuk membilas. Tapi jangan lupa untuk segera mengganti air begitu air sudah terlihat kotor.

Itu hanya sebagian upaya kecil yang bisa kita lakukan untuk menghemat air. Sekecil apapun upaya itu, asal untuk kebaikan kehidupan yang akan datang, tak ada salahnya dicoba. Ayo kita lakukan!

6 comments:

  1. IPB pertamax go green gan...!!!
    ^_^

    ReplyDelete
  2. namanya saja instintut pertanian, kalau tidak jadi pelopor go green ya malah lucu...

    ReplyDelete
  3. hehehe . .
    absolutely right . .
    kalau nggak hijau cabut saja embel-embel "pertanian"nya

    ReplyDelete
  4. sekedar info tambahan,
    di UGM itu panas kok, jarang lihat pohon segerombol gitu.
    paling2 adanya di hutan biologi deket fak teknik.


    masih suka dengan suasana UNS yang sejuk.
    bisa lihat musim gugur disana.
    menyenangkan ya.

    ReplyDelete
  5. @ nafsacha
    hm.., musim gugur..
    lebih berasa kalau pas ada pretest jam6. halaman belum disapu dan daun-daun kecil masih berguguran...
    imagine japan..^^

    @ Agung Tri Wibowo
    tentu saja kuliah di UNS, meskipun 'mantan' UI.

    ReplyDelete
  6. setuju mbak avi.
    itulah salah satu hal yang buat saya jatuh cinta dengan UNS, meski pada akhirnya tidak tersampaikan.
    T.T

    ReplyDelete