Follow Us @soratemplates

Sunday, 2 October 2011

Right Man in the Right Place


Kalimat itu menjadi salah satu motto ketika menyeleksi anggota OSIS dulu. Ya, kami sebagai inti OSIS harus pintar-pintar memilih orang plus menempatkannya di tempat yang tepat. Right man yang ditempatkan di right place.

Barangkali itu hanya masalah sepele saja. Tapi sebenarnya hal ini bisa memiliki dampak yang besar. Mengapa? Karena tidak semua orang cocok di semua tempat. Pasti ada suatu tempat di mana dia ditakdirkan untuk survive bahkan menonjol di situ.

Saya menyadarinya tadi malam saat melihat adik saya yang sedang sibuk belajar. Bagi saya ini hal yang aneh. Adik saya itu termasuk orang susah sekali disuruh belajar. Disuruh saja tak mau, apalagi belajar dengan kemauannya sendiri. Tapi tadi malam berbeda. Saya dan ibu saya yang ribut sampai ditegur gara-gara dia ingin konsentrasi belajar.

Waktu itu saya berpikir. Wah, berarti adik saya sudah menemukan tempatnya, yaitu di IPS. Memang peminatan jurusan kali ini dia memilih IPS, meski gurunya mengatakan dia bisa saja masuk IPA. Tapi barangkali memang di situlah right place untuk dirinya. Hinggga rasa butuh untuk belajar pun mencuat dengan sendirinya.

Saya juga jadi teringat teman saya waktu SMA. Waktu itu dia ‘dibenci’ oleh guru-guru karena cara berpikirnya yang ‘aneh’. Nilai ujiannya pun tak selalu baik. Padahal sebenarnya dia cerdas. Yang ada, kemampuannya justru seakan dihambat. Begitu dia lulus dan diterima di ITB, tak menunggu berapa lama, santer sudah terdengar kabar kalau dia dielu-elukan di ITB. Menjadi mahasiswa kesayangan dosen, menjadi mahasiswa yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Dia telah menjadi right man in the right place.

Begitulah. Hal sepele namun nyatanya menjadi dasar untuk sebuah jalan panjang menuju kesuksesan. Right man belum tentu menjadi right place. Di suatu tempat pasti akan ada proses seleksi alam. Ketika dari proses seleksi ala mini dia bisa berhasil, kemungkinan itulah right place untuk dirinya. Ya, kemungkinan.

Tetapi ketika di suatu tempat itu dia justru bisa mengembangkan potensinya, bisa menemukan hal baru yang meningkatkan kemampuan dirinya, di situlah the Right place. Tempat yang paling tepat untuk membesarkan dirinya.

Masalahnya bagaimana kita bisa menemukan the right place? Apakah harus dengan mencoba satu demi satu semua tempat yang ada, lantas melihat apakah kita bisa survive di tempat itu?

Bisa ya, bisa juga tidak.

Bisa ya, dalam arti memang kita harus mau mencoba. Tapi bisa juga tidak, dalam arti tak semua tempat harus dicoba. Bagaimanapun kita tetap harus pandai-pandai memilih, pandai-pandai menentukan tempat mana yang sekiranya ‘pantas’ untuk kita coba.

Kalau masih susah juga menentukan apakah itu tempat yang baik untuk kita coba? Istikharah saja. Kalau kita tak sanggup memilih, biarlah Allah yang memilihkan untukmu. Dan lihatlah apakah kau akan survive di tempat yang Allah pilihkan untukmu.

Yup, ayo cari tempat terbaik. Agar kita menjadi right man in the right place. Semakin berkembang di tempat yang menakjubkan.

No comments:

Post a Comment