Kalimat itu menjadi salah satu motto ketika menyeleksi
anggota OSIS dulu. Ya, kami sebagai inti OSIS harus pintar-pintar memilih orang
plus menempatkannya di tempat yang tepat. Right man yang ditempatkan di right
place.
Barangkali itu hanya masalah sepele saja. Tapi sebenarnya
hal ini bisa memiliki dampak yang besar. Mengapa? Karena tidak semua orang
cocok di semua tempat. Pasti ada suatu tempat di mana dia ditakdirkan untuk
survive bahkan menonjol di situ.
Saya menyadarinya tadi malam saat melihat adik saya yang
sedang sibuk belajar. Bagi saya ini hal yang aneh. Adik saya itu termasuk orang
susah sekali disuruh belajar. Disuruh saja tak mau, apalagi belajar dengan
kemauannya sendiri. Tapi tadi malam berbeda. Saya dan ibu saya yang ribut
sampai ditegur gara-gara dia ingin konsentrasi belajar.
Waktu itu saya berpikir. Wah, berarti adik saya sudah
menemukan tempatnya, yaitu di IPS. Memang peminatan jurusan kali ini dia
memilih IPS, meski gurunya mengatakan dia bisa saja masuk IPA. Tapi barangkali
memang di situlah right place untuk dirinya. Hinggga rasa butuh untuk belajar
pun mencuat dengan sendirinya.
Saya juga jadi teringat teman saya waktu SMA. Waktu itu dia
‘dibenci’ oleh guru-guru karena cara berpikirnya yang ‘aneh’. Nilai ujiannya
pun tak selalu baik. Padahal sebenarnya dia cerdas. Yang ada, kemampuannya
justru seakan dihambat. Begitu dia lulus dan diterima di ITB, tak menunggu
berapa lama, santer sudah terdengar kabar kalau dia dielu-elukan di ITB.
Menjadi mahasiswa kesayangan dosen, menjadi mahasiswa yang mampu berpikir
kritis, kreatif, dan inovatif. Dia telah menjadi right man in the right place.
Begitulah. Hal sepele namun nyatanya menjadi dasar untuk
sebuah jalan panjang menuju kesuksesan. Right man belum tentu menjadi right
place. Di suatu tempat pasti akan ada proses seleksi alam. Ketika dari proses
seleksi ala mini dia bisa berhasil, kemungkinan itulah right place untuk
dirinya. Ya, kemungkinan.
Tetapi ketika di suatu tempat itu dia justru bisa
mengembangkan potensinya, bisa menemukan hal baru yang meningkatkan kemampuan
dirinya, di situlah the Right place. Tempat yang paling tepat untuk membesarkan
dirinya.
Masalahnya bagaimana kita bisa menemukan the right place?
Apakah harus dengan mencoba satu demi satu semua tempat yang ada, lantas
melihat apakah kita bisa survive di tempat itu?
Bisa ya, bisa juga tidak.
Bisa ya, dalam arti memang kita harus mau mencoba. Tapi bisa
juga tidak, dalam arti tak semua tempat harus dicoba. Bagaimanapun kita tetap
harus pandai-pandai memilih, pandai-pandai menentukan tempat mana yang
sekiranya ‘pantas’ untuk kita coba.
Kalau masih susah juga menentukan apakah itu tempat yang
baik untuk kita coba? Istikharah saja. Kalau kita tak sanggup memilih, biarlah
Allah yang memilihkan untukmu. Dan lihatlah apakah kau akan survive di tempat
yang Allah pilihkan untukmu.
Yup, ayo cari tempat terbaik. Agar kita menjadi right man in
the right place. Semakin berkembang di tempat yang menakjubkan.
No comments:
Post a Comment