Follow Us @soratemplates

Sunday 11 July 2010

Sakit-sakit Kok Olahraga?

Ceritanya, beberapa bulan yang lalu sahabat saya menderita flu. Dia mengeluh tidak enak badan, meriang, dan tentu saja merasa tak nyaman karena hidungnya tersumbat. Saat itu saya menyarankan pada sahabat saya untuk olahraga sedikit-sedikit, menghirup udara yang segar di pagi hari. Namun oleh sahabat saya yang lain, saran saya dibantah. Katanya, lebih baik istirahat saja di rumah, banyak tidur agar cepat sembuh. Dia justru berkata pada sahabat saya yang sakit itu, "Sakit-sakit begitu kok nekat mau olahraga?!" O..o..., ternyata ada salah paham di sini.

Benarkah saat sakit kita tidak diperbolehkan olahraga dan harus istirahat saja? Hm.., belum tentu kawan. Lihat dulu sakitnya. Jika kasusnya seperti sahabat saya itu, yang hanya meriang saja, atau flu yang masih tergolong ringan, olahraga justru menjadi suatu hal yang dianjurkan. Menurut Edward R.Laskowski, M.D, physical medicine and rehabilitation specialist dari mayoclinic, olahraga yang dilakukan saat flu ringan justru baik untuk melancarkan hidung yang tersumbat. Selain itu, olahraga juga akan meningkatkan daya tahan tubuh yang tentunya akan menangkis serangan virus flu itu dan mempercepat penyembuhannya. Bukankah itu sangat diharapkan oleh penderita flu?

Ya, itu kan kalau flu ringan, kalau flu berat bagaimana? Atau penyakit-penyakit lainnya? Hm..., masih menurut pakar dari mayoclinic di atas, ada beberapa patokan bagi orang sakit untuk boleh melakukan olahraga. Jika sakit yang dideritanya menyerang bagian leher ke atas, misalkan hidung tersumbat, pilek, bersin-bersin, sakit tenggorokan, maka olahraga tetap boleh dilakukan. Namun jika sudah menyerang leher ke bawah, misalnya sesak nafas, nyeri perut, nyeri otot, maka olahraga sebaiknya ditunda terlebih dahulu.

Hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan apabila seseorang yang sakit ingin tetap melakukan olahraga yaitu pilih olahraga yang ringan dan dengarkan alarm tubuh kita. Tidak perlu dipaksakan untuk melakukan jogging apalagi permainan sepak bola, cukup olahraga berjalan kaki saja. Seandainya setelah olahraga tubuh justru menjadi makin lemah atau gejala penyakit justru kian parah, segera hentikan kegiatan olahraga. Perbanyak istirahat terlebih dahulu, makan makanan bergizi, dan mulailah berolahraga kembali setelah masa pemulihan.

So, olahraga saat sakit tak sepenuhnya salah kan?

2 comments:

  1. wah, artikel yang bagus sekali mbak avi.
    saya sepenuhnya setuju.

    tapi olahraga itu memang harus dibiasakan ya mbak, karena jika tidak akan sulit sekali.
    lebih sulit untuk memulai dan mempertahankannya.
    kadang heran juga kalau lihat kondisi kampus, ini fakultas kedokteran ada liftnya, dan akibatnya cuma mau naik lantai 3 aja pake naik lift segala.
    benar-benar kontras, padahal dosen fisio saya ada yang paling anti naik lift,dengan usai beliau yang sudah lebih dari 40 tahun.
    tapi saya dan teman2 kadang malah lebih memilih naik lift..hoho, bagaimana pula ini..
    miris, tapi saya sendiri juga iku2an..hehe

    ReplyDelete
  2. berhubung di kampus tidak ada lift, kita jadi bisa sedikit olahraga.
    apalagi kalau datangnya mepet. lari-lari naik tangga ke lantai 3. lumayan membakar kalori hehe...=)

    ReplyDelete