Follow Us @soratemplates

Friday 9 July 2010

Si Perut Buncit


Bajuku dulu... tak begini..., tapi kini tak cukup lagi... (scott emulsion mode on ^^ hehe...)
Kalau saya tidak salah ingat, produk itu menawarkan jasa untuk tumbuh besar dan tinggi. Hm.., pertumbuhan. Waktu kecil kita tumbuh ke atas. Tiap tahun setidaknya tambah satu centi. Tapi waktu batas atas kita udah mentok, kenapa justru jadi tumbuh ke samping ya, atau malah ke depan?? Hm..., kayak pohon aja. Makin tua, makin tumbuh ke samping, makin banyak lingkar kambiumnya. Trus apa kalau manusia yang makin tua juga diartikan makin tumbuh ke samping, trus makin banyak lipatan lemaknya? Hm.., bisa mendapat gelar baru tuh.., si perut buncit!

Ngomong-ngomong tentang si perut buncit, tak semua orang yang makin tua identik dengan makin buncit. Ada yang waktu kecil badannya kurus kering tapi buncit macam kwashiorkhor, atau dewasa yang perut buncit karena ada pembesaran hati atau limpa. Tapi kalau kita normal-normal saja, sehat-sehat saja, kok perut bisa membuncit juga, coba deh lihat dulu penyebabnya biar bisa kita cegah dan kita atasi si perut buncit ini.

Kurang Minum Air
Hayo..., sudah minum berapa gelas air hari ini? Ya, tanyakan pada diri sendiri. Usahakan minum 8 gelas air sehari. Air putih lho yang dimaksud di sini. Kalau 8 gelas tapi kopi semua atau teh semua, wah..., bisa berabe itu. Saya pernah mendapat sebuah tips saat ada acara bazaar kesehatan di FKM UI dulu. Iseng-iseng saya ikut cek kesehatan dan ternyata ginjal saya mulai sedikit bermasalah karena saya cukup malas minum. Lalu oleh ibu konsultan itu saya disarankan untuk mengikuti cara Rasulullah SAW yaitu minum satu gelas air sebelum atau sesudah sholat. Jadi kalau dihitung-hitung, dalam sehari saya akan minum 5 gelas air ba'da sholat ditambah 3 gelas air setelah makan. Bukankah mencukupi kebutuhan 8 gelas air sehari?

Makan Tergesa-gesa
Seperti orang yang tidak pernah melihat makanan satu bulan saja, begitu ada makanan, inginnya langsung tancap gas menyerbu. Belum ada lima detik satu suapan nasi dimasukkan, sudah tambah lagi suapan kedua. Hm..., cepat amat? Sabar, hey..., sabar! Masih ingat kan dengan pelajaran waktu SMA dulu, ajaran makan dengan mengunyah minimal 30 kali. Sudah dipraktekkan? Wah..., keburu laper...hehe... Yah, sabar sedikit kawan. Mengunyah lebih banyak itu bisa membantu organ tubuh kita yang lain. Tahanlah sebentar kehendakmu untuk buru-buru menelan. Kunyah dulu. Tidak perlu juga dihitung terus sampai 30, setidaknya sampai makanan itu benar-benar lembut dan tidak terasa mengganjal di kerongkongan. Tapi betul-betul dikunyah lho ya, bukan di'emut' alias dihisap macam anak kecil...

Buang Air Besar Tidak Lancar
Nah, lo... Ini nih yang kadang juga menjadi kendala. Mirip iklan produk pelancar BAB di TV, seperti membawa sampah ke mana-mana. Ya itulah yang menjadikan perut membuncit. Sampahnya masih di perut sih... So, usahakan untuk rutin buang air besar. Hm..., masalah ini kalau dibahas di sini cukup panjang juga. Insya Allah lain kali akan saya posting tentang buang air besar. Intinya, pilih makanan yang tepat, banyak serat, banyak makan buah dan sayur, insya Allah buang air besar pun akan menjadi lancar.

Kurang Gerak
Coba ngaku, siapa yang tiap hari menyediakan waktu untuk jogging atau senam di rumah? Mayoritas akan menjawab jarang, atau malah tidak pernah. Sedangkan di lain sisi, ngakunya anak kuliah, dari pagi hari sampai sore duduk terus di belakang meja. Sampai rumah, duduk lagi ngerjakan tugas atau ngenet ria. Trus, kapan bergeraknya? Tuh, kan. Usahakan sebisa mungkin untuk bergerak agar kalori terbakar dan perut pun tidak membuncit.

Hm, itu baru beberapa penyebab perut buncit yang sangat dipengaruhi oleh kebiasaan kita. Kebiasaan minum, makan, buang air besar, dan gerak alias olahraga. Masih ada penyebab yang lain sebenarnya, tapi lebih baik jika kita menhilangkan sebab-sebab yang sejatinya adalah sebuah kebiasaan. So, punya kebiasaan sehat? Mengapa tidak...


9 comments:

  1. menarik.
    komposisi makanan, juga termasuk ke dalam salah satu penyebab perut buncit kah?
    karena yang saya lihat, orang-orang yang mengerti tentang pangan dan kesehatan lah yang lebih banyak memperhatikan tubuhnya.
    jadi, mungkin orang-orang yang mengerti tentang kalori yang terdapat di dalam pangan yang bisa menjaga "perut"nya.
    seperti dosen saya, beliau ahli pangan dan gizi namun sudah berumur, tapi tubuhnya masih tegap dan segar, pun tidak buncit.

    ReplyDelete
  2. nice info, ukhti..

    jazakillah khoir.. =)

    ReplyDelete
  3. @ nita prasasti dan zahra
    =)
    wa iyyaki

    @ Andhi F. Ramadhani
    tentu saja komposisi makanan memiliki pengaruh pada perut buncit. terlalu banyak karbohidrat, garam, gorengan, dan minuman bersoda bisa menjadi salah satu penyebabnya.

    ya, di kampus saya juga ada dosen yang begitu concern dengan makanan yang dia makan. bahkan ke mana-mana sampai membawa patokan konversi kalori makanan. katanya untuk jaga-jaga jika suatu waktu diberi suguhan orang, beliau bisa menghitung kira-kira berapa kalori yang sudah masuk. Dengan begitu, pada hari itu, beliau tinggal memenuhi berapa kalori lagi. hm...
    tapi dampaknya, berat badan beliau memang cenderung stabil dan tubuhnya bugar tanpa perut yang membuncit.

    ReplyDelete
  4. kereenn, minta sama anak gizi ah.
    jadi kalo mau makan dihitung dulu kalorinya -ribet tapi-

    ReplyDelete
  5. saya juga membayangkan betapa itu sangat merepotkan.

    tapi sebenarnya tidak juga jika itu menjadi rutinitas. awalnya beliau menghitung kebutuhan kalorinya setiap hari, lalu mengkonversikannya dengan makanan tertentu. misalkan pagi sarapan dengan roti plus susu, atau mengganti nasi putih dengan nasi merah di siang harinya. begitu seterusnya setiap hari.
    yang cukup repot kalau dia siang hari harus mengikuti rapat lalu diberi suguhan nasi putih misalnya. tentunya komposisi makanannya dalam sehari harus sedikit diubah. itulah gunanya membawa pedoman konversi itu kemana-mana.

    ReplyDelete
  6. klo BAB ndak rutin, pdahal suka mkn sayur dan buah, itu knpa ya ukh?

    ReplyDelete
  7. 8 gelas itu berapa cc yaaa??
    1 gelas nya brp cc??

    ReplyDelete
  8. @ mbak lita
    insya Allah sudah dibahas panjang lebar di postingan "Biasakan Ritual Pagi Hari" mbak..

    @Anonymous
    1 gelas kurang lebih 200-250 cc. Ini menggunakan acuan air mineral dalam kemasan yang ukuran gelas yaitu 240 ml.
    Saya pernah mencoba kalo air kemasan yang ukuran gelas itu dituang ke gelas ukurang sedang, gelas tinggi warna putih, atau gelas tinggi yang warna coklat ternyata volumenya sama.

    Jadi jika diperkirakan saja sehari 8 gelas dengan @ 200-250 cc insya Allah dalam sehari bisa 1600-2000 cc. Sudah memenuhi anjuran untuk minum air putih 1,5 L sehari.

    ReplyDelete