Follow Us @soratemplates

Thursday 21 October 2010

Asisten Teladan

Memasuki blok ini seakan merasakan atmosfer yang berbeda di kalangan kami, angkatan 2009. Ada apakah gerangan? Ya, tak lain dan tak bukan yaitu untuk kali pertamanya kami intens berhadapan dengan anatomi. Bayangan susah? Banyak yang berpikir begitu. Bayangan panik? Tampak di raut sebagian tertentu. Bayangan enjoy dan menyenangkan? Ada pula yang seperti itu. Tapi, lepas dari bayangan 'euforia' kami, satu bayangan yang sangat bermakna adalah bayangan para asisten.

Asisten anatomi. Berjuta praduga dan prasangka lantas berlintas di kepala. Interaksi dengan asisten anatomi, memberiku banyak pelajaran bermakna. Tentu saja materi anatomi itu sendiri yang dapat mereka sampaikan dengan komunikatif. Tapi selain itu, sebuah pelajaran moral aku jumpai dari diri mereka.

Sebut saja seorang asisten bernama Mas A. Dia termasuk 3 besar asisten anatomi favorit versi angkatan 2009. Suatu ketika kami frustasi setengah mati karena asisten pengampu kelompok kami tidak bisa memberikan tentiran, semacam belajar kelompok dengan asisten. Asisten cadangan pun tidak ada waktu. Dan ditengah kepasrahan kami, tak sengaja kami bertemu dengan beliau. Di sebuah fotocopyan kampus, dengan memberanikan diri, kami bertanya pada beliau "Mas, ada waktu luang?"
Beliau menjawab, "Saya ada, malam"
Seketika kami bingung karena tak mungkin tentiran malam-malam. "Kalo sore ga bisa mas?"
Jawab beliau, "Sore saya sudah ada janji dengan kelompok X"
Kami sudah pasrah. Sepertinya kami akan menerima takdir tak mendapat tentiran lagi.
Tapi beliau melanjutkan, "Kalau pagi insya Allah bisa."
Hore...Deal! Kami tentiran pagi.
Bukan masalah paginya kawan. Lihat jadwal beliau. Pada hari kami bertanya, pagi hari beliau sudah tentiran. Untuk 2 hari ke depan saja beliau sudah penuh janji dengan beberapa kelompok untuk pagi dan sore. Apalagi beliau sempat menawarkan waktu malam. Coba dibayangkan! Betapa beliau rela meluangkan waktunya untuk membantu kami belajar.

Sejenis dengan Mas A, sebut saja Mas B. Beliau juga sangat ringan hati menerima todongan tentiran dari 2009. Ada beberapa kawan kami yang baru saja tentiran dengan asisten pengampunya. Lalu mereka 'iseng' bertanya pada Mas B yang kebetulan juga baru saja selesai memberikan tentiran dengan kelompoknya sendiri. Dan jawaban dari masnya adalah, "Ya"
Dalam kondisi dia baru saja selesai menentir satu kelompok, jam sudah menunjukkan pukul 17.00 dan beliau masih bersedia menentir satu kelompok lain di luar tanggung jawabnya. Subhanallah...
Selepas dari tentiran itu, seperti biasa beberapa dari kami memberi sedikit kue dan air minum sekedar untuk pelepas dahaga setelah panjang lebar menjelaskan. Dan apa reaksi beliau? Beliau berkata, "Dek, besok-besok lagi kalau mau tentiran dengan saya tidak usah membawa seperti ini. Saya tidak suka pakai bawa-bawa ini." Hm...

Beda lagi dengan seorang mbak. Sebut saja namanya Mbak C. Awalnya kami sekelompok merasa bahwa mbak C tidak perhatian dengan kami. Janji tentiran susah, praktikum pun tidak diampu. Ketika akhirnya suatu waktu kami 'terpaksa' harus menghadap beliau untuk mengerjakan tugas, kami menyadari kesalahan praduga kami.
Di tengah kami konsentrasi mendengar pengarahan beliau, HPnya berdering. Percakapannya kurang lebih begini "...ya...jam berapa...sekarang...materinya respirasi kan...ya udah aku ga jadi ikut kuliah berarti...ya sebentar lagi aku ke lab..."
Sink...kami terpana. Apa yang terjadi? Ternyata beliau ditelepon oleh asisten yang lain untuk menggantikan beliau mengajar anatomi untuk D3 farmasi.
Subhanallah... Permintaan mengajar yang mendadak dan tak masalah merelakan kuliahnya di jam yang sama.

Sungguh kalian semua asisten-asisten yang luar biasa. Salut pada kalian. Dengan kerelaan hati mengajari, keikhlasan, dan kesabarannya. Rela disita waktu belajarnya untuk mengajari kami semua. Terima kasih banyak telah membantu kami belajar demi melewati responsi tadi pagi. Jangan bosan untuk tetap mengajari kami hingga satu setengah tahun ke depan. Kami menyayangimu, wahai para asisten anatomi...


ANATOMISCHE


Dikirim melalui BlackBerry® dari 3 – Jaringan GSM-Mu

2 comments:

  1. mas A sepertinya saya kenal, oh,,,salah mungkin tahu saja. Ahahahahahah...=D

    ReplyDelete
  2. dari gelagatnya..., kayaknya ini 'prasasti senjaku' ya...^^

    ya jelas aja dirimu tau, kan dirimu ikut tentirannya..

    ReplyDelete