Follow Us @soratemplates

Friday 23 March 2012

Jadi Lebih Baik dengan Piknik

(dimuat di majalah Embun LAZiS Jateng edisi Januari 2012)

Sebagai orang tua yang sibuk, terkadang kita merasa sulit menciptakan waktu luang. Sekedar untuk beristirahat saja tak ada, apalagi bersenang-senang dengan keluarga. Karena merasa berkewajiban untuk memberi nafkah bagi keluarga, orang tua berusaha sebisa mungkin memanfaatkan waktu untuk bekerja. Padahal kebutuhan keluarga tak hanya materi semata. Sekedar waktu bersama pun merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Sekalipun untuk kebutuhan keluarga, orang tua tak semestinya menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja di luar rumah. Rasulullah SAW sendiri tetap memerintahkan kita untuk segera kembali dan memperhatikan keadaan keluarga. Seperti dalam hadits berikut, Kembalilah kalian kepada keluarga kalian, tinggallah di tengah mereka dan ajari mereka, serta perintahkanlah mereka (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 628 dan Muslim no. 674).

Dalam hadits tersebut dijelaskan agar kita kembali kepada keluarga kita lalu berada di tengah-tengah mereka. Dengan kebersamaan itulah, kita dapat memberikan pelajaran bagi keluarga kita serta memerintahkan keluarga kita untuk berbuat dalam kebaikan. karena waktu bersama dan saling mengingatkan dalam keluarga merupakan salah satu perintah dalam Al-Qur’an. “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (At- Tahrim: 6).

Keinginan memenuhi kebutuhan keluarga dari segi materi memang suatu hal yang wajar. Hidup saat ini terasa begitu berat jika tidak memiliki uang. Namun keinginan yang menggebu-gebu dalam memenuhi segala kebutuhan keluarga bisa jadi membuat kita merasa lelah dengan segala tuntutan kebutuhan tersebut. Pada saat inilah, kita perlu kembali kepada keluarga, meluangkan waktu bersama, dan lebih bagus lagi jika menyempatkan piknik bersama.

Kelelahan hati ini telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits berikut ini “Setiap amal perbuatan ada masa semangatnya, dan setiap semangat ada masa lemahnya. Barangsiapa yang masa lemahnya menuju pada sunnahku, maka sungguh dia telah mendapatkan petunjuk. Namun barangsiapa yang masa  lemahnya menuju pada selainnya, maka sungguh dia telah binasa (Shahih, riwayat Ahmad, Ibnu H ibban, dan lainnya).

Dari hadits tersebut kita mendapat pelajaran bahwa istirahat dari aktivitas dapat menjadikan kita sebagai orang yang mendapatkan petunjuk. Namun, di lain sisi istirahat kita tersebut juga bisa menjadikan kita sebagai orang yang binasa. Untuk itu, kita perlu berhati-hati dalam memilih cara beristirahat kita, termasuk cara meluangkan waktu bersama keluarga dengan piknik bersama.

Inilah yang disebut dengan piknik Islami, suatu piknik yang kita rancang dengan menyesuaikan syariat Islam, atau minimal dibolehkan secara syariat. Lebih bagus lagi jika piknik kita tersebut justru sesuatu hal yang diperintahkan atau dianjurkan Islam. Jangan sampai piknik atau waktu yang kita luangkan bersama keluarga itu justru menjadi sumber dari laknat Allah.

Piknik ini tidak harus mahal. Kita bisa mengajak keluarga kita sekedar jalan-jalan bersama untuk mentafakuri ciptaan Allah SWT. Ada banyak hal yang bisa kita ajarkan pada keluarga kita dalam jalan-jalan tersebut mulai dari memahami penciptaan langit dan bumi, memahami bagaimana manusia diciptakan dan belajar dari orang-orang terdahulu.

Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)" (Ar Rum 42).

Namun yang harus diperhatikan adalah seyogyanya kita memilih tempat-tempat yang jauh dari kemaksiatan. Jangan sampai kita mengunjungi tempat-tempat yang murni maksiat atau penuh dengan syiar kekafiran karena itu adalah pintu yang sangat halus dari setan dan bala tentaranya untuk menggelincirkan manusia dari jalan Allah Ta’ala. Tentunya kita tidak ingin waktu yang berharga bersama keluarga kita tersebut justru menjadi jalan menjauh dari Allah  yang akan membuat kita binasa dan bukan justru mendekatkan kita pada Allah karena kita mendapatkan petunjuk dari kebesaran-Nya.

Cara piknik lain yang juga membawa keberkahan yaitu dengan mengunjungi sanak saudara. Dengan aktivitas kita yang padat, bisa jadi berkurang pula waktu untuk saling berkomunikasi dan mempererat tali silaturahmi bersama sanak saudara. Untuk itu, waktu liburan pun dapat dimanfaatkan untuk mengunjungi mereka.

Rasulullah bersabda “Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya ia bersilaturrahmi” (HR. Bukhari). Dengan bersilaturahmi, kita mendapatkan kebaikan berupa rezeki diperluas dan umur diperpanjang. Kita pun dapat mengenalkan anak-anak kita pada saudara-saudara mereka sekaligus memberikan tauladan untuk saling mempererat saliturahmi.

Dengan piknik yang tepat, kita telah dapat meneladani sunnah Rasulullah. Kita telah kembali pada keluarga dari kesibukan kita, tinggal bersama mereka, mengajari mereka, dan memerintah mereka untuk meneladani sikap kita. Semoga dengan piknik yang islami ini kita dapat melepas penat dari kelelahan aktivitas sekaligus menjadikan kita sebagai orang-orang yang mendapatkan petunjuk.



No comments:

Post a Comment