Ada yang menarik di
sini. Kadangkala sesuatu yang sudah diperjuangkan dengan mati-matian nyatanya
justru luput dari harapan. Sebaliknya, suatu keinginan yang kurang
diperjuangkan justru banyak yang kesampaian. Aneh?
Seorang teman
berkata, “Bukankah kalau kita memiliki impian, maka kita harus berpikir positif
terhadap impian itu?” Artinya, jika kita terus memikirkan impian tersebut,
mengapa kita gagal? Tetapi, jika kita berpikir negatif atau tidak terlalu
memikirkan impian tersebut, mengapa justru berhasil?
Terlepas dari ini
adalah rahasia Allah SWT, kejadian yang cukup unik ini memang pantas dijadikan
renungan. Bukan berarti kita menggugat keputusan yang Allah berikan, tetapi
kita mengambil pelajaran. Jangan-jangan ada yang salah dengan cara ketika kita
mengharapkan impian tersebut.
Saya pernah membaca
sebuah quote yang kurang lebih isinya
begini, “Punya mimpi, punya rencana, dan pasrah. Karena kekuatan terbesar
manusia adalah ketika dia pasrah”. Ada yang menarik dari quote tersebut. Kita boleh saja punya mimpi. Kita bisa saja telah
mengatur rencana. Tetapi, apakah kita sudah pasrah?
Pasrah
mengindikasikan kita tawakal kepada Allah SWT. Ketika seseorang telah pasrah
kepada Allah, artinya dia telah menyerahkan segala urusannya kepada Sang Maha
Kuasa. Bayangkan, apa yang terjadi pada sebuah impian kecil jika itu diserahkan
pada pemilik kekuasaan tertinggi? Bukankah seakan tidak ada apa-apanya dan sangat
tak berarti? Betapa mudah Dia membuat mimpi itu menjadi terwujud. Maka,
benarlah kiranya bahwa kekuatan terbesar manusia adalah ketika dia pasrah.
Sering kali manusia
merasa dirinya hebat. Ketika memiliki mimpi, tak jarang manusia begitu pongah
bahwa impiannya itu pasti bisa menjadi kenyataan. Dia pun lantas memikirkan segala
rencana dengan sempurna. Lantas dia percaya bahwa dia pasti akan bisa meraih
dengan rencana luar biasa itu. Tetapi, siapa yang menjamin? Dirinya. Dan
seberapa pengaruh dirinya dibandingkan Yang Maha Kuasa? Maka, bukankah lebih
baik jika tetap pasrah? Karena itu sebagai bukti bahwa diri kita tidak congkak
dan berlagak.
Memang benar bahwa
ketika kita memiliki sebuah impian, maka kita harus berpikir positif
tentangnya. Tentu kita mengingat pula bahwa Allah SWT mengikuti perkiraan
hamba-Nya. Jika kita memikirkan bahwa kita insya Allah meraih impiah tersebut,
bisa saja Allah SWT akan meridhoi dan mewujudkannya. Tetapi, jika kita saja
sudah tidak berpikir positif pada impian kita, bagaimana Allah SWT akan percaya
bahwa kita layak menggapai impian itu?
Memang benar bahwa
bagaimanapun kita tetap harus berpikir positif. Tetapi, berpikir positif yang
bagaimana? Apakah berpikir positif berarti kita harus yakin bahwa kita ‘pasti’
mendapatkannya? Tidak. Kita tidak bisa memastikan itu. Berpikir positif yang
dimaksudkan adalah berpikir positif bahwa Allah akan memberikan yang terbaik
sesuai kebutuhan kita.
Mungkin kita memang
ingin impian itu. Mungkin kita sudah menyiapkan rencana hebat demi impian itu.
Tetapi, jika itu sebenarnya tidak berguna untuk kita, bukankah akan sia-sia?
Masalahnya adalah manusia sering kali tak pandai menerima bahwa apa yang ada
pada dirinya memang yang dibutuhkannya.
Justru karena kita
tak tahu apa yang akan kita capai, maka kita hendaknya bersungguh-sungguh dalam
segala hal. Ambisi yang harus ditunjukkan bukanlah obsesi untuk meraih impian
itu, tetapi obsesi untuk melakukan yang terbaik dalam impian tersebut. Sekilas
memang terlihat sama, tetapi sedikit berbeda.
Obsesi yang pertama
hanya memikirkan menang dan kalah. Jika tidak teraih, maka kalah. Demikian
sebaliknya. Tetapi obsesi yang kedua lebih menghargai proses. Asal sudah
memberikan yang terbaik, maka itulah yang terbaik. Jika menang, maka itu
terbaik. Jika kalah, itu pasti juga yang lebih baik.
Jadi, bisa
disimpulkan bahwa obsesi dan ambisi seseorang dalam meraih impian haruslah
dibarengi dengan kepasrahan. Pasrah bukan berarti berpikir negatif. Pasrah
justru amalan berpikir positif dalam tingkatan paling tinggi. Mengapa begitu?
Karena kita berani berpikir bahwa Allah SWT akan turut andil menentukan yang
terbaik bagi kita. Luar biasa! Sungguh pikiran positif yang tak akan ada
tandingannya.
No comments:
Post a Comment