Bismillah, lagi-lagi sudah masuk zona baru. Wow, sudah dua
zona terakhir. Temanya menarik yaitu tentang Pendidikan Seksualitas. Lebih
menarik lagi karena tantangan di zona ini berbeda. Kalau biasanya, kami diminta
untuk melakukan aktivitas bersama anak lalu membuat jurnalnya, kali ini kami
lebih diminta untuk ‘belajar’ dulu. Boleh sih, mau eksekusi, tapi belajarnya
jangan lupa.
Jadi selama lima hari pertama ini, kami diminta diskusi bersama
teman-teman satu regional. Kami boleh menuliskan insight dari diskusi yang
dilakukan, atau boleh juga menulis sumber referensi, dll. Nanti di hari keenam
sampai sepuluh, kami diminta untuk menyaksikan hasil diskusi dari teman-teman
yang tepilih. Lalu kami diminta untuk membuat resume atau insight atau
menuliskan aha moment yang didapat. Hm, menarik kan?
Okay, karena hari ini di IP Solo masih setoran materi dan
saya belum sempat membaca semua materinya (ahahaha ketahuan kan Cuma nginthil
dulu) ya udah deh kali ini mengkristalkan lagi poin-poin yang didapat dari
paparan kakawi kemarin. Ada beberapa yang menarik, salah satunya tentang tidur
atau kamar terpisah.
Memang betul ada hadits yang mengatakan bahwa pisahkan
anakmu di usia sepuluh tahun. Masalahnya, apakah mudah untuk melakukan itu? Oh,
ini bukan hanya perkara menjadi Muslim yang taat dan menjalankan Sunnah Rosul.
Bahkan salah satu yang menjadi pertimbangan adalah apakah finansial mendukung
melakukan itu?
Yah, tidak bisa dipungkiri, kondisi manusia Indonesia memang
tidak sepenuhnya ‘berada’. Tetangga depan rumah saya misalnya. Seorang nenek
dengan anak 9 orang yang semua sudah berkeluarga, sudah beranak, bahkan sudah
bercucu semua. Rumahnya? Hm, luasnya mungkin sama dengan rumah kami yang hanya
berisi tidak sampai seperempatnya. Saya tidak terbayang, tidurnya gimana ya,
kamarnya gimana?
Oh, ini tidak meremehkan mereka. Bukan, tapi ini memang
memikirkan anjuran hadits di atas. Plus, kaitan dengan materi Pendidikan
Seksualitas. Kalau tidak salah ingat, dulu sekali pernah menyimak materi dari
Ibu Elly Risman, beliau berkata bahwa anak kecil usia berapapun yang melihat
baik sengaja atau tidak sengaja bahkan termasuk mendengar suara orang tuanya
yang sedang berhubungan suami istri itu akan berdampak pada kondisi otaknya. Dan
dampaknya itu seringkali menyebabkan ‘penyimpangan’ pada anak tersebut, entah
dengan matang lebih cepat misalnya, atau melampiaskan dengan tidak pada
tempatnya. Naudzubillah…
Jadi, berhati-hati saat hubungan suami istri itu memang
penting. Dan salah satu kuncinya memang dengan memisahkan kamar tidurnya. Tapi,
bagaimana kalau dana tidak mencukupi, lahan rumah tak ada. Yup, di situ
tantangannya.
Maka, urusan pendidikan seksualitas ternyata tidak sesimple
itu, sampai perlu persiapan finansial juga kan. Jadi, jika memang peduli
kesehatan mental anak terhadap seksualitas, yuk usaha cari duit lebih ekstra.
Biar Allah melancarkan rejeki, bisa bikin kamar untuk anak sendiri-sendiri.
Eh, kok jadi gini kesimpulannya. Ya, begitulah. Iyain aja.
Haha
No comments:
Post a Comment