Follow Us @soratemplates

Wednesday 3 March 2021

Penerapan Pendidikan Seksualitas Juga Butuh Duit (Tantangan Bunda Sayang Zona Pendidikan Seksualitas)

 



Bismillah, lagi-lagi sudah masuk zona baru. Wow, sudah dua zona terakhir. Temanya menarik yaitu tentang Pendidikan Seksualitas. Lebih menarik lagi karena tantangan di zona ini berbeda. Kalau biasanya, kami diminta untuk melakukan aktivitas bersama anak lalu membuat jurnalnya, kali ini kami lebih diminta untuk ‘belajar’ dulu. Boleh sih, mau eksekusi, tapi belajarnya jangan lupa.

 

Jadi selama lima hari pertama ini, kami diminta diskusi bersama teman-teman satu regional. Kami boleh menuliskan insight dari diskusi yang dilakukan, atau boleh juga menulis sumber referensi, dll. Nanti di hari keenam sampai sepuluh, kami diminta untuk menyaksikan hasil diskusi dari teman-teman yang tepilih. Lalu kami diminta untuk membuat resume atau insight atau menuliskan aha moment yang didapat. Hm, menarik kan?

 

Okay, karena hari ini di IP Solo masih setoran materi dan saya belum sempat membaca semua materinya (ahahaha ketahuan kan Cuma nginthil dulu) ya udah deh kali ini mengkristalkan lagi poin-poin yang didapat dari paparan kakawi kemarin. Ada beberapa yang menarik, salah satunya tentang tidur atau kamar terpisah.

 

Memang betul ada hadits yang mengatakan bahwa pisahkan anakmu di usia sepuluh tahun. Masalahnya, apakah mudah untuk melakukan itu? Oh, ini bukan hanya perkara menjadi Muslim yang taat dan menjalankan Sunnah Rosul. Bahkan salah satu yang menjadi pertimbangan adalah apakah finansial mendukung melakukan itu?

 

Yah, tidak bisa dipungkiri, kondisi manusia Indonesia memang tidak sepenuhnya ‘berada’. Tetangga depan rumah saya misalnya. Seorang nenek dengan anak 9 orang yang semua sudah berkeluarga, sudah beranak, bahkan sudah bercucu semua. Rumahnya? Hm, luasnya mungkin sama dengan rumah kami yang hanya berisi tidak sampai seperempatnya. Saya tidak terbayang, tidurnya gimana ya, kamarnya gimana?

 

Oh, ini tidak meremehkan mereka. Bukan, tapi ini memang memikirkan anjuran hadits di atas. Plus, kaitan dengan materi Pendidikan Seksualitas. Kalau tidak salah ingat, dulu sekali pernah menyimak materi dari Ibu Elly Risman, beliau berkata bahwa anak kecil usia berapapun yang melihat baik sengaja atau tidak sengaja bahkan termasuk mendengar suara orang tuanya yang sedang berhubungan suami istri itu akan berdampak pada kondisi otaknya. Dan dampaknya itu seringkali menyebabkan ‘penyimpangan’ pada anak tersebut, entah dengan matang lebih cepat misalnya, atau melampiaskan dengan tidak pada tempatnya. Naudzubillah…

 

Jadi, berhati-hati saat hubungan suami istri itu memang penting. Dan salah satu kuncinya memang dengan memisahkan kamar tidurnya. Tapi, bagaimana kalau dana tidak mencukupi, lahan rumah tak ada. Yup, di situ tantangannya.

 

Maka, urusan pendidikan seksualitas ternyata tidak sesimple itu, sampai perlu persiapan finansial juga kan. Jadi, jika memang peduli kesehatan mental anak terhadap seksualitas, yuk usaha cari duit lebih ekstra. Biar Allah melancarkan rejeki, bisa bikin kamar untuk anak sendiri-sendiri.

 

Eh, kok jadi gini kesimpulannya. Ya, begitulah. Iyain aja. Haha

No comments:

Post a Comment