Follow Us @soratemplates

Tuesday, 3 May 2011

Kuliah Itu Awal atau Akhir?

Terinspirasi dari sebuah film jepang berjudul Tokyo Tower. Terkisah seorang laki-laki desa yang sangat ingin berkuliah di Tokyo. Begitu sampai di Tokyo dan melihat Tokyo Tower, dia merasa senang luar biasa. "Akhirnya, sampai di Tokyo," begitu katanya. Tapi di sampingnya duduk seorang wanita yang juga mahasiswa baru dari daerah. Wanita itu justru berkata, "Ini awal dari segalanya."

Apakah teman-teman menyadari apa makna di balik kedua kalimat di atas? Mungkin terkesan refleks saja. Sebagai sebuah syukur atau kekaguman karena bisa melihat Tokyo Tower yang sudah mereka idam-idamkan sejak kecil. Namun, di balik kata-kata itu ternyata memberikan dampak yang besar di kemudian hari.

Pada kasus laki-laki, ia berkata, "akhirnya...". Ini menandakan kalau keinginannya baru sebatas di situ saja. Kasus terjadi juga di teman-teman saya. Misalkan sejak SMA ingin sekali kuliah di kedokteran. Begitu diterima, mereka berkata, "akhirnya diterima kedokteran". Simpel. Tapi apa dampaknya? Setelahnya, sikap yang muncul adalah santai. Merasa bahwa perjuangannya untuk meraih kedokteran telah usai.

Lain halnya dengan si wanita pada film tersebut. Ia mengatakan, "ini permulaan..". Ya, tujuannya masih sangat jauh. Diterima di Tokyo hanyalah sebuah segmen untuk mencapai tujuannya. Begitu pula teman-teman saya. Beberapa teman yang memang memiliki keinginan besar, tak akan cukup puas hanya bisa kuliah di kedokteran saja. Tak cukup sekedar bisa masuk dan mengalir mengikuti proses hingga bergelar dokter. Orang yang menganggap kuliah sebagai sebuah permulaan justru akan merasa terpicu untuk lulus tak sekedar menjadi dokter biasa.

Bukti dari statement sederhana kedua tokoh itu muncul di akhir segmen cerita. Ketika kedua orang itu lulus kuliah di Tokyo, pemeran laki-laki belum mendapatkan pekerjaan. Bahkan saat lulus pun ia mengatakan, "akhirnya penderitaan kuliah usai juga". Setelahnya, ia kembali santai dan tidak berusaha untuk mencari pekerjaan. Hingga akhirnya ia menganggur berbulan-bulan. Sedangkan si wanita, begitu lulus dia sudah diterima di sebuah pekerjaan yang sesuai dengan ia idam-idamkan sejak awal.

So, bagaimana dengan Anda? Apakah kuliah adalah akhir dari kukungan sekolah? Ataukah justru permulaan perjuangan yang lebih keras untuk mewujudkan mimpi selanjutnya?

Don't say "Finally", but "Let's start"!

4 comments:

  1. heeeey besok responsi dua kenapa malah lets start blogging eeey mbakavi nakaal..

    ReplyDelete
  2. haha... lha dirimu juga kan...
    udah tau responsi dua malah buka blogku. pake acara komen lagi. hayo... =D

    ReplyDelete
  3. terima kasih sudah berkunjung...

    ReplyDelete