Setetes air di langit mendung
Mengundang mata di balik jendela
Mengerjap, menatap langit
Gerimiskah?
Deraskah?
Gerimis...semoga...
Lebih baik gerimis
Biar aku leluasa menangis
Tak kan ada yang tahu
Air mata bersembunyi di basah wajahku
Biarkan saja gerimis
Karna gerimis bukan hujan deras
Yang menghujam jasad amat keras
Membuatku tertangkap basah
Dengan rentetan keluh kesah
Biarkan gerimis
Karna gerimis tak membuatku kuyup
Yang menghisap perhatian orang
Mencuri dengar rintihanku yang sayup
Duhai Kau yang di atas sana
Kirimkan saja aku gerimis
Sebagai penawar hatiku yang miris
Agar aku tenang menangis
*maaf, puisi ini saya posting lagi. Sungguh tak ada maksud berkeluh kesah dengan puisi ini.
Hmm..
ReplyDeleteSaat menulis ini pasti sedang sedih.
Soalnya kerasa.
Sayang ya gerimis hanya sanggup menutupi,bukan menghilangkan.
*maaf hanya lewat saja,monggo diteruskan berkarya.. :)