Follow Us @soratemplates

Sunday, 26 June 2011

Sungguh, Aku Ingin Galau


Banyak orang mengeluh kalau dirinya galau. Pikiran tak tenang, hati gelisah, pokoknya hidup terasa kacau. Seakan galau itu adalah suatu bayang-bayang buruk. Komentar-komentar miring pun muncul kalau melihat atau mendengar ada orang yang galau. Hm, seburuk itukah galau?

Galau bukanlah hal yang buruk. Coba bayangkan bagaimana jadinya hidup kita kalau tidak pernah merasakan galau. Hidup terasa lempeng saja. Tidak pernah ada gejolak jiwa. Semua berjalan mengalir, semua berjalan baik-baik saja. Baguskah baik-baik saja itu? Hoho..., siapa bilang? Memangnya enak hidup tanpa ada riak? Pantai saja terlihat indah karena ada ombak yang menggulung. Mobil saja baru bisa berjalan jika ada roda yang berputar. Begitu pun dengan hidup kita.

Galau justru merupakan hal positif. Dengan adanya galau, hidup kita jadi lebih bervariasi. Dan dengan galau pula, kita akan menemukan suatu kebenaran. Lihat saja masa lalu. Rasulullah SAW juga mengalami galau hingga memutuskan menyendiri di gua Hira'. Justru dari kegalauan itulah, beliau menemukan petunjuk untuk mengubah umat-Nya. Begitu juga Nabi Ibrahim as. Beliau juga galau menemukan Tuhan yang sejati. Hingga Allah memberikannya hikmah berupa keimanan yang sangat berarti.

Ada contoh lain yang lebih simpel. Jika seorang siswa galau dengan ilmunya, dia tak akan pernah puas untuk terus mendalaminya. Rasa ingin tahu terhadap ilmu akan terus membuncah seiring dengan rasa galau yang terus bersemayam di kalbunya. Begitu juga untuk seorang penulis. Seorang penulis tak akan bisa menulis jika tidak ada kegalauan di hatinya. Dengan rasa galau itu, ide akan mengalir, dorongan hati untuk menulis akan lebih besar. Justru jika tidak ada rasa galau, kehendak hati yang ingin dia tuangkan dalam tulisan malah tidak tersalurkan. So, bukankah galau adalah hal yang baik?

Maka, tak masalah bagi saya jika suatu ketika hati saya harus galau. Saya justru sangat mengharapkan hati saya untuk senantiasa galau. Tentunya galau di sini haruslah galau yang diarahkan menuju hal yang positif. Karena dengan galau, diri akan terpicu untuk terus maju.

So, masih mengeluh karena galau?


4 comments:

  1. ya Allah mbak judulx.. =) menggugah.. aku sedang merasakannya.. moga tanggal 30 Juni besok ada kabar gembira =)

    ReplyDelete
  2. galau itu tidak enak sekali.....

    ReplyDelete
  3. sebenernya galau itu nggak enak, tapi kalo nggak galau malah bingung juga.. >.<

    ReplyDelete
  4. @ami
    iya ami.. hidup galau!!

    ReplyDelete