Setiap orang punya cara tersendiri ketika berjanji. Yang paling tepat adalah dengan mengucap insya Allah. Insya Allah-nya orang mukmin lho, bukan insya Allah-nya orang asal-asalan. Hehe… Kalau insya Allah-nya orang mukmin, mereka benar-benar berharap semoga Allah meridhoi dan mengijinkan janji yang ia ucapkan. Kalau insya Allah-nya orang asal-asalan, terkadang insya Allah itu justru sebagai dalih untuk mangkir dari janji yang ia sebutkan.
Terlepas dari ucapan insya Allah itu, beberapa orang punya cara unik untuk mengukir janji mereka. Misalnya saja seperti ‘The Silincer’ dalam film 3 idiots yang menuliskan ‘Sept 5’ di dinding. Atau seperti orang yang saat menikah saling bertukar cincin dengan dalih untuk mengikat janji suci. Nah, saya dan teman-teman saya pun punya cara unik untuk mengikat janji itu yaitu dengan menautkan jari kelingking kami masing-masing. Kami menyebutnya dengan janji kelingking.
Seharusnya tidak ada perbedaan antara janji biasa atau janji yang terukir dengan cara lainnya. Tapi entah mengapa, bagi saya pribadi, ada suatu kekuatan magis tersendiri saat jari kelingking kami bertaut. Rasanya tidak enak kalau tidak ditepati. Beberapa teman pasti akan berkata “janji kelingking!” dengan mata melotot kalau janji yang sudah diucapkan itu nyaris tidak ditepati. Benar-benar seperti sebuah harga mati untuk harus dipenuhi.
Tapi, terlepas dari berbagai macam cara untuk mengikat janji, pada dasarnya yang namanya janji tetaplah harus dipenuhi. Selagi ajal belum menjemput, sebisa mungkin janji-janji itu sudah terealisasikan. Mengucap janji memang mudah, namun merealisasikannya belum tentu mudah. Kalau memang tidak mampu, janganlah berjanji yang muluk-muluk. Percuma kalau sudah berjanji tapi nyatanya tidak sanggup untuk memenuhi. Yang ada justru memberatkan diri kita sendiri. Mengapa? Karena janji adalah hutang, yang akan ditagih di akherat jika di dunia belum terbayarkan. (Hope, you still remember my last sentence).
PS:
Bagaimana para penguasa yang mengobral janjinya kala kampanye bisa memenuhi semuanya ya? Hm…
Buat dahniar: Janji kelingking belikan es krim!! :)
I still remember when the little finger knit. The promise was not just a promise.
No comments:
Post a Comment