Follow Us @soratemplates

Thursday 9 June 2011

Tak Kan Kubiarkan Kau Mencontek

Bagaimana Anda membaca judul di atas? Saya sengaja tidak memberi tanda baca di akhirnya karena tanda baca akan memberi intonasi yang berbeda. Nah, bagaimana Anda membaca judul di atas? Dengan nada marah kah? Nada dendam kah? Atau datar-datar saja? Hm…, sejujurnya saya menulis judul itu dengan nada menggoda. Yup, menggoda alias bercanda. Karena saya memang membuat ini sebagai sebuah candaan.


Rasanya sudah menjadi rahasia umum kalau setiap pelajar itu biasa mencontek. Bahkan dosen saya berkata begini, “tak ada pelajar yang benar-benar jujur”. Hm…, parah nian! Kalau mau jujur, saya pun pernah mencontek. Tapi saya benar-benar kapok. Kenapa? Bukan karena ketahuan guru, tapi nilai saya selalu jelek kalau saya mencontek atau memberi contekan. Haha…, unik memang. Tapi begitulah kenyataannya. Mungkin karena hati tak tenang dan konsentrasi justru diberikan untuk mencari/memberi bantuan sehingga soal ujiannya tidak mendapat perhatian sedikit pun.


Maka, saya membuat motto “saya tak kan mencontek”. Lebih baik terus menatap soal dan berspekulasi dengan menggunakan akal dan hati nurani daripada tengok kanan kiri berharap mendapat wangsit dari orang sekitar. Nah, kalau untuk diri saya sendiri sih gampang saja mengaturnya. Tapi, bagaimana dengan orang lain?


Okelah, itu memang motto saya pribadi. Saya memang tak bermaksud memaksa orang lain mengikuti motto saya. Tapi, namanya saja saya orang usil bin jahil, jadilah saya tak mudah menerima adanya bentuk percontekan di muka bumi (hehe, lebay…). So, sifat usil saya ini pun kumat saat saya bertugas mengedit soal untuk pretest adik tingkat saya.


Biasanya, soal pretest dibuat dalam beberapa tipe. Kali ini saya membuat 2 tipe. Dari beberapa pengalaman saat menghadapi soal-soal pretest, ada beberapa cara bagaimana membuat soal pretest itu sama namun pada dasarnya berbeda.


Pertama, Lay out soal dibuat sama, tapi ada kode ‘nyempil’ yang tidak disadari oleh peserta test. Kasus ini terjadi saat kami pretest biokimia beberapa bulan lalu. Di bawah judul soal ada gambar susu kotak. Nah, ternyata jumlah susu kotak itu berbeda, antara 1 sampai 4. Beberapa teman yang tidak menyadari kalau tipe soalnya berbeda, asal contek aja. Eh, waktu ngumpulin lembar jawaban, baru deh ketahuan kalau ada yang tipe 1 kotak susu sampe 4 kotak susu.

Nah, trik ini saya pakai juga. Di soal pretest kemarin, saya buat judul soal dengan ditulis bold dan 1 tipe soal lagi yang tidak saya bold. Biasanya trik ini kemungkinan besar ketahuan oleh para peserta. So, butuh trik selanjutnya.


Kedua, urutan nomor dibolak balik. Kayaknya ini trik yang udah biasa banget. Semua siswa juga tahu kalau urutan soalnya sudah berbeda, pasti tipe soalnya berbeda. Sayangnya, cara ini masih bisa gagal. Kenapa? Soalnya jika waktunya masih sisa banyak dan siswa itu sudah ‘ahli’ bekerja sama, dia akan bertanya soal A dengan kata awal X jawabannya apa. Hm, pasti langsung ketahuan.


So, saya usil membuat trik selanjutnya


Ketiga, urutan jawabannya juga dibolak-balik. Jadi antara a, b, c, d, e-nya saya bolak-balik juga. Sedikit banyak itu akan membuat bingung. Meskipun tetap saja bisa diatasi kalau waktunya masih sisa banyak. Kan masih bisa tanya jawabannya bukan a,bc,d,e tapi langsung isian jawabannya apa. So, butuh cara selanjutnya…


Keempat, redaksi kata awalnya diubah sedikit. Misalnya ada soal “Seorang pasien mengeluh batuk bla..bla..bla..”. Trus, dengan iseng saya mengubahnya menjadi “Terdapat sebuah kasus di mana seorang pasien mengeluh batuk bla..bla..bla..” Hehe…, biasanya kalau redaksi kata awalnya sudah berbeda, para siswa sudah mengira itu soal berbeda. *jahil mode on*


So, udah kode soalnya nyempil, urutan soal dibolak-balik, urutan jawaban dibolak-balik, masih ditambah juga awal kata diubah dikit. Dengan cara itu, tak kan kubiarkan kau mencontek. Peace… *_^V



P.S:

Untuk teman-teman asisten, mohon maaf kalau gara-gara kejahilanku ini membuat kalian susah mengoreksi pretestnya.

Untuk adik-adik 2010, maafkan keisenganku. Jangan sampai salah contek lagi ya. Hehe…

Asal kalian belajar, soal semacam apapun akan bisa terjawab. Karena yang terpenting dalam proses belajar adalah ilmu, bukan sekedar nilai semata.

Ayo belajar…!!!



No comments:

Post a Comment