Allah maha kuasa. Allah maha menentukan segalanya. Rasanya sudah hampir bosan saya mengatakan bahwa manusia hanya berhak berkehendak dan Allah lah yang menentukan. Tapi kali ini dalam kasus yang berbeda. Allah berkehendak dalam mengabulkan doa dan Allah berkehendak pula dalam menentukan suatu dosa.
Teman saya berkata, “Ada orang yang kalau berdoa sedikit
saja, langsung dikabulkan. Tapi ada juga orang yang kalau salah sedikit aja,
langsung ditegur sama Allah. Dan aku tergolong yang kedua.”
Mengapa bisa begitu? Lagi-lagi semata-mata ini adalah
kehendak Allah.
Apakah selalu berdoa dan dikabulkan lebih baik daripada
sedikit berdosa lantas ditegur? Menurut saya, tidak. Kedua hal itu justru
sama-sama baik. Itu bukti bahwa Allah sejatinya sangat menyayangi hamba-Nya.
Allah mengabulkan doa hamba-Nya yang senantiasa mau merendah
dan meminta pada-Nya. Sungguh ini merupakan bentuk kemurahan yang Allah berikan
pada kita. Allah pasti tahu apa yang kita butuhkan, dan Allah pasti tahu apa
yang terbaik yang harus Dia berikan pada kita.
Apakah yang berdoa dan tidak dikabulkan berarti tidak
disayang Allah? Belum tentu. Karena bagaimanapun Allah memiliki rahasia yang
akan berbuah manis pada saatnya. Bisa jadi Allah memenuhi permintaan kita
dengan suatu hal yang lebih dari keinginan kita. Namun kita tidak menyadari
kalau itu adalah salah satu bentuk pengabulan doa kita. Atau, Allah menyiapkan
kemungkinan yang ketiga. Yaitu suatu bentuk rahmat yang akan diberikan di
akhirat kelak. Ketika tak ada apa-apa lagi, setiap doa kita akan menjadi berkah
sebagai bukti bahwa kita adalah hamba yang selalu bergantung pada-Nya.
Di lain sisi, Allah juga sering kali menegur hamba-Nya jika
melakukan sedikit kesalahan. Hal ini juga menandakan bahwa Allah menyayangi
kita. Allah tidak ingin kita melenceng dari jalan-Nya. Allah tidak ingn kita
terperosok jauh dalam jurang salah dan dosa.
Apakah yang berdosa dan tidak ditegur berarti tidak disayang
Allah? Belum tentu. Bisa jadi Allah telah menegur kita , tetapi kita tidak
peka. Kita menganggap segala kesialan, keburukan, atau kemalangan kita
semata-mata karena takdir saja. Tanpa pernah mereka-reka apakah itu adalah
bentuk teguran dari yang Maha Kuasa.
Lalu, yang bagaimanakah yang bisa merasakan semuanya? Merasa
menjadi hamba yang beruntung karena doanya selalu terkabul, merasa menjadi
hamba yang beruntung pula karena selalu ditegur.
Kuncinya adalah hati. Jika hati bersih, maka hal yang tidak
kasat mata ini akan tetap terlihat oleh mata hati kita. Kita akan mudah
bersyukur dengan segala bentuk pengabulan doa. Kita akan mudah beristigfar
dengan segala bentuk teguran dari Allah Ta’ala. Jika kita banyak bersyukur dan
istigfar, hati kita pun akan menjadi makin bersih pula.
Yap, ibarat mata rantai yang tidak ada putusnya. Hati bersih
sehingga banyak syukur dan istigfar. Banyak syukur dan istigfar sehingga hati
bersih. Kita akan senantiasa merasa bahwa Allah menyayangi kita. Betapa nikmat
jika kita termasuk orang-orang di dalamnya. So, mari membersihkan hati. Mari
membuat hati kita selalu sadar. Dan mari menyadari bahwa Allah sejatinya sangat
menyayangi kita.
No comments:
Post a Comment