Follow Us @soratemplates

Monday 28 November 2011

Mengubah Makna dengan Huruf N


Iklan susu formula anak-anak memang lucu-lucu. Mulai dari bintang iklannya yang sudah menggemaskan, tingkah polah mereka yang ikut membuat geregetan, atau konsep iklannya yang memang terasa segar dan lucu. Barangkali ada yang tak akan lupa dengan polah seorang anak menari-nari sambil bernyanyi, atau ide anak-anak dalam berusaha menyelesaikan masalah yang dialaminya.

Salah satu ide unik anak tersebut saya temukan di salah satu iklan susu. Seorang anak mengamati akuariumnya terasa begitu kosong. Hanya ada air dan ikan. Lantas dia memasukkan pernak-pernik kecil ke dalam akuarium tersebut. Tetapi, baginya masih terasa kurang. Dia pun mengambil ipad dan mencari gambar-gambar terumbu karang. Setelah menemukan yang cocok, diletakkanlah ipad itu sebagai background dari akuarimnya.

Ada yang berbeda dari keunikan anak-anak pada iklan tersebut jika dibandingkan dengan iklan anak-anak lainnya. Di bagian akhir iklan, tertampil kata ‘NAKAL?’. Setelah itu, huruf ‘N’ dan ‘tanda tanya’ dihapus sehingga tersisalah kata ‘AKAL’.

Kalau kita renungkan, batasan anak nakal dan anak yang banyak akal memang begitu tipis layaknya sebuah huruf ‘N’ yang mengubah ‘AKAL’ menjadi ‘NAKAL’. Ada seorang anak yang bermain hingga kotor. Sebagian orang tua mengatakan anaknya nakal karena hanya bikin kotor, tapi orang tua lain bisa saja menganggap anaknya itu banyak akan dan dengan enteng berkata “Berani kotor itu baik”.

Ya, batasannya memang begitu tipis, tergantung interpretasi masing-masing orang. Benar-benar hanya terpaut satu huruf saja yaitu huruf ‘N’. Selain contoh kata ‘AKAL’ dan ‘NAKAL’, saya juga mendapatkan contoh kata lain yang cukup dipermainkan dengan kehadiran huruf ‘N’ di sana.

Waktu itu adalah awal masuk saya kuliah. Dalam sebuah acara OSPEK, ketua panitia mengatakan kata-kata ini, “PEMIMPIN adalah PEMIMPI dengan huruf N”. Bayangkan! Hanya dengan huruf ‘N’ seorang pemimpi telah menjadi seorang pemimpin.

Barangkali jaman dulu ketika Soekarno beserta tokoh pemuda menggagas proklamasi, tindakan mereka dianggap hanyalah sebuah mimpi. Bukan hal aneh jika mereka dianggap sebagai pemimpi, orang yang benar-benar bermimpi agar Indonesia bisa merdeka. Tetapi, nyatanya mereka tak sekedar pemimpi, melainkan juga pemimpin yang berhasil mewujudkan mimpinya.

Di sinilah keunikannya. Dari sini kita dapat belajar untuk melihat sesuatu dengan lebih dekat, sedekat kita mengamati adakah huruf ‘N’ yang menyertai seperti pada kedua contoh kata di atas. Lihatlah, betapa sebuah huruf saja telah dapat mengubah makna.

Huruf ‘N’ pada kata ‘NAKAL’ dan ‘AKAL’ membedakan tindakan anak tersebut negatif atau positif. Seorang anak bisa saja sesungguhnya bersikap untuk menunjukkan kecerdasan akalnya namun kita menganggapnya sebagai sebuah kenakalan. Maka, lihatlah sedekat batasan huruf ‘N’.

Huruf ‘N’ pada kata ‘NAKAL’ dapat kita buang sehingga berubah menjadi ‘AKAL’. Demikian pula sikap anak-anak. Sikap anak-anak yang cenderung mengarah ke nakal dapat pula kita ubah. Kita bisa mengontrol anak-anak kita dan membuang unsur-unsur negatif dari perilaku anak-anak itu layaknya kita membuang huruf ‘N’ dari kata ‘NAKAL’. Dengan begitu akan tersisa kata ‘AKAL’ yang merupakan gambaran perilaku positif dari anak yang mencerminkan kecerdasan akalnya.

Begitu juga dalam konteks kata ‘PEMIMPIN’ dan ‘PEMIMPI’. Huruf ‘N’ pada kata ‘PEMIMPIN’ dan ‘PEMIMPI’ membedakan tingkah laku seseorang sebagai hal yang positif atau justru mengkategorikannya sebagai perilaku yang cenderung negatif. Seseorang bisa dianggap poisitif ketika dia menjadi seorang pemimpin. Namun, bisa jadi orang itu akan dicap negatif ketika dia menjadi pemimpi yang hanya bisa bermimpi. Maka, lihat dulu kedua kata itu dengan lebih seksama, layaknya mengamati perbedaan tipis dari ada dan tidaknya huruf ‘N’ di sana.

Huruf ‘N’ dapat kita tambahkan pada kata ‘PEMIMPI’ sehingga berubah menjadi ‘PEMIMPIN’. Demikian pula sikap seseorang. Seseorang yang cenderung terkesan hanya dapat bermimpi tanpa sebuah realisasi dapat pula kita ubah. Kita bisa memotivasi orang tersebut untuk segera bertindak, mewujudkan mimpinya melalui sebuah tindakan nyata dengan sebuah persiapan yang nyata pula. Bahkan jika mimpi itu adalah hal yang benar-benar baru sekalipun, kita tetap dapat mengubahnya dengan motivasi dan tekad yag kuat untuk mewujudkannya. Dalam hal ini yang dibutuhkan hanyalah menambahkan tindakan nyata pada mimpi itu layaknya kita menambahkan huruf ‘N’ pada kata ‘PEMIMPIN’. Dengan begitu akan muncul kata ‘PEMIMPIN’, seseorang yang menjadi pelopor dari sebauh ide yang benar-benar baru tersebut.

Hanya dengan sebuah huruf saja, telah terjadi perubahan makna yang sangat berbeda. Maka, mari kita melihat lebih dekat. Barangkali sebuah keburukan dapat dengan mudah kita ubah menjadi hal yang lebih baik, semudah menambah atau membuang sebuah huruf ‘N’.



5 comments:

  1. jadi, Vi',, sebelum menjadi seorang pemimpin,, mulailah dengan menjadi pemimpi dulu yaaa,,

    ok,, mari kita bermimpi setinggi2 nya (gak ada slahnya to??), tapi lekaslah bangun untuk meraihnya,, betul begitu mbak avi??

    ReplyDelete
  2. Bisa begitu vit. Salah satunya bermimpi untuk menjadi pemimpin dulu. Hehe...
    Tanpa impian, manusia tidak punya daya juang je.. :)

    Yap, betul betul..
    Jangan terlalu asyik bermimpi, hingga tak bisa bangun lagi. (Terlanjur udah mati dan tidak terwujud sama sekali)

    ReplyDelete
  3. Vi',, aq mau sedikit curhat,, hehe
    sering yaa,, aq berangan2 ini ituu,, lalu aq berusaha dan optimis,, tapi ntah knp (atau hanya sugestiQ saja),, setiap apa yang aku optimiskan untuk berhasil malah terjadi sebaliknya,,
    sedangkan yang tdk begitu ku fikirkan malah berhasil

    gmn tu, vi',, malah jadi kebalikan

    padahal sering nih aku baca buku yang menjelaskan,, kalu kita punya impian, maka kita harus think positif atas impian itu,, trus rasakan seakan2 kita sedang meraihnya dengan begitu bisa memacu untuk terus berusaha,, tapi knp dalam kehidupan ku terjadi sebaliknya, vi'?? hmmmm,, aq bingung

    ReplyDelete
  4. Hm, panjang nih vit kayanya. Tak jawab ntar diposing sendiri aja ya. Hehe...

    ReplyDelete