Mungkin kau tak kan
pernah tahu betapa mudahnya kau untuk dikagumi
Mungkin kau tak kan
pernah sadar betapa mudahnya kau untuk dicintai
Itu sebuh lirik lagu di jaman awal-awal puber dulu. Sebuah
lagu yang dikenal karena booming di kalangan teman-teman SD pada saat itu.
Judulnya pemuja rahasia, dan lirik di atas menyiratkannya.
Terkadang, kita melihat seseorang sungguh begitu mempesona.
Hingga hampir semua orang mengakuinya. Tepat seperti lirik di atas. Mungkin
orang itu tidak tahu bahwa dirinya sungguh mudah untuk membuat orang kagum
padanya. Atau lebih parahnya, mungkin ia tidak sadar bahwa pesonanya telah
membuat banyak orang begitu mudah mencintainya.
Dalam kasus di atas, orang yang sedemikian mengagumkan
tersebut ibarat seorang idola. Ada banyak penggemar di mana-mana dan bisa jadi
semua itu hanyalah pemuja rahasia. Karena mungkin memang sekedar mengagumi,
atau memang mencintai namun cukup hanya di situ. Persis seperti penggalan lirik
selanjutnya “Aku tak sampai hati bila
harus menyentuhmu”.
Kita tidak membahas para pemuja rahasia itu, tapi sebaliknya
justru menyoroti sang idola dadakan. Mungkin dia sendiri pun tak bermaksud
untuk membuat banyak orang mudah mengaguminya, apalagi sampai membuat banyak
orang mudah mencintainya. Tapi, mengapa bisa terjadi hal yang sedemikian itu?
Terlepas dari barangkali sang pemuja tidak menjaga
pandangannya, pada dasarnya memang dijadikan indah pandangan manusia terhadap
wanita dan seterusnya. Allah SWT sendiri yang mengatakan demikian. Maka, memang
wajar kiranya banyak pria yang memuja wanita tertentu.
Tetapi jika akhirnya kekaguman atau rasa cinta itu hanyalah
sekedar rasa yang justru barangkali akan mengganggu, di sinilah muncul sebuah
tanda bahaya. Ini dikatakan mengganggu karena sang pemuja terpaksa akan menguntit
pujaannya. Atau paling tidak merasa bahwa dirinya akan dibayang-bayangi oleh
orang amazing tadi.
Yang dikhawatirkan adalah wanita atau pria yang memang
mempesona tersebut rawan sekali untuk menjadi pelaku penebar harapan palsu
alias PHP. Karena pesonanya, banyak orang yang menjadi salah tafsir. Dengan
salah tafsirnya itulah, orang-orang akan makin mudah mengagumi dan
mencintainya,
Maka, menjaga diri dan menjaga sikap itu kuncinya. Tanpa
sebuah penjagaan, orang akan terlalu mudah dikagumi dan dicintai. Tetapi dengan
menjaga sikap pribadi kita, barangkali kita dapat membantu orang-orang di
sekitar kita untuk menjaga hatinya, menjaga agar mereka tidak menjadi pemuja
rahasia, yang terkesan tergila-gila tanpa bisa berkutik dari jerat pesonanya.
Membantu orang lain untuk menjaga diri, bukankah itu mulia?
Dan lebih mulia pula karena kita pun menjaga sikap diri kita. Maka, mari kita
kontrol diri kita agar tak hanya tebar pesona dan menjerat para pemuja rahasia.
No comments:
Post a Comment