Follow Us @soratemplates

Friday 20 July 2012

Sibuk Apa Sih, Mbak?

Barangkali ada yang bertanya, “Kenapa di sela-sela kegiatan malah melakukan hal tak penting? Buat apa sih nulis note tak jelas di facebook? Buat apa repot-repot bikin posting di bloga? Bukannya ngaji atau banyak dzikir, kok malah bikin tulisan ‘picisan’ begini. Kayak ga ada kesibukan lain aja”

Hm…, memang benar kawan. Saya memang merasa tidak punya kesibukan.

Mungkin satu per satu kawan saya akan membantah. Tak jarang teman-teman bertanya, “Baru sibuk apa?”, atau “Avi ada waktu longgar kapan?”, atau sekedar, “Avi bisa meluangkan waktu untuk ini ga?” atau kalimat lain yang nada-nadanya menunjukkan bahwa saya sibuk. Padahal ketika ditanya, saya sendiri bingung menjawab saya ini sebenarnya sibuk apa.

Buktinya, saya bisa punya waktu sekitar 15 atau 30 menit untuk menulis catatan ini. Nyatanya, saya juga punya waktu dari pagi sampai siang sekedar untuk menunggu dosen yang belum datang. Saya juga punya waktu jalan-jalan ke Jogja dari siang sampai malam bersama keluarga. Dan berbagai kegiatan lainnya yang menunjukkan bahwa saya masih punya waktu luang.

Tapi memang diakui, ketika saya sedang menunggu dosen maka saya tak punya waktu luang untuk ikut menyambut mahasiswa baru. Ketika saya jalan-jalan ke Jogja, saya belum punya waktu untuk menulis esai. Atau ketika saya harus menghadiri rapat, maka saya belum punya waktu untuk jalan-jalan dengan teman-teman. Apakah ini berarti saya sibuk hingga tak bisa ikut kegiatan itu?

Saya melihatnya bukan dari kaca mata sibuk, tetapi dari kaca mata memanfaatkan (atau parahnya) menghabiskan waktu. Ketika dalam satu waktu saya mempunyai suatu hal yang bisa mengisi waktu luang saya secara positif, maka saya anggap itu sebagai sebuah kegiatan tambahan. Entah itu rapat, kajian, kumpul dengan teman-teman, menulis, atau sekedar me time. Di lain sisi, saya akan kelimpungan sendiri ketika menyadari saya tak punya suatu hal untuk dikerjakan dalam waktu tertentu.

Contohnya ketika libur beberapa hari yang lalu. Saya hanya luntang-luntung di rumah membaca buku.  Sebenarnya membaca buku pun sebuah kegiatan yang positif. Tetapi saya merasa waktu saya menjadi lebih positif ketika saya mengiyakan ajakan teman untuk menemaninya mencoba menu masakan baru. Paling tidak ada tambahan nilai ukhuwah yang makin erat. Dan ketika akhirnya keluarga mengajak pergi ke suatu tempat pada waktu itu juga, saya terpaksa menolak karena terlanjur mengiyakan ajakan teman. Dalam konteks ini, saya dipandang sibuk oleh keluarga saya. Nyatanya, semula saya hanya ingin memanfaatkan waktu luang saja. Cuma sayangnya sudah keduluan dimanfaatkan bersama teman saya.

Maka ketika saya ditanya saya ini sibuk apa, saya tidak yakin bisa menjawab. Yang saya lakukan hanyalah mencoba menggunakan waktu dengan kegiatan tertentu yang sekiranya memiliki manfaat. Cuma sesimpel itu! So, saya akan menjawab, “Saya tidak sibuk, hanya sekedar memanfaatkan waktu”.


2 comments:

  1. Punya akun fb, ukht? Pingin berkawan di fb deh. Boleh?

    Ukhti, artikel-artikelmu bagus.. Izin mengutip beberapa di kumpulan quotes saya ya.. *smile*

    ReplyDelete
  2. Boleh ukhty..:)
    Namanya Avi Ramadhani juga.

    Iya, silakan. Artikel yang di sini sebagian besar ditulis di note fb juga.. :)

    ReplyDelete