Dr. Sri Martuti, Spa., M.Kes
Syok
hipovolemik terjadi karena adanya kekurangan cairan.
Jika
cairan yang masuk lebih sedikit dari cairan yang keluar maka akan terjadi syok
hipovolemik.
Awal
mulanya kehilangan cairan berupa cairan interstisiil. Jika terjadi terus
menerus, cairan intravaskuler dan interselular ikut keluar.
Kalau
intravaskuler berkurang jadinya kolaps dan syok.
Kalau
intraselular berkurang jadinya kematian sel.
Penyebab
kehilangan cairan bisa karena perdarahan, luka bakar yang kuat (kulit yang
mengurangi penguapan rusak sehingga penguapan terjadi terus menerus), demam
berdarah dengue (karena peningkatan permeabilitas membrane), diare akut
dehidrasi berat.
Setiap
penyebab ini memiliki mekanisme berbeda.
Kalau
seseorang syok hipovolemik yang terjadi yaitu:
- - Penurunan curah jantung
- - Penurunan tekanan pengisian ventrikel kiri
- - Peningkatan resistensi pembuluh darah sistemik karena pembuluh darah kolaps. (Makanya diberikan cairan koloid yang BMnya tinggi sehingga mempermudah membukanya pembuuh darah dan akan lebih lama di pembuluh darah sehingga resistensinya berkurang)
Anamnesis
Yang
tidak boleh lupa yaitu tanyakan kapan terakhir buang air kecil.
Soalnya
ini indikator untuk tahu ada dehidrasi atau ga. Kalau sudah 6 jam lebih tidak
buang air kecil, curiga jangan-jangan sudah sampai gagal ginjal.
Pemeriksaan
Fisik
CRT
meningkat di kuku atau di tumit untuk bayi.
Akral
dingin
Mata
cekung, mukosa mulut pucat
Nadi
cepat, nafas cepat
Tensi
turun
Jumlah
urin berkurang
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
darah pekat: Cek hematokrit.
Urin
rutin: warna, berat jenis
Pengelolaan
1. Lakukan oksigenasi
2. Berikan resusitasi cairan 20cc/kg
Pertama berikan dulu kristaloid
sebanyak 2 kali. Kalau tetap tidak berhasil, lanjutkan dengan koloid.
Koloid punya BM lebih besar.
Kalau tidak berhasil (sampai
pemberian koloid yang kedua kalinya), cek ulang apakah benar kasusnya adalah syok
hipovolemik. Soalnya harusnya kalau udah dikasih 80cc/kg udah ga syok lagi.
Kalau tetap ga teratasi jangan-jangan ada masalah lain (misal syok kardiogenik,
syok sepsis, syok neurologis, dll)
Kalau sudah berhasil, lakukan
rehidrasi.
3. Rehidrasi 100cc/kg BB
Berikan RL atau RA.
Untuk usia < 1 tahun:
o
30
cc dalam 1 jam pertama
o
70
cc dalam 5 jam selanjutnya
Untuk usia > 1 tahun:
o
30
cc dalam ½ jam pertama
o
70
cc dalam 2,5 jam selanjutnya
4. Koreksi asam basa
Fungsinya untuk memperbaiki
fungsi sel, kontraktilitas jantung, resistensi pembuluh darah, kompensasi
respiratorik.
Kalau dehidrasi berat, pHnya
jadi asam soalnya ada gangguan keseimbangan elektrolit (hipokalemi karena
kalium banyak terbuang, dan hipernatremia)
5. Waspadai hipoglikemia
Penting banget, soalnya kalau
sampe hipoglikemia apalagi pada neonates maka otak akan kekurangan glukosa.
Akibatnya otak bisa kolaps.
Tujuan
dari semua pengelolaan ini yaitu: untuk perbaikan perfusi, memberi support nutrisi
sel, dan mencegah gangguan metabolic.
No comments:
Post a Comment