Follow Us @soratemplates

Wednesday, 27 June 2012

Syok Hipovolemik


Dr. Sri Martuti, Spa., M.Kes

Syok hipovolemik terjadi karena adanya kekurangan cairan.
Jika cairan yang masuk lebih sedikit dari cairan yang keluar maka akan terjadi syok hipovolemik.

Awal mulanya kehilangan cairan berupa cairan interstisiil. Jika terjadi terus menerus, cairan intravaskuler dan interselular ikut keluar.
Kalau intravaskuler berkurang jadinya kolaps dan syok.
Kalau intraselular berkurang jadinya kematian sel.

Penyebab kehilangan cairan bisa karena perdarahan, luka bakar yang kuat (kulit yang mengurangi penguapan rusak sehingga penguapan terjadi terus menerus), demam berdarah dengue (karena peningkatan permeabilitas membrane), diare akut dehidrasi berat.
Setiap penyebab ini memiliki mekanisme berbeda.

Kalau seseorang syok hipovolemik yang terjadi yaitu:
  • -      Penurunan curah jantung
  • -      Penurunan tekanan pengisian ventrikel kiri
  • -      Peningkatan resistensi pembuluh darah sistemik karena pembuluh darah kolaps. (Makanya diberikan cairan koloid yang BMnya tinggi sehingga mempermudah membukanya pembuuh darah dan akan lebih lama di pembuluh darah sehingga resistensinya berkurang)

Anamnesis
Yang tidak boleh lupa yaitu tanyakan kapan terakhir buang air kecil.
Soalnya ini indikator untuk tahu ada dehidrasi atau ga. Kalau sudah 6 jam lebih tidak buang air kecil, curiga jangan-jangan sudah sampai gagal ginjal.

Pemeriksaan Fisik
CRT meningkat di kuku atau di tumit untuk bayi.
Akral dingin
Mata cekung, mukosa mulut pucat
Nadi cepat, nafas cepat
Tensi turun
Jumlah urin berkurang

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah pekat: Cek hematokrit.
Urin rutin: warna, berat jenis

Pengelolaan

1.    Lakukan oksigenasi

2.    Berikan resusitasi cairan 20cc/kg
Pertama berikan dulu kristaloid sebanyak 2 kali. Kalau tetap tidak berhasil, lanjutkan dengan koloid.
Koloid punya BM lebih besar.
Kalau tidak berhasil (sampai pemberian koloid yang kedua kalinya), cek ulang apakah benar kasusnya adalah syok hipovolemik. Soalnya harusnya kalau udah dikasih 80cc/kg udah ga syok lagi. Kalau tetap ga teratasi jangan-jangan ada masalah lain (misal syok kardiogenik, syok sepsis, syok neurologis, dll)
Kalau sudah berhasil, lakukan rehidrasi.

3.    Rehidrasi 100cc/kg BB
Berikan RL atau RA.
Untuk usia < 1 tahun:
o   30 cc dalam 1 jam pertama
o   70 cc dalam 5 jam selanjutnya
Untuk usia > 1 tahun:
o   30 cc dalam ½ jam pertama
o   70 cc dalam 2,5 jam selanjutnya

4.    Koreksi asam basa
Fungsinya untuk memperbaiki fungsi sel, kontraktilitas jantung, resistensi pembuluh darah, kompensasi respiratorik.
Kalau dehidrasi berat, pHnya jadi asam soalnya ada gangguan keseimbangan elektrolit (hipokalemi karena kalium banyak terbuang, dan hipernatremia)

5.    Waspadai hipoglikemia
Penting banget, soalnya kalau sampe hipoglikemia apalagi pada neonates maka otak akan kekurangan glukosa. Akibatnya otak bisa kolaps.

Tujuan dari semua pengelolaan ini yaitu: untuk perbaikan perfusi, memberi support nutrisi sel, dan mencegah gangguan metabolic.



No comments:

Post a Comment