Follow Us @soratemplates

Thursday 21 June 2012

Transfusi Darah


dr.M.I Diah Pramudianti

Keadaan syok butuh resusitasi. Tapi kalau sudah ada kekurangan plasma, baru diberi trasnfusi.
Khususnya untuk kasus anemia dan perdarahan. Kalau untuk kasus pembekuan darah, biasanya jarang.

Produk darah yang diberikan bisa whole blood atau komponen darah.
Yang whole blood itu darah utuh tanpa ada proses pemisahan.

Hemaferesis
Lebih aman karena darah dari orang A ‘diambil komponen dan ditingkatkan kualitasnya, trus dikembalikan lagi ke orang A tersebut.
Bisa sitoferesis, bisa plasmaferesis.

Sebelum dilakukan transfuse harus dilakukan uji yang kompleks. (Ga bisa asal donor universal, atau resipien universal kayak waktu SMA).

Pemeriksaan golongan darah
Cell grouping: pakai eritrosit pasien dengan antibody reagen bentuk plasma.
Serum gruping: ambil serum dari pasien, reagen eritrosit dari donor yg sudah diketahui gol.darahnya.
Pemeriksaan golong darah rhesus. Indonesia biasanya rhesus (+).

Biasanya pemeriksaan yang dilakukan adalah crossmatch. Ada 2 kriteria yaitu mayor dan minor.
Mayor:
Serum dari donor, eritrosit dari resipien. Kalau major positif, tidak bisa digunakan. Soalnya antibody di serum donor bisa melisiskan eritrosit resipien.
Minor: serum dari pasien, eritrosit dari donor.
Kalau positif ga apa-apa, soalnya antibody serum yang melisiskan berasal dari resipien sendiri.

Transfusi trombosit
-       Jika trombosit < 80-100 x 109/L
-       1 unit per 10 kg BB (jadi untuk orang dewasa kira-kira 5-7 unit)
-        1 unit bisa menaikkan 5000/mm3
-       Berhasil jika setelah 1 jam meningkat lebih dari 7,5x109/l

Transfusi FFP
-       Kalau PT atau PTT >1,5 x normal
-       1 unit per 10-20ml/kg BB (untuk orang dewasa kira-kira 4-6 unit
-       Berhasil jika meningkat bisa menaikkan 20% faktor koagulasi
-       Dicairkan dulu

Transfusi kriopresipitat
-       Kalau fibrinogen < 10 g/L
-       1 unit meningkatkan 5 mg/dl
-       Berhasil jika fibrinogen >100 mg %
-       Diencerkan dulu

Yang penting diperhatikan harus dicek apakah benar resipien darahnya. Lakukan informed consent. Cek setelah transfuse selama 5 menit untuk antisipasi adanya reaksi akut. Edukasi juga kalau ada gatal atau demam, untuk antisipasi reaksi lambat.


No comments:

Post a Comment