dr. MH Sudjito, SpAn.KNA
Syok
itu terjadi karena adanya aliran darah yang terganggu sehingga oksigenasi juga
terganggu.
Pertama,
harus tau dulu tanda dan gejalanya. Tidak perlu diagnosis dulu, karena ini
kasus kedaruratan.
Yang
bisa diperiksa salah satunya yaitu akral.
Akral
yang bisasanya kering jadi basah. Pink jadi pucat. Hangat jadi dingin.
So,
tanda klinisnya: kering, dingin, basah.
Penyebab
syok ada 4
1.
Syok
hipovolemik
Ada perdarahan, bisa tidak
perdarahan. Tapi biasanya karena perdarahan
2.
Syok
kardiogenik
Contoh tamponade jantung, bisa juga
karena kena otot
3.
Syok
neurogenik
Dihubungkan karena trauma tulang
belakang. Termasuk syok distributik.
4.
Syok
septic
Karena ada trauma. Bisa jadi syok
setelah 2 x 24 jam. Bisa juga kasus nontrauma. Termasuk distribusi syok.
5.
Tension
pneumothorak.
Ada udara di cavum pleura. Udara
bisa masuk, tapi ga bisa keluar. Mekanismenya sama kaya ventile pneumothorak.
Termasuk syok obstruksi, biasanya karena trauma.
Tanda-tanda
pneumothorak:
Infeksi,
pengembangan dada saat bernafas ada yang tertinggal, hipersonor, auskultasi
tidak terdengar karena terbendung udara.
Tension
pneumothorak beda dengan simple penumothorak.
Kalo
tension, selain ada tanda pneumothorak, ada juga terdorongnya trachea ke thorak
dan vena lehernya distended.
Airway
belum tentu terganggu, tapi breathing terganggu, circulasi juga terganggu.
Jadi,
tension pneumothorak itu terganggu breathing dan circulasinya.
Kalo
pasien tidak sadar, baru kemungkinan ada gangguan airway.
Syok
itu prinsipnya adalah perfusi yang buruk.
Bisa
karena distribusi aliran darah yang kacau, atau rendahnya jumlah volume (kurang)
Volume
kurang bisa karena pompa jantung lemah, bisa karena hipovolemia hemoragik.
Distribusi
yang kacau bisa karena obstruksi (emboli, perikarditis, tension pneumothorak,
tamponade jantung karena obstruksi).
Terjadi
karena simpatiknya terblok.
Penyebab
syok tersering itu adalah karena perdarahan.
Review sedikit tentang fisiologi
jantung
Setiap
denyut mengeluarkan stroke volume.
Dipengaruhi
preload, kontraktilitas, dan after load.
Kalo
darah yang kembali ke jantung banyak, otot jantung bekerja lebih ringan.
Yang
paling sensistif adalah stroke volume, digambarkan dengan cardiac output, tapi
bukan oleh tekanan darah.
Patofisiologi kehilangan darah
1.
Vasokontriksi
progresif
Ketika ada perdarahan, terjadi
vasokontriksi. Tujuannya biar darah yang ada dialirkan dulu ke organ primer
(otak, jantung).
Makanya disebut protective
redistribution.
2.
Peningkatan
detak jantung
Biar outputnya tetap terjaga, maka
jantung mempercepat kerjanya. Jadinya takikardi, tapi sama aja isinya
berkurang. Maka kalau dicek nadi, isi dan kuat angkatnya lemah.
3.
Peningkatan
tahanan perifer
Yang penting perfusi organ agar
tidak ada hipoksia, biar jaringan ga ada metabolism anaerob. Biar ga ada asam
laktat yang nyebabin nekrosis.
4.
Pelepasan
hormone
Intinya untuk mengurangi
permeabilitas.
Organ yang permeabilitasnya paling kecil adalah otak,
jadinya tak akan bocor kecuali ada trauma, tumor.
Intinya,
penatalaksanaan dari syok hipovolemi adalah penambahan cairan untuk menambah
preload.
Untuk
evaluasinya dengan cek akral dan CRT (capillary
refill time) untuk lihat perfusi perifer.
PENILAIAN
SYOK
-
Takikardi
Dewasa >100, remaja >120, anak
>140, bayi >160.
Jangan lupa kemungkinan adanya pitfalls.
Pemberian
cairan ditentukan berdasarkan derajat syok. Kalo masih ringan, bisa diberikan
kristaloid saja. Tapi kalo sudah derajat berat, kristaloid ditambah dengan darah.
Selaian
itu, tentukan juga berapa jumlah cairan yang keluar. Pemberian cairan diberikan
kurang lebih 2-4 kali darah yang diperkirakan hilang.
Setelah
itu, cek terus responnya.
Respon
dilihat dari perfusi, nadi, tekanan darah.
Respon
yang baik yaitu perfusinya baik (hangat, kering), nadi di bawah 100, tekanan
darah sistolik di atas 100.
Kalau
belum baik, diulang terus menerus sampai baik.
Jika
perlu bisa dilakukan OP/pembedahan.
Komplikasi
dari terapi cairan antara lain
-
Hipovolemia
Artinya terapi cairannya tidak
adekuat
-
Hipervolemia
Kebalikannya, cairannya justru
diberikan terlalu banyak
-
Edema
paru
Biasanya terjadi pada trauma thorak
-
Gangguan
faal hemostatis
Terjadi dilutional trombositopenia. Karena cairannya
jadi mengencerkan darah itu.
No comments:
Post a Comment