Trauma
vaskuler dibedakan jadi sentral vaskuler dan peripheral vaskuler.
2/3
kasus trauma vaskuler sentral meninggal di rumah sakit. Penyebabnya karena
hipoksia. Bukan karena organ vital yang kena, tapi karena darah yang keluar
banyak dan tidak ditangani, jadinya kena hipovolemia dan hipoksia.
Mekanisme
injury
1. Penetrating injury (luka tajam)
Arah tusukan jelas, jadi bisa
memperkirakan vaskuler apa yang terkena.
2.
Blunt
injury (trauma tumpul)
Kalo blunt susah diidentifikasi. Yang perlu
digarisbawahi yaitu adanya fraktur di ekstremitas. Jangan hanya mikiran
frakturnya aja, tapi ingat juga kalau di bawahnya ada jaringan pembuluh darah. Harus
diinget. Soalnya kita punya golden period 6-8 jam. Makanya harus segera
dievaluasi vaskuler disturbances.
Syok
Hipovolemi
Tekanan
darah turun, nadi meningkat karena turunnya volume darah. Biasanya terjadi
karena trauma penetrating.
Ada
eksternal dan internal bleeding. Kalo ada pasien dengan trauma tidak hanya
dilihat secara eksternal saja. Tapi harus melakukan eksposure (membuka semua
pakaian), cek semua anggota tubuh. Lihat barangkali ada internal bleeding.
Ada
4 tempat dimana ada internal bleeding: thorax, abdominal, pelvic, femur.
Perlu
diingat lagi sistem aliran pembuluh darah. Fungsinya jika ada perdarahan bisa
dilakukan stop bleeding dengan melakukan pembendungan di bagian proksimalnya.
Hemothorax
Kriteria
pertama 10cc per kg BB dalam 1 jam setelah kejadian.
Pasang
WSD.
Pasien
dengan syok, ada gangguan sirkulasi, artinya perdarahnnya massif.
Lakukan
look listen feel. Look ada pernafasan yang tertinggal di daerah yang ada
hemothoraknya. Listen ada suara tambahan. Feel bisa dilakukan perkusi berupa
hipersonor (ga sempat dilakukan auskultasi).
Kriteria
kedua 3-5cc per kg BB dalam 2 jam berturut-turut.
Kriteria
ketiga 5-10 cc per kg BB dalam 2 jam berturut-turut.
Misal
ada rupture aorta, biasanya langsung meninggal (termasuk yang sentral)
Kalau
yang peripheral contohnya laserasi di a/v diafragma, intercosta atau mamae
interna.
Pericardial Tamponade
Ada
robekan di jantung trus masuk ke cavum pericardium.
Yang
khas yaitu trias back:
1. distensi vena jugular, karena
atrium kanan penuh atau terdesak cairan shg vena jugularisnya juga ikut
distensi.
2.
suara
jantung menjauh (terdengar samar-samar di auskultasi), karena adanya gangguan
hantaran antara atrium ventrikel.
3. hipotensi. Karena darah yang balik dari
vena cava ga oaptimal jadinya yang dipompa ke sistemik juga berkurang. Akibatnya
ada gangguan sistemik.
Yang
bisa kita lakukan yaitu dengan penekanan, dengan ingat kembali sistem anatomi.
Jadi meskipun ada perdarah terus bisa ditekan dengan stop aliran darahnya
dengan tornikuet plus pasang infuse dan segera dirujuk.
Perdarahan
di kepala, tekan di temporal. Ekstremitas atas bisa tekan di aksila.
Ekstremitas bawah bisa tekan di femoral.
Vaskular Injury di fraktur
ekstremitas
Tanda
hard:
-
ada
perdarahan
-
ada
hematom yang terus meluas
-
ada
bruit (berdesir dengan auskultasi), ada thrill (getaran dengan perkusi)
-
ada
tanda iskemia (pain, paler, pulses, parestesia (penurunan sensibilitas),
paralise (ga bisa digerakkan), poikiloterm(akral dingin))
Misal ada fraktur femur dengan lesi vaskuler harus
Tanda
tidak jelas
-
ada
pulse dibanding
Mengatasinya
yang pertama jelas atasi hard sign. Stop bleeding dulu.
Lakukan
evakuasi (pungsi pleura untuk ambil darah di hemothorak)
Beri
resusitasi cairan. Kriterianya ada 5 hal:
1. pasang iv line 2 jalur
2.
gunakan
iv kateter yang paling besar
3.
cairan
kristaloid (NaCL, RL, RA)
4.
jumlahnya
2 liter cepat
5. cairan yang hangat (30o)
Setelah
itu lakukan imaging study (foto) dan konsul.
Untuk
yang soft sign, karena tidak jelas kita bisa memberi diagnostic study dengan
memberikan rekomendasi pemeriksaan apa yang bisa dilakukan dan melakukan
perujukan.
Untuk
perdarahan yang unkontrol. Lakukan bebat tekan dan gunakan tornikuet. Segera rujuk
ke rumah sakit.
Untuk
internal bleeding. Lakukan pemeriksaan penunjuang yang kira-kira dibutuhkan.
Manajemennya
yang bisa dilakukan contoh di femur, lakukan stop bleeding dengan reposisi
sesuai anatomis dan berikan imobilisasi dengan bidai.
Berikan
resusitasi dan transfuse.
No comments:
Post a Comment