Follow Us @soratemplates

Wednesday 10 February 2021

Jari Tanganku (Tantantang Zona Stimulasi Matematika dan Finansial)




Memasuki lima hari kedua di tantangan 15 hari. Kalau menurut saya, lima hari kedua ini adalah fase yang paling berat. Eh, ini sih buat yang ala-ala mengejar badge ya. Karena kalau sampai ketiduran di lima hari ini alamat hilang sudah kesempatan mendapat badge 15 hari berturut-turut atau 10 hari berturut-turut. Ujung-ujungnya cuma dapat badge 10 setoran meski rapel. Nah jeleknya di saya, karena rapel ga masalah toh dapetnya ini juga trus jadi bikin ntar-ntar aja setornya kan bisa dirapel. Haha... Niat buruk!


Baiklah, kembali ke topik stimulasi kecerdasan matematika dan finansial. Masih ada banyak ide yang sudah dituliskan namun belum sempat dieksekusi. Yah qodarullah mamaknya ni lagi keasyikan ngurus yang lain. Hehe... Alhasil acara hari ini simpel-simpel saja. Asal tetap nyambung dengan matematika.


Sambil tiduran, saya memutar otak. Mau main yang apa ya kali ini. Tiba-tiba saya teringat "Oh iya, main simbol angka dengan jari aja lah." Maka kami pun mengatur posisi seperti biasa. Adik Z di sebelah kiri, saya di tengah, dan Kak A di sebelah kanan. Kami tiduran layaknya akan mulai bercerita.


"Kak tebak, ini angka berapa?" Saya mengacungkan satu telunjuk saya. Kak A bisa menyebut 1. Next dua jari yang saya acungkang, begitu seterusnya sampai dengan lima jari terbuka semua. Alhamdulillah Kak A bisa. Haha, iya sih simpel. Next lanjut ketika saya mengacungkan jempol tangan kiri, Kak A agak ragu. Ternyata dia belum paham penunjukkan angka dengan jari untuk enam sampai sepuluh.


Begitu selesai sepuluh angka, saya lanjutkan dengan penjumlahan dan pengurangan sederhana. Di tangan kanan saya mengacungkan dua jari, lalu Kak A menyebut ada berapa. Di tangan kiri saya mengacungkan tiga jari, lagi-lagi Kak A menyebut juga. Setelah itu saya memancing, "Jadi jari Mami semua ada berapa?" Kak A pun menghitung semuanya dan benar jawabannya lima.


Begitu juga dengan pengurangan. Saya menunjukkan jari di kedua tangan lalu berkata, "Ada jari yang capek dan mau turun. Sekarang tinggal berapa ya?" Alhamdulillah Kak A bisa, meski dengan menghitung satu-persatu jarinya. Tak apa, memang katanya di fase ini anak diperkenalkan dengan menghitung yang konkret. So, dia paham secara konkret kalau tadi ada tujuh jari yang berdiri lalu ada dua jari yang turun dan sekarang tinggal lima.


Di akhir, Kak A gantian yang bermain-main dengan jarinya. Dia mengacungkan jempol dan kelingking lalu bilang ini berapa? Dia menghitung dua. Begitu juga ketika dia hanya mengacungkan jari tengah, dia bilang satu. Yup, ini membuat anak kreatif bahwa dua tidak melulu tentang telunjuk dan jari tengah. Bisa juga dengan jari lainnya asal jumlahnya sama. MasyaAllah...


Hari ini kami mendapat bintang lima lagi. Alhamdulillah...


#harike6

#tantangan15hari

#zonastimulasimatematikafinansial

#pulaubentangpetualang

#institutibuprofesional

#kelasbundasayang

No comments:

Post a Comment