Follow Us @soratemplates

Saturday, 20 February 2021

Mimpi Anak Kecil




Tadi malam saya terjaga hingga dini hari. Berbeda dari biasanya dimana saya melembur di ruang kerja alias kantor suami, semalam saya berbaring di antara kedua anak saya sambil mata menatap ke layar ponsel. Tiba-tiba ada suara dari sebelah kiri saya.


"Burungnya pergi."


Saya menoleh. Lho, ternyata Adik Z yang bersuara. 


"Burungnya minta makan."


Saya kembali menatap Adik Z. Matanha masih terpejam. Sepertinya dia bermimpi, tapi saya iseng-iseng menimpali.


"Meongnya lari"

"Lari kemana?" tanya saya.

Eh Adik Z menimpali, "Meongnya cari mamahnya, minta makan"


Tiba-tiba mata Adik Z terbuka lalu mengerjap-ngerjap. Sebentar kemudian kembali terpejam setelah mengatur posisi.


Saya tersenyum simpul. Lucu juga ternyata mimpi seorang anak kecil. Saya menduga-duga apa yang ada dalam bunga tidur Adik Z. Apakah dia bertemu dengan seekor burung dan seekor kucing? Ah, jiwa anak-anak sekali bertemunya dengan hewan-hewan kecil. Tapi kenapa semua hewan itu lari dan minta makan? Apa jangan-jangan Adik Z sedang lapar sampai-sampai terbawa mimpi tapi berwujud binatang lain? Oke, yang terakhir ini imajinasi mamaknya saja yang berlebihan.


Tapi dari mengigaunya Adik Z semalam. saya jadi mendapat bahan pelajaran. Saya makin sadar bahwa Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kemampuannya. Eh, gimana maksudnya?


Haha.. Oke, ini terlalu ngelantur. Tapi Allah memberikan mimpi pada Adik Z berupa burung dan kucing. Sesuatu yang memang sesuai dengan batas kemanpuan Adik Z sebagai anak usia dua tahun. Dia tentu tidak akan mengigau tentang data covid yang terus melonjak atau harga emas yang naik turun kan? Tentu saja karena di luar jangakauannya. Bahkan mungkin seekor anak kucing yabg mencari mamanya karena lapar itu sudah menjadi problem pelik bagi dirinya. Hahaha


Yup. Tapi karena ujian memang diberikan sesuai dengan batas kemampuan, artinya sebenarnya setiap orang pasti akan 'lulus' sesuai dengan yang diujikannya. Sesimple Adik Z yang mengubah posisi dari telentang menjadi berbaring miring ke kiri, lantas dia terlelap lagi. Nyatanya sesimpel itu kan solusi yang dilakukan Adik Z.


Artinya, seberapa berat ujian yang menimpa kita, sejatinya itu sudah sesuai dengan takaran untuk diri kita. Karena kita percaya bahwa Allah tidak akan membebani hambanya di luar batas kemampuan hamba-Nya.


Eh kok jadi gini insightnya. Haha, abaikan saja mamak yang lagi menggila.

No comments:

Post a Comment