Follow Us @soratemplates

Friday, 22 January 2010

Farmakogenetik

Oleh dr. Endang

Obat pada dasarnya sudah melewati proses uji toksistas. Dari uji itu, didapatkan dosis yang aman dan mayoritas orang cocok. Tapi, pada kondisi-kondisi khusus, ada masalah. Misal dosis dinilai terlalu tinggi shg menyebabkan toksik, atau dosis dinilai terlalu rendah shg ga ada efek.

Faktor- factor itu antara lain

1. Dosis yg diberikan (utk resep yg udah ditulis dokter dg benar)

- Kepatuhan pasien

Misal udah ditulis 3 dd 1, tapi pasien nekat minumnya 1 kali sehari.

- Kesalahan medikasi

Salah cara pemberian obatnya. Misal harusnya diberi sebelum makan, tapi sama perawatnya baru dikasih sesudah makan,

- Mutu obat

Dilihat dari kualitas obatnya. Misal generic dan paten. Sebenernya obat generic dan paten itu sama. Yg membedakan cuma proses pembutannya shg terlihat beda. Misal ditambah zat tertentu untuk hilangkan efek samping tertentu

2. Dosis yg diminum

- Farmakokinetik (ADME)

Tiap indvidu ada variasi biologis

- Farmakodinamik

o Interaksi obat dg reseptor

o Fungsional organ : keadaan organ beda-beda, kena penyakit, cacat, kelainan. Misal DM, jadi harus hati-hati dengan obat yg ada kaitannya dg insulin

o Mekanisme homeostatis : mempertahankan diri dari lingkungan, antar jaringan (enzim, zat-zat, hormone yg dikeluarkan)

Kondisi Fisiologi

- Pada anak, tanyakan umurnya! Dosis obat sangat tergantung dengan kondisi tubuh anaknya. So, harus tau umurnya (utk liat IMT)

- Berat badan

- Luas permukaan tubuh. Sebenernya ini paling bagus, tapi berhubung ini sulit dihitung, so cukup apke BB dan umur aja.

- Prematur dan neonatus harus diperhatikan karena

o fungsi hepar dan ginjal belum sempurna

o ikatan protein plasma belum sempurna

o Sawar darah otak belum sempurna, shg ga bisa dijadikan penahan, alias obat-obat banyak yg masuk ke otak

Solusi: dosis diturunkan

- Usia lanjut juga sama. Tapi penyebabnya karena

o Fungsi ginjal hepar menurun. Biasanya mulai umur 61 tahun. Shg konsentrasi obat jadi berlebihan.

o Sensitifitas reseptor meningkat

o Banyak penyakit. Biasanya penyakit degenaratif (DM, stroke, ginjal). Ini mempengaruhi fungsi tubuh yg jadi menurun. Kalo dikasih obat, bukannya menyembuhkan tapi justru memperberat kerja tubuh.

- So, prinsip pengobatan :

o Obat bener-bener perlu (krn risiko efek samping lebih tinggi)

o Dosis lebih rendah

o Monitor kadar plasma (terutama pd orang dewasa. Misal kolesterol udah tinggi, gula tinggi, dll)

o Evaluasi (beri info)

Kondisi Patologis

- Penyakit Saluran Cerna

o Berhub dg proses absorpsi

o So, pilih obat hati-hati (ga bikin iritasi, lepas lambat) Gunakan yg lepas lambat krn kita ga tau obatnya bisa dicerna cepat atau ga. So, biar aman gunakan yg lepas lambat aja. Misal pada kasus hipermotilitas.

- Penyakit kardiovaskular

o Berhub dg proses distribusi dan eliminasi obat

o Efek samping bisa berlebihan

o So, dosis diturunkan di awal, sesuaikan dosis pemeliharaan

- Penyakit Hati

o Berhub dg metabolism obat di hati

o So, pilih obat yg metabnya di ginjal

- Penyakit Ginjal

o Berhub dg proses eliminasi di ginjal

o So, pilih obat yg eliminasinya melalui metab hati

Faktor Genetik

- Kemampuan metab dipengaruhi genetic dan lingkungan

- Farmakogentik ngliat sec molekuler (liat respon obat yg disebabkan oleh faktor genetic)

- Tau perbedaan dan sebabnya shg bisa memberi obat dg tepat sesuai individu masing-masing

Faktor Lain

- Interaksi Obat (Farmakokinetik)

o Ga bisa langsung diliat

o Ada pengaruh di ADME

o So, kadar bisa meningkat atau menurun

- Farmakodinamik

o Bisa langsung diliat

o Akibatnya bisa jadi adisi, potensiasi, antagonis

Panduan Praktis

- Pake obat sedikit

- Minum obat dg air putih (utk menghindari interaksi obat)

- Hati-hati

o Usia lanjut

o Usia dini

o Gangguan gungsi hati

o Gangguan fungsi ginjal

o Ibu hamil

o Ibu menyusui

Silakan, catatan ini bisa Anda download di link berikut : Farmakogenetik

No comments:

Post a Comment