Follow Us @soratemplates

Thursday, 2 August 2012

Debar Jantungku

Apa tanda jatuh cinta? Titik Puspa berkat, “Jatuh cinta berjuta rasanya, tiap hari tiap malam terbayang wajahnya”. Ranchodas dalam film 3 idoat punya pendapat berbeda, “Jatuh cinta itu ketika bumi berputar melambat, ada hembusan angin..” dan seterusnya. Apapun itu tanda jatuh cinta, ada sebuah tanda yang biasanya mengikuti setiap rasa, yaitu debaran jantung yang tidak terkira.

Ketika seseorang menyukai orang lain, bukan tidak mungkin jantungnya akan berdebar hebat ketika bersinggungan dengan orang tersebut. Seorang teman selalu menulis status ‘smile’ ketika ada tanda hijau melingkar di profile picture fb orang yang disukainya. Teman yang lain buru-buru mengambil stetoskop untuk mengecek detak jantungnya begitu tahu orang yang didamba mengirimkan SMS padanya. Ada pula yang begitu berdegup jantungnya ketika melihat atau mendengar orang yang dipuja sedang berbicara. Masih banyak lagi contoh lainnya yang intinya menggambarkan bahwa jantung berdetak tak beraturan dan lebih cepat daripada biasanya ketika berinteraksi dengan orang yang disuka.

Dalam istilah kedokteran, detak jantung yang tidak beraturan disebut aritmia. Ya, tidak sesuai ritme. Detakan jantung seperti ini ternyata memberi dampak yang tidak bisa dianggap sepele. Terbukti aritmia menjadi penyebab terbesar terjadinya henti jantung atau istilah medisnya cardiac arrest. Wajar saja, karena tidak berirama, maka kerja jantung pun tidak beraturan. Karena tidak beraturan, maka matilah jantung itu.

Ketika jantung mati, kemungkinan besar akan mati pula organ lainnya. Darah tak bisa mengalir. Otak kekurangan darah dan glukosa hingga tak bisa bekerja, pun organ-organ vital lainnya. Maka, matilah jasad itu secara nyata.

Demikian pula kaitannya dalam hal cinta. Ketika hati berdegup tak karuan karena orang yang dicintai, bisa jadi ia pun akan mengalami hati yang mati. Tentu bukan hati yang mati dipandang dari sisi medis, tapi dlihat dengan pendekatan yang lain.

Seperti kata Titik Puspa, ketika setiap hari yang terbayang hanya wajahnya, maka hati pun demikian pula. Ketika berinteraksi, perhatian pun terfokus padanya. Bisa jadi, ia lantas melupakan hal lainnya. Apakah hal lain yang terlupakan itu? Bisa jadi ia lupa makan, lupa tidur. Bukankah banyak orang jatuh cinta dengan kasus demikian? Bahkan dalam contoh yang mungkin lebih ekstrem, bisa jadi dia akan lupa Tuhannya, lupa kewajibannya.

Di sinilah kondisi di mana ia telah mengalami hati yang mati. Kematian yang terjadi karena terlalu banyak debar-debar rasa tak karuan yang diselinapkan ke dalam hati. Dan ketika hati sudah mati, bukan mustahil organ lain pun ikut mati. Otak menjadi tumpul untuk berpikir lebih rasional. Mata menjadi buta untuk memandang dengan senyata-nyatanya. Istilah orang, rasa itu telah berubah menjadi cinta buta atau cinta mati.

Namanya saja cinta mati, bisa diartikan cinta yang membuat diri ini mati. Persis seperti orang cardiac arrest yang meninggal dan akhirnya dikubur. Apakah hati juga akan mati dan akhirnya terkubur? Naudzubillah..

Maka, hati-hati membawa hati..


2 comments:

  1. Kalau dibalik gimana? Kalau tidak berdebar apakah itu artinya tidak cinta?

    ReplyDelete
  2. Itu hanya salah satu tanda saja ukh. Belum tentu semua harus berdebar tak karuan.. :)

    ReplyDelete