Komunikasi produktif kali ini melanjutkan sesi hari pertama. Alhamdulillah Kakak A mau kembali murojaah setiap hari. Hanya saja kali ini dia sedikit hampir memancing emosi.
Awalnya dia mau menyimak hafalan lewat speaker. Meskipun tidak 100% mengikuti, setidaknya Kakak A menyimak dan perhatian. Tapi, begitu di akhir-akhir sesi dan saatnya dia untuk direkam, Kakak A justru tidak bisa diam.
Saya paham betul kalau Kakak A tipe anak kinestetik. Dia memang tidak bisa benar-benar diam saat menyimak, tapi kali ini Kakak A mengaji sambil tiduran lalu naik ke atas kursi, menginjak kursi, dan justru duduk di pegangan kursi.
Awalnya saya minta dia agar diam, duduk yang manis. Saya pakai prinsip komunikasi produktif untuk menyampaikan dengan singkat dan simpel. Tapi, tidak berefek. Bukannya saya ingin menghambat kinestetiknya, tapi setidaknya agar dia paham adab ketika membaca Al-Quran. Langsung saja saya ingat poin komunikasi produktif yang menyampaikan ketidaksukaan terhadap perilaku.
Saya bilang pada Kakak A, "Kak, Mami ga suka kalau Kak Abrar ngaji sambil naik-naik kursi gitu. Duduk yang bagus. Allah juga ga suka kalau ada orang ngaji kok ga duduk bagus."
Akhirnya Kakak A mau duduk di kursi dengan manis. Saya pun merekam sesi murojaahnya. Begitu audio saya kirimkan ke ustadzahnya, Kakak A berkata, "Kalau kayak gini, Mami seneng?"
MasyaAllah.... Saya spontan tertawa. "Iya, Kak. Mami seneng kalau Kak Abrar mau duduk sopan trus ngaji."
Alhamdulillah, komunikasi hari ini done dengan membahagikan. Semoga esok bisa dipertahankan dan lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment