Objek komunikasi produktif saya kali ini adalah Adik Z. Ada sebuah kekeliruan yang saya lakukan baru-baru ini. Saya sedang menyapih ASI sekaligus menyapih gadget pada Adik Z.
Ini ada hubungannya dengan komunikasi produktif Kakak A kemarin agar mau murojaah dan tidak over screen time. Awalnya karena Kakak A harus sering menyimak hafalan via handphone atau laptop, si Adik pun jadi 'kenal' dengan gadget. Kalau Kakak A bisa dikendalikan dengan timer, sayangnya Adik Z belum paham tentang itu.
Di waktu yang bersamaan, usia Adik Z menginjak dua tahun. Sudah harus disapih. Awalnya berhasil dua hari tidak menyusu. Dia bisa langsung tidur (tepatnya ketiduran) saat melihat handphone. Tapi karena ada tantangan baru mengurangi gadget, jadilah cara ini tak bisa digunakan.
Alhasil, adik pun jadi tantrum. Lebih-lebih karena di zona terrible two katanya. Ketika tidak boleh menyusu, adik akan mencari handphone. Ketika tidak diperbolehkan main gadget, dia menagih minta disusui.
Akhirnya, saya memilih mengalah. Seperti di prinsip komunikasi produktif, kita yang memahami kemauan anak, bukan anak yang diminta mengikuti keinginan kita. Maka, saya memilih mengerem salah satu karena saya tahu mungkin berat juga buat Adik Z untuk lepas dari dua hal itu sekaligus.
Siang tadi, Adik Z pun tantrum lagi. Saya menangkapnya sebagai aha moment kali ini. Saya bilang padanya, "Mau lihat HP atau nenen?" Adik pun menjawab nenen.
Baiklah, akhirnya saya sepakat. Saya biarkan dia menyusu. Ketika dia asyik menyusu, saya iseng berkata, "Sudah ya, nen-nya." Ternyata Adik Z pun langsung melepas nenennya dan diam saja. MasyaAllah tabaarakallah.
Memang belum sesuai ekspektasi saya karena belum berhasil menyapih ASI. Tapi ini sudah sangat baik ketika dia bisa memilih dan tidak rewel meminta HP. Pun ketika diminta untuk melepas nen-nya, adik pun bisa sukarela melepasnya.
Kebetulan tadi pagi saya membahas ini di peer group Plankton. Selain trik memilih seperti yang saya lakukan, saya akan mencoba untuk sounding pada Adik Z saat suasana tenang. Jadi tidak hanya sekedar mengatasi masalah pada saat adik tantrum, tetapi juga mencegah agar tidak perlu sampai tantrum. Semoga saja berhasil. Aamiin....
⭐⭐⭐
#harike-2
No comments:
Post a Comment