Follow Us @soratemplates

Sunday, 28 February 2010

Farmakoterapi Tiroid

14:49 0 Comments
oleh dr. M Titiek Marminah


Obat tiroid dan Antitiroid

Obat tiroid diberikan pada penderita hipotiroid utk mensubstitusi kurangnya hormone tiroid

Utk hipertiroid diberikan antitiroid.

Tapi jika hipertiroid disebabkan karena autoimun, tidak bisa cukup dengan obat antitiroid tapi juga butuh kemoterapi.


Kelenjar tiroid menghasilkan T3 dan T4 – berpengaruh pada

- tumbuh kembang. Jika kurang T3 dan T4 perkembangan terhambat (kretinisme)

- metabolic. Digunakan utk metab karbohidrat, lemak, protein.

- kalorigenik. Karena membutuhkan pompa ATP utk melawan gradient konsentrasi shg menghasilkan kalori.

- menekan sekresi tirotropin (hormone agent)


Disebut T3 dan T4 karena T3 punya 3 atom iod sedangkan T4 punya 4 atom iod.


Bahan dasar iodide diambil dari asupan makanan. Iodida adalah iod negative padahal sudah kelebihan electron (termasuk protein) utk itu dibutuhkan oksidasi dan peroksidase. Makanya pada proses dibutuhkan tiroperoksidase.


Iodide di uptake masuk ke dalam tiroid. Ditangkap oleh tiroperoksidase. Tiroperoksidase dibutuhkan utk organifikasi utk membentuk hormone tiroid.

Tiroglobulin adalah protein yang digunakan untuk mengikat hormone tiroid.

Tiroglobulin nanti akan mengikat MIT atau DIT. MIT mengandung 1 atom T, sedangkan DIT ada 2.

Lalu dicouple (dikawinkan) menjadi T3 dan T4. Jika MIT dan DIT akan jadi T3, kalo DIT sama DIT akan jadi T4.

Lalu ada enzim protease. T3 dan T4 dilepas sedangkan tiroglobulin dipake lagi. Dilepasnya jika T3 dan T4 dalam darah berkurang.

Seandainya jika di dalam mineral ada atom yang punya ukuran lebih besar dari iodide, iodide ga bisa masuk. Zat tersebut antara lain perklorat, tiosianat, iodide dalam kadar tinggi.

Jika tiosianat masuk maka sel folikel dipaksa untuk mengeluarkan T3 dan T4.

Pembentukan MIT dan DIT dilakukan oleh tiroperoksidase bisa diblokir oleh aniline, tioamin, di-OH-fenol. Obat ini menekan enzim tiroperoksidase baik itu menghambat atau sebagai kompetitif.

Jika iodide berlebihan juga akan menghambat pengeluaran tiroglobulin yang lepas dari t3 dan t4.

Agar produksi tiroid berkurang bisa dengan mengubah sel parenkim tiroid dengan iod radioaktif. Iod radiokatif ini punya energy tinggi. Setelah masuk ke tiroid dan di simpan di ruang koloid, sinar radioaktif jika mengenai DNA sel koloid akan ada denaturasi shg terjadi apetosis (mati).

Karena radiasi, protein di dalam tiroid akan rusak (denaturasi).

T3 dan T4 keluar dan masuk ke siklus enterohepatik (masuk ke hepar).


Obat tiroid

- Penghambat ion

- Sbg pereduksi

- Sbg substrat enzim

- Sbg penghambat enzim

- Ion radiaktif


Obat antitiroid dapat menembus sawar uri dan diekskresikan lewat asi.


Iodinasi Protein

Iodida oleh tiroperoksidase diambil elektronnya shg menjadi iod positif. Iod yang diambil elektonnya ini diabil elektronnya lagi menjadi iodinium yang sangat reaktif sehingga berusaha untuk berikatan dengan tiroksin.

Tirosin ini bila tidak berikatan bisa kehilangan H, sehingga menjadi radikal bebas.

Jika iod yang berikatan 1 dengan tirosin menjadi MIT. Jika ada 1 iod lagi yang berikatan akan menjadi DIT.

Lalu MIT dan DIT dicoupling shg bisa membentuk T3 atau T4.


TSH melancarkan aliran darah kelenjar. Shg jika aliran darah banyak bisa mengakibatkan hyperplasia dan hipertrofi.

Makanya pada operasi diusahakan aliran darah kelnjarnya tidak banyak. Jika masih banyak, maka dikasih iod dulu (2-3 minggu) sebelum operasi utk memblokade TSH agar pembuuh darah tidak rapuh dan produksi tirod berkurang.


Tiroid masuk ke sel menggunakan perantara lalu masuk ke sitoplasma dan merangsang mitokondria untuk membentuk ATP untuk masuk ke dalam reseptor di nucleus.

Pada daerha dingin, terjadi termoreseptor. Akibatnya banyak makan karena di hypothalamus reseptor antara panas dan makan berdekatan.


Pemberian estrogen (KB hormonal) atau konsumsi heroin bisa jadi hipotiroid semu. Hal itu terjadi karena kadar t3 dan t4 bebas menurun.

Tapi sebaliknya jika diberi glukokortikoid justru meningkatkan kadar t3 dan t4 sehingga terlihat hipertiroid semu.

Maka, hati-hati dalam pemebrian obat (deteksi tipo/hipertioid harus memperhatikan apakah ada konsumsi obat-obat tersebut).


Utk terapi radioaktif digunakan yang waktu paruhnya pendek dan hanya merusak sel parenkim saja. Iod radiokatid jika salah justru bisa jadi hiptirod. Jadi digunan juga hormone kortikosteroid.


Silakan download di sini Farmakoterapi Tiroid

Endokrinologi (part 1)

14:44 0 Comments
Prof. DR. dr. Djoko Hardiman, SpPD-KEMD

Fungsi Hormon :

1. Mengatur

- bahan-bahan kimia dalam tubuh

- metabolism dan menghasilkan energy

- Kontraksi otot dan serabut otot jantung

- Sekresi kelenjar

- Aktivitas imun

2. Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan

3. Meregulasi jalannya reproduksi

4. Membantu mengatur ritme


Mekanisme kerja hormone (asam amino dan sistem second messenger)

Hormon yang ada di ekstra sel menempel pada reseptor untuk bisa masuk ke sitoplasma. Kemudian diatur oleh guanine difosfat (GDP) akhirnya jadi GTP. Kemudian mengaktifkan cAMP yang membentuk protein aktif dan tidak aktif.

Protein aktif inilah yang akhirnya bekerja.


Kalo untuk hormone seperti steroid yang reseptornya ada di nucleus, maka :

Hormone masuk ke sitoplasma trus langsung masuk ke nucleus dan berikatan dengan reseptor chaperonin komplek. Kemudian terbentuk reseptor hormone komplek yang bisa menempel di reseptor DNA yang ada di kromatin. Lalu terjadi transkripsi sehingga ada mRNA. mRNA itu keluar lagi ke sitoplasma (ribosom utk proses translasi) sehingga terbentuklah protein baru.

Lama kerja hormone, tergantung pada muatan yang dikandungnya. Apakah dia merupakan struktur bebas atau berikatan dengan protein plasma.


Sifat interaksi antar hormone

  1. Permisif : membutuhkan paparan 2 atau 3 hormon
  2. Sinergis : 2 hormon akan lebih efektif jika bekerja bersama-sama
  3. Antagonis : memiliki efek berlawanan


Kelenjar Endokrin

1. Hipofisis

Anterior : Hormon yang dihasilkan

- GH atau somatostatin: memiliki efek pada skeletal yaitu meningkatkan pembentukan kartilago, dan pada ekstraskeletal yaitu meningkatkan sintetis protein

- TSH atau tirotropin : meningkatkan produksi tiroid

- ACTH : Merangsang pengeluaran hormone di kortek adrenal

- Gonadotropin : Meningkatkan pertumbuhan dan fungsi gonad. Berupa FSH dan LH.

- Prolaktin : merangsang produksi susu

Posterior : Hormon yang dihasilkan

- Oksitosin : Merangsang sel otot halus pada uterus

- ADH atau vasopressin : meningkatkan reabsorbs urine shg mengurangi jumlah produksi urine, meningkatkan tekanan darah

2. Tiroid

- Tiroksin : hormone utama

- Triiodotironin

- Memiliki banyak efek pada seluruh sel tubuh termasuk otak, testes, uterus

- Sintesis hormone:

o Tiroglobulin dibentuk di sitoplasma lalu dibawa ke lumen

o Iodida ditangkap masuk ke tiroid lalu dioksidasi dan masuk ke lumen

o Iodida bergabung dengan tiroglobulin membentuk MIT dan DIT

o Trus membentuk T3 dan T4

o Keluar dari lumen dalam lisosom

o T3 dan T4 lepas dari lisosom

o T3 bisa diubah ke T4

o Keluar ke pembuluh darah

- Ditransport oleh TBG

- Diatur oleh TSH dan TRH

- Kasitonin

o Diproduksi oleh sel parafolikuler

o Fungsinya menurunkan kadar kalsium darah

o Diatur oleh kadar kalsium darah

  1. Paratiroid

- Berada di belakang tiroid

- Penting dalam regulasi kalsium

- Berefek pada 3 sistem : tulang, ginjal, usus

- Pada hiperparatiroid : terjadi kalsifikasi kornea yang ditandai kornea berwarna kuning-kuning

  1. Adrenal

- Mineralkortikoid (aldosteron)

Dikeluarkan zona glomerolusa

- Glukokortikoid (kortisol) dikelaurkan zona fasikulata

- Gonadokortikotropin terutama androgen dkeluarkan di zona retiluaris. Pada wanita menyebabkan tumbuhnya rambut

- Pada medulla dihasilkan epinefrin dan norepinefrin

  1. Pankreas

- Glukoagon

o Target utama liver

o Fungsi memecah glikogen dan lemak

- Insulin

o Berpengaruh pada hati, otot, adipose, dan hypothalamus

  1. Pineal

- Melatonin

- Menerian rangsangan dari retina akan cahaya

- Pada manusia berpengaruh pada pubertas


Silakan download materi di atas di sini Endokrinologi

Hormon Tiroid

14:39 1 Comments
dr. Andhi Jusup


Kelenjar tiroid mensekresikan hormone T3, T4, dan kalsitonin. T4 nanti akan diubah jadi T3. Jadinya T3 jauh lebih kuat dari T4 karena jumlah reseptornya lebih banyak.


Sintesis hormone tiroid

Ada unsure penting dari sintetis hormone tiroid yaitu iodium (bentuknya iodide).

Iodida ini penting utk biosintesis hormon tiroid.

Iodida merupakan kunci dari regulasi hormone tiroid. Maksudnya, jika iodide sampe kurang atau berlebih akan menghambat fungsi tiroid.


Kebutuhan akan iodide sekitar 1mg/mgg.

Mengingat pentingnya iodide, maka biar konsumsi iodide cukup, pemerintah baik hati ngasih iodinasi di garam dapur.


Pemerintah baik kan??? Makanya…

taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pemerintah) di antara kamu…

Q.S. An-Nisaa’ : 59


Hormon tiroid memiliki fungsi dalam perkembangan sistem saraf. Misalnya pada hipotiroid. Hipotiroid mengakibatkan kretinisme, sehingga perkembangan tubuh terhambat, sistem saraf terganggu dan mengakibatkan retardasi mental. Ini terjadi jika defisiensi tiroid nyata. Jika defisisensi hanya sedikit, perkembangan fisik bisa aja normal tapi IQ-nya rendah.


Metabolisme Iodium

Pengambilan iodium dari darah melalui membran basolateral. Di sana terkadung pompa iodide yang bisa melakukan transport aktif. Maksudnya transport aktif ini yaitu bisa melarutkan zat dari konsentrasi rendah (darah) ke tinggi (sel tiroid).

Yang dipompa adalah ion Na dan I.

Pompa iodide ini disebut sebagai simporter (NIS).


Penjelasan:

Misal zat A bisa masuk ke sel jika bergabung dengan zat B (proses simport). Di sana ada protein pembawa yang namanya antiporter.

Misal lagi ada zat A bisa masuk ke sel jika diubah jadi zat B. Proses ini disebut antiport. Protein pembawanya disebut antiporter.


Balik lagi ke metab iodium…

Iodium itu bisa masuk ke sel jika bareng sama Natrium. (simport) Makanya dinamakan NIS (Natrium Iodium Simporter).


Tahap-tahap pembentukan T3 san T4

1. Iodine konsentrasi dan transport aktif. Memompa iodide maksud ke sel tiroid.

2. Oksidasi iodide oleh enzim peroksidase

3. Coupling tiroglobulin dengan iodide membentuk MIT atau DIT, lalu sekresi

4. Koloid resorption (membentu T3 dan T4)

5. Proteolisis

6. Deiodinasi (difusi ke sirkulasi)


Di dalam sirkulasi plasma, T3 dan T4 ada yang terikat dengan protein dan ada yang bebas. T3 dan T4 yang aktif yaitu yang berada dalam keadaan bebas (FT3 dan FT4).

Makanya untuk memeriksa hiper atau hipotiroid yang diperiksa FT3 dan FT4-nya.


Hormon tiroid memiliki sifat yang mirip dengan katekolamin. Makanya pada orang hipertiroid sering dijumpai jantung berdebar-debar seperti efek pada katekolamin.


Tiroid bisa mengaktifkan dan meningkatkan reseptor adrenergic. Reseptor adrenergic ada 2 yaitu alfa dan beta. Alfa juga ada 2 yaitu alfa 1 dan alfa 2. Beta juga ada beta 1 dan beta 2.


Mekanisme terjadinya hipotiroid yaitu

Awalnya hypothalamus mengeluarkan TRH yang merangsang adenohipofisis. Adenohipofisis mengeluarkan TSH yang merangsang tiroid. Tirod akan mengeluarkan hormone T3 dan T4. Tapi berhubung intake iodide kurang, jumlah T3 dan T4 tidak cukup dan tidak bisa melakukan umpan balik negative untuk menyetop TSH. Akibatnya TSH berlebih dan menyebabkan hipertrofi dan hyperplasia kelenjar tiroid.


Untuk mengetahui apakah kadar T3. T4 dan TSH normal, dilakukan suatu uji laboratorium. Tapi jika kepepet tidak bisa uji lab, maka bisa menggunakan indeks winne and new castle. Di situ ada criteria apakah pasien hipo atau hipertiroid.


Ingat!

Goitter itu adalah semua penyakit pembesaran tiroid. Jadi bisa karena hipotiroid ataupun hipertiroid. Goiter bisa juga nodusa, bisa juga diffusa.


Tambahan:

Efek inotropik : meningkatkan kerja atau kontraksi jantung

Konotropik : meningkatkan frekuensi jantung

Silakan didownload... ^^

Hormon Tiroid