Follow Us @soratemplates

Thursday 4 February 2010

Aku Iri...!

Jangan apriori dulu dengan judul di atas. Ya, aku memang iri. Bahkan aku ingin mengajakmu untuk turut iri pula. Bukan iri yang buruk, tapi iri yang justru melecutkan potensi.

Jangan anggap iri adalah dengki karena kedunya berbeda. Dengki berawal dari sebuah kebencian. Hingga kita merasa tidak suka dengan kebaikan yang dimiliki orang lain. Berusaha agar kebaikan itu hilang dari seseorang dan menjadi milik kita sendiri.

Tapi iri bukan dengki. Iri 'ghibthah' justru berawal dari cinta. Kita senang melihat kebaikan yang ada pada orang lain. Kita pun ingin memiliki kebaikan itu, tanpa harus menghilangkannya dari sang empunya.

Jadi, tak salah kiranya jika aku ingin selalu iri. Bukankah Rasulullah SAW bersabda "Tidak ada iri kecuali terhadap dua orang. Orang yang dikaruniai harta oleh Allah SWT, lalu dia belanjakan di jalan kebenaran. Dan orang yang diberi hikmah (ilmu) oleh Allah lalu ia mengamalkan dan mengajarkannya." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Ya, pantaslah kita iri pada mereka atas nikmat yang Allah berikan. Orang kaya yang selalu berderma, Subhanallah pahalanya tak akan ada putusnya. Pun orang berilmu yang ilmunya bermanfaat, akan selalu menjadi amal jariyah pula. Maka, jika kita bukan salah satu di antara mereka, apa yang bisa kita banggakan? Tak ada bekal yang terus mengalir untuk hari akhir. Jadi, pantaslah jika kita memang harus iri.

Jadilah orang kaya! Jadilah orang berilmu!
Jadilah orang kaya dengan ilmu dan jadilah orang berilmu dengan kaya!

No comments:

Post a Comment