Risiko pre-DM
- Gukosa darah puasa terganggu
- Toleransi glukosa terganggun (glukosa puasa normal, tapi TTGO meningkat).
DM merupakan penyakit asimptomatik. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan jika
- Usia di atas 45 tahun
- Overweight
- Riwayat keluarga DM dalam 1 tingkat (artinya ayah ibunya atau anaknya)
- Hipertensi
- Kadar kolesterol tinggi
DM dianggap sebagai penyakit menakutkan karena adanya
- Gluko toksis dan lipid toksis.
- Mikrovaskuler : Terjadi pada pembuluh darah yang kecil seperti retina, ginjal, saraf. Akibatnya terjadi kurang aliran darah, ischemic.
- Makrovaskular
Glukosa darah puasa :
Pasien diminta puasa selama 8 jam dan tidak lebih dari 12 jam.
Hal ini dikarenakan fase glukosa digunakan selama 6 jam – cadangan glukosa habis – setelah 12 jam terjadi glukoneogenesis. Jika diukur setelah puasa 12 jam maka yang terlihat bukan lagi metabolisme glukosa.
Perhatikan hal-hal yang harus dihindari karena bisa meningkatkan glukosa pada pemeriksaan gula darah puasa
- Minum kopi
- Merokok
- Demam
- Aktivitas fisik
- Stress (bisa jadi pasien sedang banyak tekanan sehingga kadar gula tinggi)
Pemilihan Metode Pemeriksaan Glukosa
POCT (Poin of Care Test)
- Bisa dilakukan sewaktu-waktu
- Dipengaruhi oleh
o hematokrit. Makin tinggi makin tidak valid.
o Kadar vitamin c, Hb, lipid, dll
o Pada kasus neonates, anemia
- Alat ini dapat digunakan jika mengikuti kalibrasi yang benar.
- Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan:
o Baterai kuat
o Kelembaban udara
- Digunakan untuk control berkala. Jika terjadi peningkatan yang tinggi, dianjurkan pemeriksaan lebih lanjut
Analisis Glukosa Urin
- Bisa dilakukan karena jika glukosa tinggi dan melewati ambang batas filtrasi ginjal maka akan ditemukan di dalam urine
- Caranya dengan tarik celup atau menggunakan benedict
- Urine analisa ini bersifat untuk mengontrol gula darah
A1C
- Hb A yang terbentuk terpapar oleh kadar glukosa darah sehingga mengalami glukosilasi (yang disingkat glikasi) sehingga terbentuk glicated hemoglobin
- HbA 1 terpecah menjadi A, B, C. Komponen terbanyak yaitu C (90%) sehingga digunakan Hb A 1C.
- Kelebihan : tidak terpengaruh kadar glukosa sebelum pemeriksaan. Sehingga bisa cek selama 3 bulan terakhir.
- Bisa terjadi positif palsu jika
o Anemia hemolitik (karena usia Hb pendek
o Uremia
Fruktosamine
- Yang terglikosilasi adalah protein
- Diukur tiap bulan
- Kekurangannya jika terjadi paraprotein, dll
Assalamu'alaykum wr.wb
ReplyDeleteKebetulan nyantol di blog ini, salam kenal dok,.
Sekalian bertanya mengenai pemeriksaan gula darah POCT,.
Pasien saya diperiksa gula darahnya menggunakan POCT, kira2 apa yach tujuan dari pemeriksaan menggunakan metode ini?? Hasilnya pasien mengalami penurunan gula darah dari beberapa seri waktu pemeriksaan,..
Thanks for answer my question,..
Wa'alaykumussalam wa rahmatullah wa barakatuh..
ReplyDeleteMohon maaf dok, saya masih mahasiswa kedokteran, belum menjadi dokter. Catatan ini saya buat berdasarkan kuliah dari dr.Tonang.
Mohon maaf kembali saya masih kurang paham dengan pemeriksaan POCT.
Terima kasih banyak sudah berkunjung.