Rasanya semua orang pasti pernah mengeluh (Ups, kecuali Rasulullah SAW tentunya). Terkadang hanya dengan keluar kata ah, aduh, atau sejenisnya. Atau lebih parah dengan menggerutu dan meratapi keadaan tiada akhir.
Keluh kesah adalah hal wajar. Wajar? Ya! bukan berati saya adalah orang yang pro berkeluh kesah sehingga hari-hari dipenuhi dengan mengeluh, tapi ini suatu bentuk percaya pada firman Allah SWT. Bukankah Allah berfirman dalam Q.S. Al-Ma'arij, surat ke-70. Lihat saja dari ayat 19 hingga 30, telah ditulis dengan jelas tentang keluh kesah.
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
But, jangan hanya berhenti di sini. Lanjutkan baca hingga akhir.
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Masihkah kita berkeluh kesah? Cobalah tengok amal kita. Wajar kiranya jika hanya bisa mengeluh karena kurangnya amalan.
So, mari terus perbaiki diri agar hidup ini menjadi lebih indah tanpa keluh kesah.
Tuesday, 2 February 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment