Follow Us @soratemplates

Friday 5 April 2013

Motivasi Berkah


Orang bagaikan mayat hidup ketika tidak memiliki motivasi. Semua dijalani mengalir saja, tanpa ada letupan-letupan semangat sehari-harinya. Begitu juga ketika memasuki dunia perkuliahan atau dunia kerja.

Sedikit menyambung dengan niat yang sudah dibahas kemarin, motivasi ibarat saudara kembar yang tak bisa dipisahkan dengan niat. Ketika orang memiliki suatu niat, tentu dia juga memiliki motivasi untuk meraihnya. Sebaliknya, ketika orang memiliki motivasi terhadap sesuatu, pasti dia memiliki niat di balik semua itu.

Lalu, apa motivasi kita untuk masuk ke dunia dokter muda? Masih kelanjutan dari petuah dekan saya, beliau mengatakan motivasi menjadi koas adalah berkah.

Kalau dipikir-pikir, petuah beliau memang ada benarnya. Setelah diniatkan mengabdi alias beribadah, maka motivasi untuk menjaga agar tetap berniat ibadah adalah dengan mengharap keberkahan. Mungkin bahasa lebih familiarnya adalah mengharap ridha semata.

Bukankah memang demikian adanya? Suatu ibadah akan diterima oleh Allah SWT jika memiliki dua syarat yaitu ikhlas lillahi ta’ala atau hanya mengharap ridha Allah semata dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Artinya, niat beribadah memang harusnya dengan motivasi mengharap ridha Allah. Niat mengabdi di koas harusnya memang untuk mengharap berkah.

Untuk apa nilai tinggi jika ternyata Allah tidak meridhai. Untuk apa punya skill bagus kalau ternyata dengan kemampuan itu justru membuat Allah murka. Untuk apa setelah lulus langsung dapat kerja kalau ternyata tak ada ridha Allah di sana. Untuk apa pula memiliki banyak pasien setia kalau ternyata tak ada keberkahan dari Allah di setiap pasien-pasien kita.

Maka, memang kunci utama hidup adalah mencari ridha atau berkah Allah. Kalau Allah ridha, nilai-nilai yang kita peroleh pun adalah berkah dari-Nya. Kalau Allah ridha, kemampuan yang kita miliki akan menjadi keberkahan tersendiri. Kalau Allah ridha, pekerjaan pun akan datang dengan sendirinya. Dan kalau Allah ridha, rizqi yang Allah titipkan lewat pasien-pasien yang datang juga merupakah keberkahan sendiri bagi kita.

Tahu itu berkah atau tidak, tergantung hati kita yang mengimani. Apakah niat kita memang untuk mengabdi? Apakah motivasi kita memang untuk mencari keberkahan itu sendiri?

Semoga saja langkah ke depan memang semata-mata untuk mengabdi dan mencari keberkahan. Demikian juga untuk kehidupan secara keseluruhan. Semoga dapat menjadi hamba Allah yang berhasil menjalankan amanah untuk senantiasa beribadah, dan semoga mendapat apa yang benar-benar kita cari yaitu ridha Illahi Rabbi.


No comments:

Post a Comment