Follow Us @soratemplates

Wednesday 3 April 2013

Welcome to The Jungle


Welcome to the jungle. Kalimat itulah yang saya terima satu minggu lalu ketika melangkahkan kaki ke RSUD Dr. Moewardi dengan status baru sebagai dokter muda. Tentu saja kalimat itu tidak diucapkan oleh para dokter, tetapi diucapkan sebagai bentuk penyambutan dari kakak tingkat yang kebetulan saya kenal.

Ngeri? Mungkin. Bayangkan saja, mereka menyebutnya jungle, bukan forest. Ada perbedaan antara forestdan jungle. Secara mudahnya, forest identik dengan hutan yang memang ditata, dirawat, dan murni pepohonan saja. Namun jungle lebih liar daripada forest. Jungle lebih identik dengan hutan belantara, lengkap dengan asesoris semak belukar dan mungkin hewan buas.

Akankah artinya ada banyak semak belukar yang menyambut saya di Moewardi? Apakah berarti sewaktu-waktu saya akan bertemu dengan hewan yang siap menerkam dibandingkan burung-burung hutan yang berkicau dengan riang? Sedemikian buaskah Moewardi nanti? Saya tidak tahu, tapi saya ingin mengubahmind set saya jauh-jauh hari, mulai saat ini.

Di hutan yang demikian belantara, seseorang mungkin sekali untuk berubah. Sebelum akhirnya saya tergerus dengan rutinitas Moewardi dan terpengaruh memandang pasien dengan tatapan mata lelah dibandingkan mata menyambut, saya harus antisipasi lebih dulu. Sebelum akhirnya saya termakan putaran sistem bisnis rumah sakit yang mempertimbangkan sosial ekonomi, saya harus mengantisipasi lebih dulu. Sebelum akhirnya saya mati hati karena menjadi kasta terbawah dari jajaran civitas rumah sakit, saya harus mengantisipasi lebih dulu.

Hutan belantara bukanlah hutan yang mematikan. Ketika seseorang sanggup keluar dari hutan belantara, bukankah ia menjadi pribadi yang tangguh? Dia memiliki mental yang kuat menghadapi hewan yang buas. Dia memiliki kekebalan tubuh lebih kuat karena terbiasa terluka tergores semak belukar. Sayangnya, manusia hanya melihat seputar waktu saat ini saja. Dia tidak membayangkan betapa hebatnya dia jika keluar kelak.

Maka, saya kembali menulis kali ini. Bukan untuk berkeluh kesah tentang merananya hidup di hutan belantara ini, melainkan untuk mengambil satu saja sisi indah dari setiap perjalanan yang terlewati setiap harinya. Agar yang terlihat tidak hanya keindahan ketika keluar nanti, tetapi juga keindahan berputar-putar di hutan belantara itu sendiri.


No comments:

Post a Comment