Follow Us @soratemplates

Monday 18 July 2011

Pertama Atau Terakhir

Menurut Anda, manakah yang lebih baik? Yang pertama atau yang terakhir? Mungkin ada yang mempunyai slogan “be the first” sehingga menjadi yang pertama adalah segala-galanya. Atau ada yang memiliki anggapan lebih baik “be the best” sehingga tak masalah menjadi urutan ke berapa. Begitu kah?

Pertanyaan ini pernah saya bahas dengan sahabat sejati saya sepanjang perjalanan karya wisata waktu kelas 2 SMA dulu. Waktu itu saya bertanya, “Mana yang lebih baik, yang pertama atau yang terakhir?” Sahabat saya kurang lebih menjawab begini “Aku memilih yang pertama karena dia pelopor. Setiap pelopor biasanya dikenang”. Barangkali dia berkata begitu karena kami memiliki slogan “Be the first, be the best, be different.” Selagi bisa be the first, mengapa tidak?

Lalu saya mengusik lagi, “Lebih memilih jadi cinta pertama atau cinta terakhir?” Sahabat saya berpikir agak panjang. Hingga akhirnya memutuskan menjawab, “Pilih jadi cinta terakhir. Berarti kan tidak ada orang lain setelah kita.” Saya mengejar lagi, “Tapi dari pilihan pertama tadi, berarti cinta pertama tetap dikenang kan? Karena dia seorang pelopor di hati?” Lantas, percakapan kami buntu. Yah, karena memang tak penting dan hanya sekedar mengisi waktu.

Saya jadi teringat salah satu adegan di film 3 idiots. Saat itu Virus bertanya pada para mahasiswa, “Siapa astronot pertama yang menginjakkan kaki di bulan?” Para mahasiswa serentak menjawab “Neil Amstrong”. Lalu ketika Virus bertanya lagi, “Lalu siapa yang kedua?”, semua mahasiswa hanya bisa bungkam. Saat itu Virus berkata, “Tidak ada orang yang akan mengenang yang kedua, ketiga, dan seterusnya. Maka berlomba-lombalah untuk menjadi yang pertama.”

Tapi kemudian saya membandingkan dengan kenyataan pada Al-Qur’an dan diri Rasulullah SAW. Al-Qur’an adalah kitab terakhir. Dan yang terakhir inilah yang lebih utama, dibandingkan kitab yang pertama. Kitab terakhir inilah yang dikenang dan dijadikan sebagai pedoman. Demikian juga Rasulullah SAW. Rasulullah SAW telah dinyatakan sebagai Rasul terakhir. Dan memang beliau lah Rasul utama. Satu-satunya Rasul yang bisa membantu kita di akherat kelak.

Berarti, bagus mana antara pertama dan terakhir? Saya tetap saja menggugat keduanya. Dalam keadaan ujian praktek misalnya. Yang mendapat giliran pertama, kadang merasa sial. Tapi setelahnya dia akan menjadi sangat lega. Sebaliknya, yang terakhir mungkin beruntung karena barangkali mendapat bocoran dari giliran pertama. Tapi, dia harus menderita deg-degan yang lebih lama.

Mungkin, sebuah urutan itu tidak menjadi masalah utama. Barangkali yang lebih diutamakan adalah tingkat kesempurnaanya. Memang, tidak ada yang benar-benar sempurna. Tapi, makin mendekati sempurna, sepertinya itulah yang paling baik. Dalam kasus ujian itu misalnya. Seorang yang ujian giliran pertama bisa saja mendapatkan hasil yang baik karena dia sudah mempersiapkan dengan sesempurna mungkin. Sedangkan giliran terakhir dianggap biasa saja karena dikira sekedar mencontek usaha dari yang pertama. Tapi, barangkali justru terjadi sebaliknya. Yang terakhir bisa saja justru menjadi yang terbaik karena dia mengambil intisari dari yang pertama dan selanjutnya. Lalu belajar dari kesalahan mereka sehingga dia bisa memperbaiki di saat gilirannya tiba. Jadi, bukankah ini lebih ke masalah kesempurnaan? Al-Qur’an yang terakhir pun tetap dikenang karena dialah yang sempurna. Atau Niel Amstron tetap dikenang atas usahanya yang sempurna.

So, apakah Anda pertama dan terakhir tetap menjadi masalah jika kita bisa menunjukkan sesuatu yang nyaris sempurna?



4 comments:

  1. Anonymous18 July, 2011

    tulisan yang bagus, ukhti Aviaddina.. :D
    berarti (IMO) bukan masalah the first and the last,, tapi poin "the different and the best" yang paling dikenang.. berlaku untuk cinta, neil armstrong, ujian, dan Al-Qur'an..

    ReplyDelete
  2. iya, mus

    masih ingat? be the first, be the best, be different itu motto inti osis 2006/2007?
    sepertinya memang begitu mus. buktinya solotian 2006 yang pertama juga tidak dikenang. PEKASA kita yang pertama, juga kurang dikenang. karena ada yang lebih baik dari sebelumnya.

    ReplyDelete
  3. Anonymous27 July, 2011

    iya, masih inget.. yuph, seperti itulah.

    ReplyDelete
  4. Postingan yang sangat menarik

    ReplyDelete